TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pemkab Jembrana bersama masyarakat terus mengintensifkan gerakan membersihkan sungai.
Hal itu bentuk kewaspadaan jelang musim hujan yang sebentar lagi diprediksikan turun di Jembrana.
Seperti kegiatan gotong royong melibatkan unsur masyarakat, pelajar hingga ASN.
Kegiatan ini dipimpin langsung Bupati Jembrana I Putu Artha serta Wabup I Made Kembang Hartawan, Sabtu (9/11/2019) pagi bertempat di Pangkung Lampah Kelurahan Pendem.
Aksi bersih-bersih sungai ini dilakukan agar aliran air tidak terhambat oleh sampah maupun penyempitan lainnya ketika musim hujan tiba.
• Cocok Dijadikan Sahabat, 5 Zodiak Ini Paling Setia Kawan dan Mau Berkorban
• Kronologi Tewasnya Dosen Undiknas, Video Call Istri Bilang Mau Bunuh Diri, hingga Hal Ini Terungkap
Kegiatan ini juga bentuk preventif untuk membersihkan aliran sungai dari sampah yang dapat memicu musibah banjir.
Diantaranya dengan mengangkut sampah-sampah plastik maupun organik yang banyak terdapat di daerah aliran sungai, membersihkan tanaman liar dikanan kiri badan sungai serta memperluas daerah aliran sungai yang menyempit karena endapan tanah bercampur lumpur.
“Hari ini kita gotong royong membersihkan pangkung lampah Pendem dari sampah yang memenuhi badan sungai. Kegiatan ini juga untuk memberikan edukasi pada warga lainnya agar sadar akan kebersihan dan jangan buang sampah ke sungai," kata Bupati Artha.
Menyongsong musim hujan yang turun sebentar lagi, Artha juga mengingatkan potensi banjir yang membahayakan masyarakat di sekitar di daerah aliran sungai.
• Kini Miliki Banyak Penggemar, Ternyata Reza Rahadian Pernah Jadi Korban Bullying di Masa SMP
• BREAKING NEWS: Jasad Dosen Undiknas yang Tewas Bunuh Diri Dikremasi Hari
“Jadi hentikan, jangan buang sampah ke sungai lagi. Sampah-sampah itu kumpulkan saja di depan rumah masing-masing, nanti ada tim dari kebersihan yang akan mengangkutnya. Nah kami juga ingin melalui gotong royong ini, akan timbul kesadaran dari masyarakat untuk ikut menindaklanjuti. Apabila kali bersih, daerah aliran sungai bersih, potensi banjir bisa diminimalisir, “ tegas Bupati asal Melaya ini.
Langkah ini juga diimbaunya bisa diikuti masyarakat di bawah, dengan ikut membersihkan lingkungn masing-masing.
Mulai dari selokan, got serta sungai terdekat agar jangan ada endapan sampah.
Menurut dia, masyarakat perlu penyadaran karena dampak sungai yang dipenuhi sampah bakal terasa saat musim hujan tiba.
"Sudah pasti air akan melimpah ke jalan, bahkan permukiman penduduk di dekat sungai. Apalagi daerah-daerah yang selama ini sering kena banjir harus berbenah, jangan sampai terus-terusan banjir. Harus diawali dengan perubahan perilaku masyarakat untuk tidak buang sampah ke sungai," ucapnya.
Disinggung akan peran dan kesiapan pemerintah daerah menghadapi musim penghujan, Artha telah mengintruksikan kepada jajaran di bawahnya untuk waspada.
• Jadi Freelancer dengan Pendapatan Tak Pasti, Begini Tips Agar Kondisi Keuangan Anda Tetap Terjaga
• Jadwal Live Streaming Liga Italia, Ada Big Match Juventus vs AC Milan
Menurutnya Pemerintah daerah tidak tinggal diam dengan melakukan langkah–langkah preventif menghadapi musim penghujan.
Diantaranya menerjunkan tim dari Dinas LH serta BPBD yang turun langsung membersihkan sungai.
Langkah serupa juga telah disampaikannya kepada para camat serta kelian agar waspada akan potensi banjir dimusim hujan.
“Banjir dihilir tidak bisa dipisahkan dengan kondisi hutan di daerah hulu. Karena itu kami sudah lakukan reboisasi dan penghijauan hutan. Tapi tetap yang terpenting peran serta masyarakat kita untuk ikut menjaga hutan dengan tidak menebang pohon,” ujar Artha.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana I Wayan Sudiarta mengatakan aksi bersih-bersih sungai kali ini mengumpulkan sampah plastik sebanyak 45,3 kg serta sampah organik yang merupakan sisa tanaman sebanyak 7 kubik.
“Sesuai instruksi Bupati kami akan intensifkan kegiatan bersih-bersih sungai sebagai langkah antisipasi turunnya musim hujan, sehingga tidak sampai banjir, “ ungkap Sudiarta. (*).