Corona di Bali

Wagub Cok Ace Ajak Komponen Pariwisata di Bali Tetap Optimistis

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana
Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat bertemu dengan Tribun Bali di ruang kerjanya, Kamis (28/5/2020). Wagub Cok Ace mendukung Program Charity Tribunners Peduli, Ajak Masyarakat Berbagi Kasih di Tengah Pandemi Covid-19.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam situasi belum adanya kepastian kapan sektor pariwisata akan dibuka kembali terkait pandemi Covid-19, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengajak pelaku yang bergerak di sektor pariwisata bersabar dan tetap menjaga optimisme.

Cok Ace yang juga menjabat sebagai Ketua PHRI Bali sangat memahami masa sulit yang saat ini dihadapi oleh para pelaku pariwisata.

Panglingsir Puri Ubud ini menyebut, saat ini adalah titik nadir bagi sektor pariwisata yang berkontribusi besar bagi devisa negara.

“Sepanjang yang saya ketahui, sektor pariwisata Bali telah banyak menghadapi ujian.

Ada bom Bali 1 dan 2 serta erupsi Gunung Agung, tapi pandemi Covid-19 ini adalah yang terberat,” kata Cok Ace dalam siaran pers yang diterima Tribun Bali, Sabtu (13/6).

Pria murah senyum yang banyak mengenyam asam garam dunia kepariwisataan ini mencontohkan, upaya pemulihan akibat teror bom yang bisa dilakukan dalam waktu relatif cepat.

Langkah yang ditempuh waktu itu adalah dengan meningkatkan standar sistem keamanan.

Namun situasi saat ini sangat berbeda, karena yang dihadapi adalah penyakit yang tak bisa diprediksi.

Meski demikian, Cok Ace cukup optimistis pelaku pariwisata Bali akan dapat melewati ujian ini dan segera bangkit begitu sektor ini kembali dibuka.

Ia pun mengaku salut karena komponen pariwisata Bali tetap semangat dalam merumuskan formula yang tepat menyambut pemberlakuan new normal.

Selain menyampaikan ajakan untuk tetap optimis, Cok Ace juga berharap, keterpurukan pariwisata Bali akibat pandemi Covid-19 dijadikan momentum untuk menata pariwisata Bali agar menjadi lebih tangguh dan terarah.

Guru Besar ISI Denpasar ini mencermati, sektor pariwisata Bali selama ini terkesan kurang terkontrol.

“Saat ini momen yang bagus untuk melakukan penataan baik itu segmen pasar atau pengaturan kewilayahan,” imbuhnya.

Menjawab desakan sejumlah pihak agar Bali segera dibuka untuk wisatawan, Cok Ace meminta semua pihak untuk bersabar.

Ia menambahkan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pusat menetapkan tiga kriteria dengan 11 indikator bagi daerah di Indonesia untuk membuka kembali kegiatan ekonominya.

Salah satu indikatornya adalah penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir minimal 50 persen sejak puncak penambahan kasus positif Covid-19.

Mencermati perkembangan Covid-19 di Bali dalam beberapa pekan terakhir, belum menunjukkan grafik yang landai karena penambahan jumlah kasus masih fluktuatif.

Perkembangan ini menandakan bahwa Bali belum memenuhi kriteria untuk membuka sektor ekonomi, dalam hal ini pariwisata.

Dengan kata lain, Cok Ace menyebut saat ini Bali masih berada pada masa transisi.

WNI Meninggal

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Sabtu (13/6), memang terjadi penambahan kasus. Bahkan ada satu tambahan korban meninggal.

"Kasus meninggal bertambah 1, kini menjadi 6 orang. Merupakan WNI, sehingga jumlah meninggal rinciannya menjadi 4 WNI dan 2 WNA," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, kemarin.

Di samping itu, ada jumlah tambahan 28 orang yang terinfeksi positif Covid-19. Kini jumlah akumulatif positif Covid-19 di Bali menjadi 723, dari sebelumnya 659 orang.

Dari 28 kasus baru itu, 4 di antaranya merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI), sementara 24 orang lainnya disebabkan transmisi lokal.

Sementara jumlah pasien sembuh ada 14 orang. "Bertambah 14 orang sembuh sehingga menjadi 462 orang. Terdiri dari 14 orang WNI, terdiri dari 10 orang PMI, dan 4 orang transmisi lokal," jelasnya.

Jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh transmisi lokal, secara kumulatif sejumlah 409 Orang.

Tranmisi lokal terjadi di Kota Denpasar, Klungkung, Gianyar, Buleleng, dan Badung. (sui/mfs)

Berita Terkini