Pilkada Serentak 2020

BREAKING NEWS: Paslon di Pilkada Bali & Surabaya Masuk Gelombang IV, Ini Keputusan PDIP

Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PDIP, Megawati didampingi Gubernur Bali sekaligus Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, Sekjen PDIP, Hasto Kristianto dan Prananda Prabowo menghadiri malam budaya Kongres V PDIP di Bali, tepatnya di Grand Inna Bali Beach, Sanur, Rabu (7/8/2019).

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya selalu menantikan momentum politik yang tepat untuk mengumumkan para calon kepala daerah.

Maka itu, setelah pengumuman gelombang III pada hari ini dengan 75 pasangan calon, pengumuman gelombang IV akan menyusul termasuk untuk Pilwalkot Surabaya.

Hal itu disampaikan Hasto dalam rapat PDIP untuk pengumuman 75 pasangan calon (paslon) yang akan maju di pilkada serentak 2020 yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (11/8/2020).

Dalam pengumuman gelombang III di mana termasuk pasangan Bobby Nasution-Aulia Rahma di Pilwalkot Medan, PDIP melaksanakannya sejalan dengan jelang peringatan HUT kemerdekaan RI yang ke 75.

Jelang DPP PDIP Umumkan Rekomendasi untuk Bali, Adi Wiryatama Dikabarkan Lobi Megawati ke Jakarta

"Dengan semangat patriotisme dan diinspirasi oleh apa yang disampaikan oleh Bung Karno, ketika sebelum membacakan teks proklamasi, beliau menegaskan 'hanya bangsa yang berani yang meletakkan nasib bangsa dan nasib tanah air di tangan kita sendiri, akan berdiri dengan kuatnya," kata Hasto.

Dengan itu, diharapkan para calon kepala daerah bisa menyatukan diri dengan spirit kemerdekaan Indonesia.

Bahwa perjuangan kemerdekaan itu tidak hanya mengandung semangat pembebasan dan cinta Tanah Air, tetapi juga semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat dan berdiri di atas kaki sendiri.

Karena momentum itu pula, di dalam pengumuman gelombang pertama pada 19 Februari, telah diumumkan 49 pasangan calon.

Gelombang kedua pada 17 juli diumumkan 45 pasang calon, yang mengambil angka simbolik kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-45.

Lalu gelombang ketiga pada hari ini, pada 11 Agustus, 75 pasangan calon yang menunjukkan 75 tahun kemerdekaan Indonesia.

Adapun, untuk gelombang keempat, pihaknya akan mengumumkan calon gubernur dan wakil gubernur bersama dengan beberapa daerah.

"Seperti kota Surabaya dan seluruh calon dari Provinsi Bali akan diumumkan sebagai puncak pengumuman pasangan calon tersebut," pungkas Hasto.

Nyoman Adi Wiryatama (Tribun Bali)

Adi Wiryatama ke Jakarta Lobi Megawati

Diwartakan sebelumnya, sehari jelang pengumuman rekomendasi Pilkada Serentak 2020, tensi politik di internal PDIP Tabanan semakin menghangat.

Dikabarkan Ketua DPRD Bali yang juga mantan Bupati Tabanan 2000-2010, Nyoman Adi Wiryatama, berangkat ke Jakarta, Senin (10/8/2020) siang.

Politikus yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) DPD PDIP Bali ini berangkat ke Jakarta usai memimpin sidang paripurna DPRD Bali pada pagi hari.

Keberangkatan Adi Wiryatama ke Jakarta disebut-sebut untuk menemui Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, sebagai bagian dari lobi politik guna memuluskan anaknya yakni Made Gede Dedy Pratama di Pilkada Tabanan.

Seperti diketahui, selain merupakan anak dedengkot PDIP Bali, Dedy adalah kader PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan, yang notabene adik kandung Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti.

Ia juga kini menjabat Sekretaris Banteng Muda Indonesia (BMI) Tabanan yang merupakan sayap PDIP.

Saat Tribun Bali mencoba mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut, Adi Wiryatama tidak memberikan jawaban yang cukup jelas.

Ia hanya mengaku sedang berada di dalam pesawat. Tetapi, ia menolak menjelaskan terkait tujuan kepergiannya.

