Corona di Indonesia

Jelang Pengumuman PSBB Jakarta, Begini Komentar Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bogor

Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan konferensi pers terkait virus corona di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3/2020).

TRIBUN-BALI.COM - Jelang pengumuman Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang berencana menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memantik berbagai komentar dari kepala daerah sekitar. 

Rencana penerapan PSBB oleh Anies Baswedan memantik komentar dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor, Bima Arya. 

Ridwan Kamil menyarankan orang nomor satu di DKI Jakarta agar berhati-hati mengambil setiap keputusan. 

Sementara Bima Arya menyarankan agar setiap kebijakan yang akan diambil oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki regulasi yang jelas.

Lalu, bagaimana tanggapan mereka terkait penerapan kembali PSBB di Ibu Kota?

Ridwan Kamil

 
Seperti diketahui, setelah Anies mengumumkan kebijakan penerapan kembali PSBB pada Rabu (9/9/2020) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok.

Bahkan, pada Kamis (10/9/2020), kapitalisasi pasar terbukti berkurang hingga Rp 277 triliun.

Terkait dengan hal itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyarankan kepada Anies untuk lebih berhati-hati dalam pengambilan setiap keputusan.

"Hampir Rp 300 triliun lari gara-gara statement, itu juga menjadi hikmah kepada kita dalam statement Covid ditunggu oleh siapapun, baik oleh masyarakat, pelaku ekonomi."

"Sehingga menjadi sebuah kehati-hatian bagi kita, agar setiap pernyataan ini dihitung secara baik."

"Kalaupun itu berita buruk, dipersiapkan sebuah proses sehingga tidak akan menjadi dinamika," kata Ridwan seperti dikutip dari Kompas.com.

Dalam rapat koordinasi yang dilakukan melalui video conference bersama Anies dan sejumlah kepala daerah di Jabodetabek pada Kamis (10/9/2020), Emil juga menyarankan Anies untuk lebih dulu berkonsultasi kepada pemerintah pusat.

Sebab, kebijakan yang dilakukan di DKI sangat berdampak luas terhadap stabilitas nasional, termasuk dalam sektor perekonomian.

Ridwan Kamil (tribunnews)

"Saya menyampaikan kemarin karena Jakarta Ibu kota negara, maka kebijakan Jakarta berdampak tak hanya regional tapi nasional."

Halaman
12

Berita Terkini