DENPASAR, TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah harus menyamaratakan bantuan terhadap sektor-sektor terdampak virus corona secara menyeluruh.
Ini penting dilakukan agar tidak terjadi masalah baru di masyarakat yaitu kecemburuan sosial.
Pengamat sosial dari Universitas Udayana Bali Gusti Bagus Suka Arjawa menjelaskan, belakangan muncul gejolak dari masyarakat yang menilai kecondongan bantuan sosial hanya kepada ojek online (ojol).
Padahal di sisi lain, banyak rakyat yang kehilangan penghasilan karena PHK.
“Kalau soal bantuan ke ojol saja saya kurang sependapat, banyak sekali masyarakat golongan menengah ke bawah yang perlu diberi bantuan. Masyarakat marginal perlu dipertimbangkan, harus rata, kalau ojol saja ya tidak bagus, kecuali fungsi delivery memang dia (ojol) paling andal,” kata Arjawa , Jumat (17/4/2020).
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Bali itu menyebutkan dampak pandemi ini membuat angka pengangguran meningkat.
Kemungkinan terburuk jika musibah ini berlarut-larut bisa mengancam keamanan. Jadi, kata dia, harus ada sikap tegas pemerintah dalam memerangi hal ini serta kesadaran masyarakat.
“Ke depan kalau sampai setahun kayak gini, parah sekali bisa memunculkan macam-macam, angka kejahatan meningkat, keamanan terganggu, apalagi banyak tahanan dilepaskan,” kata dia.
“Para tahanan yang dibebaskan itu bibit, punya sumber daya, mereka itu susah menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan belakang seperti itu, kita khawatir seperti itu,” sambungnya.