TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kondisi Pasar Badung yang sudah rampung dibangun ini masih dikeluhkan, khususnya kondisi di luar gedung pasar.
Jika di dalam pasar adem, ada lift dan eskalator, maka kondisi berbeda terasa di luar. Tanpa pohon perindang, kondisi di luar dianggap sangat gersang.
Eka Siwi (37), seorang ibu rumah tangga dengan raut muka mengernyit berjalan menuju Pasar Badung. Panas yang terik membuat penglihatannya terganggu.
Untuk melindungi pandangannya ke depan, ia menggunakan selembar kertas kardus sebagai penutup kepalanya.
''Sayang sekali ya. Pasar Badung baru sudah bagus, tapi di luarnya panas sekali. Harusnya kalau ada banyak pohon kayaknya pasar ini akan jauh lebih bagus dan nyaman,'' ujarnya kepada Tribun Bali, Sabtu (9/3/2019).
Tak hanya Eka Siwi, para pengunjung lain juga merasakan hal serupa. Banyak dari mereka menggunakan perabot seadanya untuk penutup kepala, seperti handuk, jaket hingga payung.
I Wayan Gede Merta (32), warga yang tinggal di bilangan Kesiman juga merasa hal yang sama.
“Sudah kena macet, panas, tiba di sini liat pelataran parkiran kayak silau banget. Panas sekali,'' keluhnya.
Selviani Putri (24), mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Udayana asal Medan menyarankan agar ada penataan vegetasi hijau di sekitar Pasar Badung, entah berupa taman atau pohon perindang.
Mengingat, renovasi Pasar Badung ini juga ditujukan sebagai ikon pariwisata baru Kota Denpasar.
''Ya... bukannya manja ya... Seenggaknya ini yang saya rasakan. Saya rasa memang perlu di sini itu ditanam pohon perindang untuk mempercantik wajah Pasar,'' ujarnya.
Dengan begitu, kata dia, para pengunjung nantinya akan merasa nyaman dan menjadikan Pasar Badung sebagai alternatif utama berbelanja.
''Di dalam sudah bagus, tertata. Ada lift dan eskalator. Harusnya wajah luar juga perlu dipercantik, gak keliatan gersang kayak gini,'' imbuhnya.
Sementara berdasarkan pantauan Tribun Bali, kondisi pelataran luar Pasar Badung ini tampak gersang dan berdebu. Hanya ada 10 pohon palem kecil dan 6 pohon glodokan tiang.
Selebihnya hanya ada tanaman dalam pot-pot kecil. Lahan pelataran pasar sebagian didominasi untuk lahan parkir.
Direktur Utama PD Pasar Kota Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata menuturkan penataan vegetasi atau pohon perindang sudah ada dalam rencana pembangunan sejak awal.
Namun hingga kini penataan tidak bisa terealisasi lantaran status kepemilikan aset pasar masih di tangan pemerintah pusat.
Sebelum menerima hibah, kata dia, kewenangan pihaknya untuk penataan lebih lanjut juga belum bisa keluar.
“Nanti kalau sudah ada penyerahan aset ke PD Pasar, maka kami yang akan melakukan penataan taman dan vegetasi,'' ungkapnya.
Penanaman pohon, kata dia, bahkan sudah direncanakan tersebar di berbagai titik pelataran Pasar Badung, terutama di sisi barat dekat sungai. (*)