Siapakah Yang Lebih Sering Berselingkuh, Pria atau Wanita?

Penulis: Noviana Windri
Editor: Irma Budiarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati

TRIBUNBALI.COM, DENPASAR – Dalam hubungan rumah tangga tidak selalu berjalan mulus dan akan selalu ada kerikil tajam yang menghampiri.

Ketidakpuasan terhadap pasangan kadang membuat seseorang mencari pelampiasan, salah satunya dengan perselingkuhan.

Perselingkuhan bisa menghancurkan rumah tangga baik dari segi fisik, mental hingga keuangan.

Lalu siapakah yang lebih sering melakukan perselingkuhan antara pria dan wanita?

Salah satu pakar psikologi, I Dewa Ayu Purba Dharma Tari, M Psi, Psikolog menjelaskan secara subjektif tidak bisa dikatakan siapa yang lebih sering berpotensi melakukan perselingkuhan antara pria dan wanita.

“Tidak bisa secara subjektif dikatakan bahwa siapa yang lebih sering melakukan perselingkuhan antara pria dan wanita. Jadi harus kita lihat setiap kasus. Karena kalau ambil secara umum, kita bisa ambil dari data penelitian. Tetapi lebih melihat dari kasus per kasus dan itu biasanya sangat individual,”

Lebih lanjut, Dewa Ayu Purba menyontohkan misalnya dalam satu keluarga, pihak wanita jika berpeluang melakukan perselingkuhan karena faktor komunikasi, kurangnya rasa perhatian, dan kurangnya dukungan ekonomi yang seimbang.

Faktor tersebut yang menyebabkan si wanita mencari kekurangan pada pasangan yang lain.

Begitupun ketika si pria juga berpeluang melakukan perselingkuhan karena faktor pekerjaan yang mengharuskan LDR, kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi, atau bosan dengan pasangan.

“Setiap kasus berbeda faktor penyebab antar keluarga satu dengan yang lainnya. Jadi tidak bisa diukur secara umum. Itu menjustifikasi namanya, kalau mengatakan si wanita yang lebih berpeluang melakukan perselingkuhan. Ataupun sebaliknya. Kalau seperti itu kan otomatis banyak yang tidak terima,” sambungnya.

Lebih lanjut, terdapat empat tipe perselingkuhan berdasarkan kadar keterlibatan emosional.

1. Affair

Tipe ini paling sedikit melibatkan keintiman emosional tetapi terjadi berkali-kali.  

Berupa perselingkuhan semalam atau sejumlah affair yang berlangsung cukup lama. 

Inti dari perselingkuhan ini adalah untuk mendapatkan seks dan gairah, karena tidak pernah lagi merasakannya dalam pernikahan yang penuh dengan rutinitas dan tanggung jawab.

2. Flings

Dimana pada tipe ini hubungan yang terjadi dapat berupa perselingkuhan satu malam atau hubungan yang terjadi selama beberapa bulan tetapi hanya terjadi satu kali saja.

Dibandingkan dengan tipe perselingkuhan lain, flings termasuk yang paling tidak serius dampaknya.

3. Romantic love affair

Romantic love affair ini melibatkan hubungan emosional yang mendalam.

Pihak yang berselingkuh merasa jatuh cinta lagi dan menemukan hubungan yang lebih memuaskan dengan pasangan selingkuh secara fisik dan emosional.

Seringkali pasangan berfikir untuk meninggalkan perkawinan dan menikahi kekasihnya.

4. Long term affair

Long term affair adalah perselingkuhan jangka panjang merupakan hubungan yang menyangkut keterlibatan emosional paling mendalam.

Hubungan dapat berlangsung bertahun-tahun atau sepanjang kehidupan perkawinan.

Banyak pasangan yang merasa memiliki hubungan lebih baik dengan pasangan selingkuhnya daripada dengan suami atau istri.

Menurut Dewa Ayu Purba, setiap pasangan yang tidak mampu memahami satu sama lain seringkali menimbulkan konflik-konflik kecil yang tidak terselesaikan berakibat pada perselingkuhan itu sendiri.

(*)

Berita Terkini