Hari Raya Imlek

Memohon Jodoh hingga Rujuk di Patung Sang 7 Dewi

Penulis: Putu Supartika
Editor: Irma Budiarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Patung Sang 7 Dewi di Griya Kongco Dwipayana, Jalan Tanah Kilap, Denpasar, Bali. Umat sudah melakukan kegiatan bersih-bersih jelang Imlek

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kegiatan bersih-bersih sudah dilakukan di  Griya Kongco Dwipayana jelang Imlek.

Ada sisi lain yang menarik dari keberadaan Griya Kongco Dwipayana di Jalan Tanah Kilap, Denpasar, Bali.

Selain setiap hari orang datang untuk bersembahyang, juga datang memanjatkan doa-doa untuk memohon sesuatu.

Misalnya di depan Patung Sang 7 Dewi atau Chi Sian Nii tempat memohon jodoh dan kebahagiaan.

"Memohon jodoh yang paling banyak ke sini. Mereka berdoa di Patung Sang 7 Dewi. Selain itu ada juga yang memohon diberikan kebahagiaan bahkan untuk kerukunan rumah tangga," kata penanggung jawab Kongco, IB Adnyana, Rabu (30/1/2019).

Baca: Kisah Anggota ISIS Yang Menderita Kelaparan Dan Berpikir Akan Mati Usai Datang Ke Suriah

Baca: Kisah Nekad Awak Kapal Selam TNI AL Hadang Armada US Navy, Bayangi Dipermukaan Hingga Dipuji Lawan

Baca: Tak Hanya Motor, Satpol PP Juga Temukan Mobil Diparkir di Trotoar

Bahkan ia menuturkan, ada keluarga yang rumah tangganya berantakan dan hampir bercerai.

Setelah memohon dengan tulus, akhirnya mereka rujuk kembali dan hidup bahagia.

Patung dewi di Kongco ini hanya satu-satunya ada di Bali sehingga banyak yang berdoa ke tempat ini.

Dipercaya bahwa Patung Sang 7 Dewi merupakan Putri Kaisar Langit yang maha pengasih.

Selain itu, pada Patung Sang 7 Dewi ini juga ada air tujuh rasa.

"Airnya tujuh rasa di sini. Kadang harum, asin, tawar, bau dan kita tidak tahu siklus perubahannya," katanya.

Baca: Sejarah Griya Kongco Dwipayana, Berawal dari Batu Bertulis Dinasti Qing Sekitar 500 Tahun Lalu

Baca: Dituntut 3,5 Tahun, Putu Ayu Ajukan Pembelaan Terkait Dugaan Korupsi di Perusda BPR Buleleng 45

Baca: Didesak Atta Halilintar Soal Gaji Presenter TV, Sule Takut Disangka Pamer Hingga Ungkap Nominal Ini

Air tujuh rasa tersebut menurutnya memang sudah ada sejak lama sebelum pembangunan Kongco ini.

Untuk sembahyang ke Kongco ini, umat bisa membawa sarana berupa canang, buah, jajan, asal dengan ketulusan hati.

"Intinya sembahyang dengan sarana ketulusan hati," katanya.

Untuk cara sembahyangnya pun sesuai dengan hati, ada yang menggunakan sarana bunga, dan ada pula yang menggunakan dupa.

Usai sembahyang, umat akan diperciki air suci atau tirta, diminum tiga kali dan diraupkan di muka tiga kali.

Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan bija kuning yang terbuat dari beras direndam yang diisi kunyit. (*)

Berita Terkini