Sejumlah Pembangunan Besar Akan Dilakukan di Bali, Mulai LRT Hingga Tol Gilimanuk-Denpasar

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana
Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LRT Bandara-Jineng Kuta dirancang di bawah tanah. Ini untuk tahap awal dari rencana LRT Sepanjang 30 Kilometer Bandara Ngurah Rai-Ubud.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan bahwa di Bali akan dibangun sejumlah infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur tersebut sebagai bagian dari infrastruktur darat, laut dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi.

Pada infrastruktur darat akan ada pembangunan jalan tol Denpasar-Gilimanuk, kereta api dan pembangunan By Pass Ida Bagus Mantra yang akan dilanjutkan ke Karangasem.

“Untuk Denpasar dan Gilimanuk karena padat, itu akan dibangun tol,” kata Gubernur Koster usai peletakan batu pertama Kantor Majelis Desa Adat, Senin (27/1/2020).

“Saya pastikan tol dan Menteri PUPR sudah setuju dan sudah dimasukkan ke dalam tata ruang.,” imbuh gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng itu.

Selain itu, Gubernur Koster mengatakan bahwa dirinya telah mengurus persiapan pembangunan tol Denpasar Gilimanuk ke Badan Pertanahan/Kementerian Agraria.

Tahun ini, rencana pembangunan tersebut akan sampai di titik final dalam studi kelayakan atau feasibility studi oleh pihak swasta.

“Saya memastikan layak atau tidak dari segi bisnis. Dia bilang layak. Kalau ndak layak saya kira ndak berani dia, kan buang-buang duit dia (kalau tidak layak),” tuturnya.

Gubernur Koster menegaskan bahwa dirinya tidak ingin mengeluarkan kebijakan yang menyebabkan suatu perusahaan bangkrut atau rugi.

Menurutnya, pihak swasta yang membangun tol Denpasar-Gilimanuk sudah mengatakan bahwa nantinya bisa untung dengan pembangunan tol tersebut.

Pembangnan tol ini akan dibangun dari Gilimanuk menuju Denpasar dan akan dijalankan secara bertahap.

Tahap pertama paling lambat pertengahan 2021 pembangunannya sudah mencapai 40 km.

Sementara untuk pembangunan kereta api atau Lintas Rel Terpadu (Light Rapid Transit/ LRT) perencanaannya sudah matang.

Gubernur Koster mengaku, pembangunan LRT itu sudah dilakukan dua kali presentasi dan nantinya akan dilakukan satu kali presentasi lagi.

Pembangunan LRT ini nantinya akan berasal dari daerah Kuta Menuju Sanur, lalu menuju Mengwi hingga ke Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.

Pembangunan LRT ini akan terintegrasi di bawah tanah.

Selain itu, pembangunan kereta api juga akan dilakukan di daerah utara dan selatan dengan melingkari Pulau Bali.

Kereta api lingkar Bali itu bisa dibangun diatas atau di bawah tanah.

“Itu yang akan kita bangun. Kita mau saingin Singapura,” tegasnya. (*)

Berita Terkini