TRIBUN-BALI.COM - Pekan keempatbelas pelaksanaan Belajar dari Rumah melalui siaran TVRI kembali lagi menemani siswa selama di rumah.
Selasa, 7 Juli 2020 adalah hari kedua sekolah di tahun ajaran baru 2020/2021.
Sejumlah sekolah hari ini masih menggelar masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi para siswa barunya.
Namun demikian, tidak semua sekolah kembali dibuka karena masih dalam masa pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, tayangan edukasi di TVRI masih akan menemani para siswa selama Belajar dari Rumah.
Edisi hari ini, siswa kelas 1-3 SD akan menonton tayangan Aku dan Teman Baru.
Siswa akan belajar tentang hal-hal yang perlu diperhatikan saat hendak berkenalan dengan teman baru.
Kemudian, siswa juga diminta untuk membuat kalimat permohonan maaf, permintaan tolong, dan ucapan terima kasih.
Setelah menyaksikan tayangan tersebut, siswa diharapkan mampu memahami isi tayangan, kata-kata yang sering ditemui sehari-hari, dan menyampaikan gagasan secara lisan.
Selain tayangan tersebut, TVRI juga menghadirkan berbagai tayangan edukasi untuk jenjang pendidikan dari PAUD hingga SMA.
Berikut adalah jadwal lengkap program Belajar dari Rumah TVRI edisi Selasa 14 Juli 2020:
- 08.00 - 08.30 WIB: PAUD: Bermain Matematika dan Sains
- 08.30 - 09.00 WIB: SD Kelas 1-3: Aku dan Teman Baru
- 09.00 - 09.30 WIB: SD Kelas 4-6: Pertumbuhan Pada Tumbuhan
- 09.30 - 10.00 WIB: SMP sederajat: Penerapan Konsep Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari
- 10.00 - 10.05 WIB: Bahasa Inggris: Lesson 1: Welcome
- 10.05 - 10.30 WIB: SMA sederajat: Vokasi Pilihan Masa Depan
- 10.30 - 11.00 WIB: Beranda Pak RT: PSBB dan Banyak Anak di Rumah
- 21.30 - 22.30 WIB : Film Nasional: Nyai
Selain menyaksikan langsung melalui televisi, program Belajar dari Rumah dapat disaksikan secara streaming.
Berikut adalah link streaming program Belajar dari Rumah TVRI:
>>> LINK 1
>>> LINK 2
>>> LINK 3
Seperti diketahui, program Belajar dari Rumah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah karena terdampak masa pandemik Covid-19.
Tayangan dalam program ini meliputi tayangan untuk anak usia PAUD dan sederajat, SD dan sederajat, SMP dan sederajat, SMA/SMK dan sederajat, dan program keluarga dan kebudayaan.
Pembelajaran dalam program Belajar dari Rumah ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi.
Selain itu, tujuan lain program tersebut adalah untuk membangun kelekatan dan ikatan emosional dalam keluarga, khususnya antara orang tua/wali dengan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta menumbuhkan karakter positif.
Tahun Ajaran Baru
Senin (15/6/2020), Kemendikbud RI mengeluarkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-19.
Dalam panduan tersebut dijelaskan, Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.
Disebutkan pula, untuk daerah yang berada di zona kuning, oranye, dan merah, dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan.
Satuan pendidikan pada zona-zona tersebut tetap melanjutkan Belajar dari Rumah.
Sebagaimana diketahui, tahun ajaran baru 2020/2020 akan dimulai pada 13 Juli 2020.
Tahun ajaran baru ditandai dengan adanya proses Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020 yang segera dimulai.
Kepala Biro Kerja sama dan Humas Evy Mulyani menegaskan bahwa dimulainya tahun ajaran baru tersebut tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.
“Tentunya yang menjadi prioritas kami adalah kesehatan dan keselamatan warga sekolah (siswa, guru dan orang tua) sehingga pembukaan kembali sekolah di wilayah zona hijau tidak serta merta dibuka, tetapi akan dilakukan dengan sangat hati-hati, dan tetap mengikuti protokol kesehatan,” demikian disampaikan Evy pada diskusi Zoom With Primus yang disiarkan secara langsung di BeritaNews Channel, di Jakarta, pada Jumat (5/6/2020).
Evy melanjutkan, sistem pembelajaran jarak jauh masih menjadi pilihan utama Pemerintah dalam menerapkan model pembelajaran Tahun Ajaran baru 2020/2021 bagi sekolah yang berada di zona merah dan kuning.
“Seringkali kita masih temukan kerancuan terkait tahun ajaran baru masih disamakan dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Saat ini model pembelajaran jarak jauh akan menjadi pilihan utama sehingga bagi sebagian besar sekolah akan melanjutkan pembelajaran jarak jauh seperti yang sudah dilakukan 3 bulan terakhir,” jelas Evy.
Sementara itu, terkait pembukaan kembali sekolah khususnya di wilayah zona hijau, akan dibahas Kemendikbud bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Demikian pula terkait protokol kesehatan di bidang pendidikan akan dibahas bersama Kementerian Kesehatan.
“Sekolah yang berada di zona hijau tidak langsung bisa dibuka secara otomatis, tetapi melalui prosedur izin syarat yang ketat. Misalnya sebuah sekolah berada di zona hijau, tetapi berdasarkan penilaian keseluruhan prosedur dan syarat, ternyata tidak layak untuk dibuka kembali. Tentu ini harus tetap menjalankan pendidikan jarak jauh,” jelas Evy.
Evy menambahkan, aktivitas dan tugas pembelajaran pada sistem pembelajaran jarak jauh bisa dilakukan bervariasi disesuaikan dengan minat siswa, serta akses atau fasilitas belajar di rumah.
Menurutnya, pembelajaran jarak jauh ini hadir untuk memberi pengalaman belajar yang bermakna tanpa harus membebani guru dan siswa dalam menyelesaikan kurikulum untuk kenaikan kelas atau kelulusan.
“Aktivitas dan tugas pembelajaran juga dapat bervariasi antar siswa kemudian disesuaikan juga dengan minat dan kondisi masing-masing termasuk juga mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah,” kata dia. (*)