2 Putra Bali Tembus Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019, Gede Satwika Ingin Seperti Kevin Sanjaya

Editor: Huda Miftachul Huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perwakilan dari Bali saat pembukaan audisi beasiswa bulu tangkis 2019.

TRIBUN-BALI.COM, KUDUS –  Dua putra Bali yang berhasil tembus ke putaran Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 bakal bersaing dengan ratusan perwakilan atlet berbakat dari sejumlah kota di Indonesia.

Dua putra dari Bali ini adalah atlet muda berbakat peraih Super Tiket dalam laga Final Audisi Umum 2019 di Kudus.

Mereka adalah I Putu Gede Satwika Amadita (U-11 Putra) dan I Komang Aditya Pradnyanya (U-11 Putra). Keduanya menyatakan siap bertarung di fase puncak ajang pencarian bakat bulutangkis ini, dengan berbekal strategi, fisik, dan mental, guna meraih beasiswa bulutangkis.

Seperti halnya I Putu Gede Satwika yang berhasil meraih kemenangan pada pertandingan awal Final Audisi Umum hari pertama.

Atlet muda dari PB Tunas Remaja ini mengungguli lawan mainnya dengan skor 21–13 dan 21–19. Jadwal latihan tambahan yang ia jalani demi melaju ke tahap karantina berbuah manis.

“Saya bertekad masuk PB Djarum dan menjadi pemain dunia seperti Kevin Sanjaya,” kata pebulutangkis asal Kabupaten Badung itu seperti dalam rilis yang redaksi terima, Rabu (20/11/2019) malam.

Dia optimistis bisa berbicara banyak dalam audisi paling bergengsi ini. “Saya optimistis bisa menang lagi dan lolos ke Tahap Karantina,” ucapnya dengan penuh keyakinan.  

Nantinya Gede Satwika bakal bertarung bersama 133 atlet muda belia dari berbagai provinsi di Tanah Air.

Mereka memulai perjuangan di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada 20-22 November, guna meraih Beasiswa Bulutangkis dari Bakti Olahraga Djarum Foundation.

Final Audisi Umum mempertemukan para peraih Super Tiket dari Audisi Umum yang telah dilaksanakan di Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya, dan Kudus.

Dengan kualitas terbaik yang dimiliki masing-masing atlet dari tiap kota, Final Audisi Umum ini diharapkan dapat melahirkan bibit-bibit pebulutangkis berkualitas yang mampu menjadi pahlawan bangsa di gelanggang bulutangkis dunia.

Manager Tim PB Djarum Fung Permadi menyatakan, di hari pembuka Final Audisi Umum, Rabu (20/11/2019), para atlet muda berbakat ini menjalani dua kali pertandingan dengan sistem full games sesuai kategori usia.

"Tim pelatih PB Djarum memiliki tugas penting dalam memonitor setiap pertandingan. Jejak rekam di setiap laga dari adik-adik ini, sejak kali pertama tanding di Final Audisi Umum, menjadi bahan pertimbangan penting bagi para pelatih untuk membina mereka kelak di PB Djarum," ujarnya.

Pada Final Audisi Umum tahun ini, lanjut Fung, perlawanan ketat ditunjukkan para peserta dari luar Pulau Jawa. Atlet-atlet muda berbakat asal Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam, Bali hingga Merauke, Papua, tak menyia-nyiakan kesempatan untuk unjuk gigi di hadapan para pelatih PB Djarum.

"Memang pada tahun ini Audisi Umum hanya berpusat di Pulau Jawa. Namun baik pada saat Audisi Umum maupun Final Audisi Umum, para peserta dari luar Pulau Jawa mampu mencuri perhatian kami yang memantau pertandingan-pertandingan mereka," ungkap Fung.

"Ada kesan bahwa bulutangkis Indonesia itu hanya berpusat di Pulau Jawa. Tapi tahun ini seperti pembuktian bahwa adik-adik dari luar Pulau Jawa ini tidak mau kalah dengan yang dari Pulau Jawa," paparnya. (*)

Berita Terkini