Tips dan Trik

Ini Tips dan Trik untuk Memilih Saham yang Pas bagi Pemula Ala Lo Kheng Hong

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan Bursa Efek Indonesia (BEI) Bali sedang mengecek indeks harga saham di kantornya

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tribunners, apa Kamu ingin berinvestasi di saham ?

Sebelum berinvestasi ada baiknya Kamu memperlajari saham terlebih dahulu.

Atau belajar dari orang-orang sukses yang sudah berhasil di sana.

Seperti belajar dari Lo Kheng Hong yang merupakan seorang investor retail di Indonesia.

215 Pekerja Migran Indonesia di Kota Denpasar Sudah Pulang, Pemkot Sebut Sudah Diisolasi

WIKI BALI - Alamat Kantor Bank Mandiri di Tabanan

Identik dengan Datangnya Rezeki, Berikut Arti Mimpi Punya Anak Banyak, Laki-laki dan Perempuan

Lo Kheng Hong membagikan tips and triknya untuk memilih saham yang pas bagi pemula, khususnya mahasiswa.

Di hadapan seribuan mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB), Lo Kheng Ho membagikan empat tipsnya. Apa saja?

1. Jangan pernah membeli kucing dalam karung

Artinya, investor harus mengetahui saham apa yang akan dibeli.

Caranya, pelajari dulu perusahaannya, manjemennya, bisnisnya seperti apa, laba, pertumbuhan perusahaannya, hingga valuasinya mahal atau murah.

Penanggung jawab acara sekaligus dosen MBA ITB, Erman Sumirat menambahkan, bagi pemula seperti mahasiswa mulai disiplinlah melihat laporan keuangan sebuah perusahaan.

“Ikuti public expose-nya, mengerti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) seperti apa. Rencana perusahaan ke depan seperti apa, pelajari itu,” ungkapnya di Bandung, Senin (9/3/2020).

2. Waktu yang tepat

Tips selanjutnya menurut Lo Kheng Hong adalah beli di saat waktu yang tepat.

Seperti saat ini merupakan waktu yang tepat, karena pasar saham di dunia sedang turun.

“Penurunan saham ini peluang emas untuk para investor. Kita bisa beli saham perusahaan bagus dengan harga yng murah. Rumusnya invest in bad time and sales in good time,” tutur Lo Kheng Hong.

Ia menambahkan, ada kalanya harga di pasar modal turun karena banyak hal.

Selama yang turun bukan kinerja perusahaan tapi isu tertentu seperti corona, merupakan saat yang tepat untuk mmebeli.

Sebab jika IHSG tidak turun, sulit bagi pemula untuk mendapatkan saham bagus dengan harga murah.

“Setelah turun, biasanya pasar saham akan membaik. Seperti sekarang, kalau melihat tv, virus corona sudah membaik. Banyak yang sembuh. Penurunan ini bisa berbalik arah (harga saham kembali naik),” ungkapnya.

Seperti kejadian tahun 1998 dan 2008. Pada tahun-tahun tersebut, IHSG turun drastis.

Namun setelah itu, harga kembali melonjak bahkan angkanya melebihi sebelumnya.

3. Pilihan saham

Bagi pemula seperti mahasiswa, ada beberapa saham bagus dan aman yang bisa menjadi pilihan.

Salah satunya perbankan.

“Usaha dan bisnis terbaik adalah perbankan. Tinggal dilihat valuasi BCA berapa, BRI berapa. Itu bisa jadi pilihan,” kata Lo Kheng Hong.

Sementara Erman menambahkan, selain perbankan, saham yang bisa dipilih adalah produk-produk yang dibutuhkan orang banyak.

Misalnya, perusahaan air minum.

“Cari saham yang berkaitan dengan 260 juta penduduk Indonesia. Harga sahamnya dalam jangka panjang akan bagus,” tuturnya.

4. Sabar

Tips selanjutnya adalah sabar.

Menanamkan uang di saham lebih cocok untuk investasi jangka panjang.

Jadi diperlukan kesabaran untuk menghasilkan return maksimal.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Membeli Saham untuk Pemula Ala Lo Kheng Hong", https://money.kompas.com/read/2020/03/09/121200926/tips-membeli-saham-untuk-pemula-ala-lo-kheng-hong?page=all#page2.

Berita Terkini