TRIBUN-BALI.COM, PARIS - Unggulan kedua Rafael Nadal mengalahkan petenis kualifikasi asal Amerika Serikat Sebastian Korda 6-1, 6-1, 6-2 untuk melaju ke perempat final French Open.
Meski mengeluhkan situasi berangin yang meliputi lapangan Philippe Chatrier, Paris, Nadal tetap tampil menawan, Minggu siang waktu setempat (4/10/2020).
"Hari ini situasinya sangat sulit di luar sini karena angin. Aku senang bisa ke perempat final lagi dan sekarang aku melalui pertandingan sulit lainnya dalam dua hari terakhir," kata Nadal setelah pertandingan, seperti dikutip laman resmi ATP.
Dengan matahari bersinar terik dan angin kencang di lapangan, upaya peringkat ke-213 Korda terbukti mustahil untuk merangsek ke perempat final.
Korda tidak mampu mengatasi hembusan angin kencang atau pukulan keras Nadal saat dua set pertama berlalu dalam waktu kurang dari satu jam.
• West Ham Mengakhiri Keperkasaan Leicester City di Awal Musim
• Arti Mimpi yang Sering Dialami Manusia, Mimpi Terjatuh Tandanya Harus Merelakan
Korda sebenarnya memiliki dua break point pada servis gim pembukaan Nadal yang berlangsung selama sembilan menit dan juga memiliki gim point pada gim berikutnya dalam pembukaan kompetitif.
Bahkan Nadal yang berusia 34 tahun kadang-kadang bisa kehilangan fokus dan dia kehilangan servis pada awal set kedua dan tertinggal 0-2 sebelum mendominasi di enam gim berikutnya.
"Aku sangat yakin kita mencari pemain hebat lainnya seperti Sebastian. Dia masih muda. Tentu dia melakukan kesalahan dalam beberapa momen penting, tapi caranya memukul bola sangatlah mengesankan," kata Nadal soal lawannya.
Nadal hanya kehilangan 23 pertandingan sejauh ini dan belum menghadapi petenis unggulan lainnya. Dia selanjutnya akan menghadapi runner-up US Open Alexander Zverev atau petenis Italia Jannick Sinner yang sedang naik daun.
Petenis Polandia Singkirkan Halep
Unggulan pertama asal Rumania Simona Halep tersingkir dari French Open pada Minggu (4/10/2020) setelah tumbang 1-6, 2-6 di tangan petenis muda Polandia Iga Swiatek di babak keempat.
Halep tiba di babak keempat turnamen bermodalkan 17 kemenangan secara beruntun dan pernah mengalahkan Swiatek di lapangan yang sama tahun lalu 6-1, 6-0 dalam waktu 45 menit.
"Saya tidak mengira semua ini. Itu adalah pertandingan pertama saya di stadion besar," kata Swiatek di sesi wawancara di pinggir lapangan pasca pertandingan.
"Saya cukup tertekan," kata Swiatek setelah mengusap air matanya.
"Sejak itu saya membuat progres yang sangat besar dan saya telah memainkan beberapa pertandingan besar... itu sangat membantu saya. Dan sekarang saya rasa saya bisa mengatasi tekanan ini," kata petenis yang meraih tiket perempat-final Grand Slam pertamanya itu.
Swiatek yang baru berusia 19 tahun dan menduduki peringkat 54 dunia itu membalas kekalahannya di lapangan Philippe Chartier yang atapnya tertutup dalam waktu 68 menit untuk menyingkirkan juara French Open 2018 itu, yang menduduki peringkat dua dunia.
Halep, 29, tiba di Paris setelah memenangi turnamen lapangan tanah liat di Praha dan Roma. Petenis nomor satu Australia itu menjadi salah satu favorit untuk merebut gelar Grand Slam ketiganya.
Namun ia tak berdaya ketika melihat Swiatek bermain agresif dan melancarkan sejumlah pukulan winner ke lapangan tanah liat merah itu, yang sering membuat Halep terpaku di lapangan.
Swiatek mencatatkan 30 kali pukulan winner dibanding 12 yang dilancarkan Halep, sedangkan petenis Polandia itu tidak pernah mendapati satupun breakpoint ketika ia servis gim.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya, saya merasa bermain dengan sempurna. Saya sangat fokus dengan keseluruhan pertandingan itu, bahkan saya terkejut saya bisa melakukannya," kata Swiatek seperti dikutip Reuters.
Di babak selanjutnya, mantan juara junior Wimbledon itu akan bertemu dengan Martina Trevisan dari Italia, yang mengalahkan unggulan kelima Kiki Bertens asal Belanda 6-4, 6-4.
Sementara itu, oetenis Italia Martina Trevisan menyingkirkan unggulan kelima asal Belanda Kiki Bertens dengan dua set langsung 6-4, 6-4.
Sukses itu menjadikannya petenis Italia pertama dalam delapan tahun yang lolos ke perempat final Grand Slam tanah liat French Open.
Petenis peringkat 159 dunia itu bermain agresif untuk selanjutnya bertemu dengan petenis remaja asal Polandia Iga Swiatek, yang menyingkirkan unggulan teratas Simona Halep di babak keempat.
"Saya datang ke sini dua minggu lalu untuk bermain (sebagai) kualifikasi dan hari ini saya di sini di perempat final. Saya tidak percaya itu," kata Trevisan, yang akan masuk ke 100 peringkat teratas WTA pada hari Senin, dilansir Reuters, Minggu.
"Saya sangat terhormat bisa bermain di lapangan ini dengan Bertens, dia adalah pemain yang luar biasa," katanya menambahkan.
Setelah 16 kekalahan beruntun dari pemain peringkat 100 besar di semua level dari 2017 hingga 2020, Trevisan kini telah membukukan empat kemenangan beruntun atas lawan-lawan tersebut hanya dalam waktu satu minggu.
Dia adalah petenis kualifikasi pertama yang mencapai babak delapan besar di Roland Garros setelah Yaroslava Shvedova pada 2012, dan ke-10 secara keseluruhan dalam undian putri sejak tenis menjadi profesional pada 1968.
Hanya petenis Belgia Filip Dewulf, di turnamen putra, yang berhasil selangkah lebih maju yaitu pada tahun 1997.
Sumber: antaranews.com