Kongres V PDIP di Bali

Di Hajatan PDIP, Surya Paloh: Dia Perlukan Nasdem Boleh, Enggak Diperlukan Juga Nggak Apa-apa

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana
Editor: Rizki Laelani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh

Di Hajatan PDIP, Surya Paloh: Dia Perlukan Nasdem Boleh, Enggak Diperlukan Juga Nggak Apa-apa

TRIBUN-BALI.COM - Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasdem angkat suara terkait jatah Menteri di kabinet kerja jilid 2.

Surya Paloh tegaskan posisinya mengenai keberadaannya di koalisi pemerintahan Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi ).

Satu di antaranya mengenai jatah kader-kadernya untuk ditempatkan di pemerintahan Jokowi pada periode kedua nantinya.

Surya Paloh mengatakan, mengenai kursi Menteri dirinya tak pernah meminta-minta.

"Nasdem nggak pernah minta-minta. Saya harus katakan bahwa Nasdem nggak pernah minta-minta. Tergantung Pak Presiden saja. Dia perlukan Nasdem boleh, enggak diperlukan juga nggak apa-apa," tuturnya.

PDIP Bahas Kader Bermasalah dan Dipecat Akan Dapat Pengampunan

Tiba di Bali, 2 Jasad Siswa Magang yang Tewas Tenggelam di Jepang Rencana Diaben Massal

BREAKING NEWS! Video Keluarga Sambut 2 Jasad Siswa Magang yang Tewas Tenggelam di Jepang

BREAKING NEWS! Kondisi 5 WNA China Setelah Dievakuasi dari Dalam Jurang di Gitgit

BREAKING NEWS! Ini Wajah Tersangka Pembunuh Ni Putu Yuniawati, Diciduk di Manado

Hal itu Surya Paloh katakan saat ditemui awak media usai menghadiri pembukaan Kongres V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar, Kamis (8/8/2019).

Mengenai keberadaan koalisi partainya di pemerintahan Jokowi, Surya Paloh mengatakan sampai saat ini terjaga dengan baik.

"Saya pikir sampai saat ini tetap terjaga secara baik ya. Seperti apa yang kalian pahamin dan seperti saya yakinin berjalan secara baik," tuturnya.

Suasana ini juga masih sama meski saat ini ada isu bahwa masuknya Partai Gerindra di tubuh pemerintahan Jokowi.

Surya Paloh pun memberikan komentar komentar terkait diundanganya Ketua Umum Partai Gerindra di Kongres V PDIP.

Bagi Surya Paloh, undangan itu sangat bagus karena artinya dilakukan secara musyawarah mufakat.

"Artinya musyawarah dan mufakat, adat istiadat, semangat kekeluargaan dapat dirasakan suasananya itu ada," kata dia.

Baginya hal itu tidak akan menyurutkan niat partainya untuk tetap berada di koalisi pemerintahan Presiden Jokowi selama lima tahun mendatang.

Terlebih saat ini para elit politik telah semakin menujukkan kedewasaannya dalam berpolitik.

"Kita ini kan bukan berpolitik baru satu minggu. Ya kan sudah cukup lama. Dengan sistem demokrasi yang seperti ini kita sebetulnya harus bisa menyesuaikan sebuah proses yang bisa kita lalui bersama penuh dengan dinamika dialektika dan romantisme itu sendiri," tuturnya.

Menurutnya, diundanganya Prabowo Subianto dalam Kongres Jokowi menunjukkan suasana yang lebih mengukuhkan dalam membangun kesadaran bangsa sehingga bisa bergerak lebih baju.

"Kita memahami bukan hanya satu kelompok yang mampu. Diperlukan seluruh kelompok satu persamaan kesatuan pemikiran untuk memajikan bangsa ini," jelasnya.

"Sama masalah dimana posisi, dimana adanya partai pendukung pemerintah ada yang di luar pemerintah, saya pikir yang kita lihat adalah niatnya. Niatnya kalau memang kita kuat yang sama ingin bertanggung Jawab untuk maju mundurnya kepentingan bangsa kita. Kita harus hargain itu," paparnya.

Jokowi Pastikan Jatah Menteri Untuk Bali, Ini Jawaban Lengkapnya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan jatah menteri untuk Bali di kabinetnya mendatang.

Hal ini disampaikannya usai menghadiri pembukaan Kongres V PDIP di Inna Grand Bali Beach Sanur Kamis (8/8/2019).

"Yang jelas dari Bali pasti ada," katanya.

Saat disinggung lebih dalam mengenai siapa yang akan berpeluang menduduki kursi itu.

Jokowi memilih tersenyum.

Seperti diketahui, saat ini Bali memiliki satu wakil di kabinet Jokowi jilid I atau Kabinet Indonesia Kerja yakni AA Gede Ngurah Puspayoga yang menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM).

Beberapa nama digadang-gadang masuk dalam bursa kabinet Jokowi-Ma'ruf, diantaranya petahana, AAGN Puspayoga, Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace.

Sedangkan, dua nama masuk sebagai kuda hitam yakni, Anggota DPD RI Dapil Bali, Gede Pasek Suardika dan Politikus NasDem, I Gusti Putu Artha.

Jokowi juga mengatakan jumlah nomenklatur kementerian bahwa di kabinetnya mendatang berjumlah 34.

"Jumlahnya menteri 34," papar dia.

Terkait dengan jumlah jatah menteri untuk PDIP sendiri.

Ia belum bisa menjawab dengan pasti.

Pasalnya pihaknya harus bertemu dengan para petinggi parpol koalisi pengusung lainnya.

"Belum, kan belum ketemu," jelasmya.

Pun juga dengan peluang bergabungnya Gerindra ke koalisi pemerintah. "Kita belum ketemu ketua-ketua partai koalisi. Kalau ketemu kita akan bicara tambahan koalisi misalnya, tambahan menteri," ungkap Jokowi.

Hanya saja, secara pribadi dirinya membuka peluang bagi partai besutan Prabowo Subianto itu untuk bergabung ke pemerintahan mendatang.

"Politik kan semua serba mungkin, tapi tidak dalam waktu dekat ini. Kan kita belum ketemu ketua-ketua parpol koalisi," tegasnya.(gil/sui)

Berita Terkini