Corona di Bali

Lagi, Penambahan Kasus Positif Covid-19 di Buleleng Capai 40 Orang

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani
Editor: Irma Budiarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekda Buleleng Gede Suyasa.

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Kasus positif Covid-19 di Buleleng, Bali, kembali mengalami peningkatan.

Tercatat sebanyak 40 orang warga Buleleng, pada Rabu (2/9/2020), dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Puluhan kasus baru ini ditemukan dari hasil tracing di lingkungan keluarga pasien sebelumnya.

Menurut data yang berhasil dihimpun dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, 40 kasus positif Covid-19 baru ini tersebar di 8 kecamatan.

Dengan rincian Kecamatan Buleleng sebanyak 20 kasus, Kecamatan Sukasada dua kasus, Kecamatan Kubutambahan dua kasus, Kecamatan Seririt satu kasus, Kecamatan Tejakula tiga kasus, Kecamatan Sawan enam kasus, Kecamatan Banjar lima kasus, dan Kecamatan Busungbiu satu kasus.

Sementara itu, juga terdapat 24 pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.

Dengan rincian 15 pasien di antaranya berasal dari Kecamatan Buleleng, dua pasien asal Kecamatan Kubutambahan, dua pasien asal Kecamatan Tejakula, satu pasien asap Kecamatan Banjar, dan satu pasien lainnya asal Kecamatan Seririt.

Dengan demikian, pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan sebanyak 70 orang.

Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit, dengan rincian di RSUD Buleleng sebanyak 17 orang, RS Pratama Giri Emas satu orang, RS Kertha Usada satu orang, RSU Bali Med Buleleng dua orang, RS Shanti Graha Seririt satu orang, RSUP Sanglah satu orang, dan 45 orang sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah.

Sekda Buleleng, juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Gede Suyasa tidak menampik selama dua hari berturut-turut ini, kasus konfirmasi Covid-19 di Buleleng mencapai 40-an orang.

Kasus ini sebut Suyasa ditemukan dari hasil tracing di lingkungan rumah dan keluarga pasien positif Covid-19 sebelumnya.

"Klaster baru sih tidak ada. Ini menyebar, kasus per kasus. Tidak ada klaster di puluhan tempat," ucap Suyasa.

Meski terjadi lonjakan kasus, para pasien sebagian besar tidak bergejala, namun hasil swab test-nya positif Covid-19.

Berdasarkan revisi lima Permenkes, pasien yang tidak bergejala cukup menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Kebanyakan ini isolasi mandiri di rumah. Untuk itu kami imbau untuk saling waspada, karena penularan virus terjadi di lingkungan keluarga per keluarga," jelas Suyasa.

(*)

Berita Terkini