"Aku lagi ada di pesawat ini, nanti aku telepon lagi ya," katanya seraya mematikan ponselnya, Senin siang.

Sebelumnya, Adi Wiryatama kepada Tribun Bali membantah terkait isu dirinya ikut “turut campur” dalam penentuan rekomendasi Pilkada Tabanan.

Ia mengaku siap mendukung dan memenangkan siapa pun yang direkomendasikan pusat.

"Saya sudah berhasil mencetak kader-kader yang sudah mumpuni lah di Tabanan. Jadi kader kita banyak di sana, siapapun yang diambil di Tabanan saya yakin bisa dimenangkan," paparnya.

Sebelumnya, ada 11 nama yang ikut dalam penjaringan yang dilaksanakan oleh DPC PDIP Tabanan.

Ke-11 nama tersebut yakni, Komang Gede Sanjaya, Ketut Boping Suryadi, Wayan Widnyana, di posisi balon bupati.

Sedangkan AA Nyoman Dharmaputra, Made Edi Wirawan, Gede Made Dedy Pratama, Putu Eka Putra Nurcahyadi, Nyoman 'Komet' Arnawa, Nyoman Mulyadi, Made Arimbawa di posisi balon wakil bupati.

Di sisi lain, Gede Suamba sendiri mendaftar di dua posisi yakni di posisi balon bupati dan wakil bupati.

Hanya saja, posisi Sanjaya sebelumnya sempat dikabarkan kritis, karena dipepet oleh Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai DPD PDIP Bali, I Ketut Boping Suryadi.

Namun, kini posisinya cukup aman sebagai Cabup Tabanan.

Namun, siapa tandemnya di posisi Cawabup Tabanan masih sulit diraba.

Informasi yang beredar, ada dua versi terkait paket calon di Pilkada Tabanan 2020. Pertama, paket IKG Sanjaya-I Made Gede Dedy Pratama.

Kedua, paket IKG Sanjaya-I Made Edi Wirawan.

Made Edi Wirawan sendiri adalah kader Banteng Moncong Putih yang kini duduk di Fraksi PDIP DPRD Tabanan.

Komang Sanjaya saat dikonfirmasi soal rekomendasi ini, memilih tidak mau berkomentar banyak.

Politikus yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan ini juga memilih no comment terkait kabar manuver Adi Wiryatama untuk meloloskan sang anak.

"Ampura, tiang no comment," katanya saat dikonfirmasi, Senin (10/8/2020).

Terkait kabar dua versi paket yang beredar di Tabanan. Sanjaya juga memilih menyerahkan kepada Megawati.

"Saya tidak pada posisi memilih apapun. Semua keputusan ada di pusat," tegasnya.

Sementara Ketut 'Boping' Suryadi menegaskan siap mendukung siapapun yang mendapatkan rekomendasi dari partainya.

"Silakan siapa saja dikeluarkan DPP, tugas saya selaku kader di bawah ya menjalankan garis perintah saja," katanya kepada Tribun Bali, Senin (10/8).

Ia mengaku siap apabila tidak mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP.

Anggota DPRD Bali Komisi IV itu mengaku menyerahkan kepada induk partai.

"Oh itu saya serahkan sepenuhnya pada keputusan DPP," ungkapnya.

Hingga kemarin, Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Bali ini mengaku tidak ada dipanggil ke Jakarta terkait rekomendasi.

"Saya nggak ada, setahu saya nggak ada yang ke Jakarta. Saya ini di Bali," tegasnya.

Saat disinggung mengenai peluang rekomendasi berubah seperti pada Pilkada 2010 lalu, ia mengaku peluang tersebut sangatlah kecil.

Saat itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah PDIP di Bali, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri merevisi calon kepala daerahnya yang akan bertarung di Pilkada Tabanan.

Sebelumnya calon yang ditetapkan yaitu Wayan Sukaja-Eka Wiryastuti yang tertuang dalam SK DPP PDIP Nomor 3075/IN/DPP/XII/2009.

Namun dalam perkembangannya surat rekomendasi DPP PDIP Nomor 317/IN/DPP/2010 yang menetapkan paket Eka Wiryastuti-Komang Gede Sanjaya sebagai calon bupati dan wakil bupati Tabanan. (*/gil)

Berita Terkini