TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Masyarakat di Kabupaten Badung diharapkan bisa berkoordinasi mengenai pemilu yang akan datang.
Pasalnya, Pojok Pengawasan Pemilu di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Badung telah diresmikan komisioner Bawaslu RI Fritz Edward Siregar, Jumat (10/7/2020) lalu.
Kendati demikian, Bawaslu Badung masih menyiapkan peresmian Pojok Pengawasan Pemilu tersebut, sehingga bisa diakses masyarakat.
Bahkan ada rencana melibatkan UMKM guna 'menghidupkan' suasana Pojok Pengawasan Pemilu di tiap kecamatan.
Koordinator Divisi Pengawasan, Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Badung IGN Bagus Cahya Sasmita membenarkan peresmian Pojok Pengawasan Pemilu di Kantor Bawaslu Badung oleh Komisioner Bawaslu RI.
Hanya saja semua itu baru sebatas diresmikan.
"Kami masih menyiapkan launching dalam waktu dekat. Sementara masih disempurnakan," ungkapnya saat dikonfirmasi, Minggu (12/7/2020).
Pihaknya mengaku di Pojok Pengawasan Pemilu ini, nantinya masyarakat bisa berkoordinasi atau menyampaikan keluhan terkait pemilu.
Konsepnya Ngopi alias Ngobrol Pilkada, dengan suasana yang santai.
Sehingga, kata Bagus Cahya, Pojok Pengawasan Pemilu bisa mewadahi masukan masyarakat sebagai bentuk pengawasan, termasuk sarana edukasi nonformal sesuai harapan Bawaslu RI.
"Intinya kami menginginkan masyarakat bisa berkoordinasi terkait pemilu yang dilaksanakan," katanya.
"Pojok pengawasan di tingkat kecamatan Bawaslu Badung memiliki ide untuk memfasilitasi UMKM setempat. Dengan demikian, suasana pojok pengawasan lebih hidup, sekaligus bisa menggandeng UMKM dalam mendorong roda perekonomian masyarakat," imbuhnya.
Lanjut dijelaskan, rencananya nanti khusus Pojok Pengawasan Pemilu yang ada di kecamatan, akan berikan tempat untuk lima UMKM.
Jika memungkinkan, tiap bulan UMKM bergiliran, sehingga tidak hanya lima.
"Konsepnya masih dirancang," bebernya.
Namun demikian, soal waktu peresmian, Bagus Cahya belum bisa mempublikasikan.
Sebab Bawaslu harus berkoordinasi dahulu dengan instansi terkait.
"Kami akan segera berkoordinasi dulu dengan aparat terkait. Di antaranya kepolisian terkait pelaksanaannya nanti, melihat situasi di tengah pandemi Covid-19," tegasnya.
Selain peresmian Pojok Pengawasan Pemilu, Komisioner Bawaslu RI Fritz Siregar sempat memberi apresiasi kepada 18 orang Panwaslucam dan 62 orang PKD karena lengkap dan tidak ada yang mengundurkan diri tetap berkomitmen menjalankan tugas sebagai penyelenggara di tengah pandemi Covid-19.
Ia juga mengingatkan jajaran Bawaslu agar fokus melakukan pengawasan sebagai bagian dari proses demokrasi di Indonesia.
Bawaslu Badung juga diminta memastikan penduduk yang memiliki hak pilih tetap memiliki hak pilihnya melalui pengawasan pelaksanaan tahapan Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih atau Pencocokan dan Penelitian (Coklit) yang akan berlangsung 15 Juli–13 Agustus 2020 oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) KPU Kabupaten Badung.
"Pengawasan Coklit adalah agenda terdekat kami. Sehingga kami bisa memastikan penduduk yang memiliki hak pilih," pungkasnya.
(*)