TRIBUN-BALI.COM- Seorang jurnalis bernama Irina Slavina nekat melakukan bunuh diri secara tragis pada Jumat (2/10/2020).
Irina merupakan seorang jurnalis asal Rusia, yang membakar dirinya di depan markas polisi di kota Nizhny Novgorod.
Irina merupakan seorang pendiri dan editor Koza Press, situs berita independen di Rusia.
Tepat sebelum bakar diri, wanita 47 tahun tersebut sempat memposting pesan di Facebooknya.
"Saya meminta Anda untuk menyalahkan Federasi Rusia atas kematian saya."
Dilansir dari The New York Times, Koza Press telah mengkonfirmasi kematiannya.
Seperti diketahui Irina nekat bunuh diri setelah sehari sebelumnya apartemennya digeledah oleh pihak kepolisian setempat.
Cabang lokal Komite Investigasi, setara dengan FBI di Rusia, mengatakan bahwa tuduhan terkait kematian Irina ada hubungannya dengan penggeledahan apartemennya adalah "tidak berdasar."
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa penggeledahan telah dilakukan sebagai bagian dari kasus pidana di mana Slavina dianggap sebagai saksinya.
Slavina mengatakan di Facebook Kamis pagi (1/10/2020) bahwa 12 orang, termasuk anggota unit polisi khusus, telah melakukan penggeledahan di apartemennya.
Irina Slavina
Unggahan Facebook tersebut mengatakan bahwa agen penegak hukum telah mencari "brosur, selebaran, akun" dari Open Russia, sebuah organisasi oposisi, yang dibiayai oleh Mikhail B. Khodorkovsky, seorang kritikus Kremlin, yang harus melarikan diri dari Rusia setelah menghabiskan lebih dari satu dekade di penjara.
Pencarian dilakukan sebagai bagian dari kasus kriminal terhadap Mikhail Ioselevich, seorang pengusaha lokal, yang dicurigai pihak berwenang bekerja sama dengan Open Russia, yang secara resmi dianggap sebagai "organisasi yang tidak diinginkan" di negara tersebut
Sementara itu dilansir dari New York Post, Komite Investigasi Rusia mengonfirmasi sedang membuka penyelidikan atas tindakan bakar diri.
Cabang lokal komite di wilayah Nizhny Novgorod kemudian mengatakan bakar diri Slavina tidak ada hubungannya dengan penggeledahan yang dilakukan di apartemennya pada hari sebelumnya.
Namun, pendukung gerakan oposisi Rusia turun ke media sosial untuk mengatakan Slavina telah berada di bawah tekanan signifikan dari pihak berwenang selama bertahun-tahun.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Bisa menghubungi RSJ Amino Gondohutomo Semarang telp (024) 6722565 atau RSJ Prof Dr Soerojo Magelang telp (0293) 363601.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati).