TRIBUN-BALI.COM – Dikutip dari Kontan.co.id, Selasa (14/4/2020), Investment Specialist Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Dimas Ardinugraha mengatakan, adanya work from home (WFH) membuat pos pengeluaran berkurang, salah satunya dana transportasi.
Kemudian, ditambah adanya kelebihan waktu, pengelolaan uang secara tidak baik dapat membuat orang lebih konsumtif, misalnya saja pembelian barang-barang yang bukan kebutuhan utama.
Untuk itu, Dimas pun menyarankan setiap orang agar memikirkan apa yang terjadi dengan keuangan keluarga pascapandemi dan mengatur lagi dana darurat.
Senada dengan Dimas, financial planner Finansialku.com Widya Yuliarti seperti dilansir Kompas.com, Selasa (31/3/2020) menyarankan, agar mendahulukan kebutuhan dasar selama wabah penyakit ini belum usai.
• Hati-hati, Ini 4 Tahapan Gejala Asam Urat yang Mesti Diwaspadai
• WIKI BALI - Rekomendasi 5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak
• Ramalan Zodiak Besok Minggu 19 Juli 2020, Aquarius Sulit Move On, Leo Perlu Berkompromi
Bahkan, dia juga menyarankan agar masyarakat sebaiknya mengurangi atau menghapus biaya entertainment dan belanja barang konsumtif.
Maka dari itu, pengelolaan keuangan sangat penting, terutama di tingkat rumah tangga.
Pasalnya, Covid-19 sebagian besar berdampak pada ekonomi keluarga.
Lantas, bagaimana caranya?
Berikut beberapa cara mengatur alokasi belanja kebutuhan sehari-hari agar tetap efektif dan efisien pada masa pandemi Covid-19 dan adaptasi kebiasaan baru (AKB):
• Gaji ke-13 PNS dan TNI Polri Cair November 2020? Begini Kata Sri Mulyani
• Alfamart Berikan Harga Spesial dan Diskon Keperluan Rumah Tangga Mulai dari Rp 9.800
• Ingin Jadi Pramugari TNI AU? Begini Syarat dan Pendaftarannya
Atur pola makan
Belanja makanan jadi salah satu yang utama dalam pos pengeluaran.
Dalam hal ini, cermati apa saja yang biasa dikonsumsi keluarga.
Kenali pula porsi keluarga guna menentukan pengaturan jangka panjang.
Membeli makanan berlebih dan tidak dikonsumsi sama saja dengan pemborosan.
Biasakan keluarga untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah.
Upaya menjaga kesehatan seperti ini sangat penting dilakukan di masa pandemi.
Kurangi pula konsumsi jajanan makanan-minuman yang tidak terlalu penting, seperti kopi cantik.
Selain membantu upaya berhemat, cara ini menjadi langkah hidup sehat karena terhindar dari konsumsi gula atau karbohidrat berlebih.
• 5 Zodiak yang Paling Mungkin Balik ke Mantan, Libra Terlalu Mudah Percaya
• Sempat Adakan Simulasi, CFD di Lapangan Renon dan Lapangan Lumintang Besok Masih Ditiadakan
• Update Covid-19: Denpasar Tembus 1.001 Kasus Positif, Jumlah Kasus Positif di Indonesia Dekati China
Sisihkan dana darurat
Setelah belanja utama terpenuhi, cara berhemat yang tidak bisa ditawar adalah menabung atau menyisihkan dana darurat.
Dana itu berguna apabila sewaktu-waktu dampak pandemi memengaruhi penghasilan.
Apalagi, tidak ada yang tahu kapan situasi di luar normal seperti sekarang ini akan berakhir.
Salah satu metode menabung yang bisa dicoba adalah Kakeibo ala Jepang.
Dengan metode ini, bapak atau ibu rumah tangga menulis buku rumah tangga.
Di dalamnya, terdapat empat poin penting, yaitu berapa banyak uang yang dipunya, berapa yang ingin ditabung, berapa pengeluaran hari ini, dan bagaimana cara mengimprovisasi keuangan.
• 3 Zodiak Ini Sering Tergoda Hubungi Mantan, Scorpio Hanya Ingin Tahu Respons Si Mantan
Maksimalkan transaksi digital
Bertransaksi digital secara online tidak hanya meminimalkan interaksi sosial, tetapi juga dapat memaksimalkan penggunaan daftar belanja.
Sebab, belanja online hanya akan berfokus pada daftar kebutuhan yang telah disiapkan tanpa khawatir tergoda barang yang tidak dibutuhkan.
Bila tidak memungkinkan belanja online, layanan transaksi elektronik melalui dompet digital juga masih dapat dinikmati di warung atau toko offline yang menjual keperluan sehari-hari. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Cara Belanja Efektif dan Hemat Saat Pandemi Covid-19"