Kapten Persib Bandung Tetap Jaga Semangat di Saat Liga 1 Nggak Jelas
TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG - Pemain Persib Bandung Supardi Nasir melakukan berbagai cara untuk meningkatkan motivasi atau menghindarkan diri dari rasa jenuh.
Di saat jadwal Liga 1 2020 Indonesia tidak berjalan dan belum ada kepastian, kapten Persib Bandung tersebut memiliki kiat khusus untuk mengatasi rasa bosannya.
Salah satunya, Supardi mengaku, menghubungi keluarga merupakan hal utama yang harus dilakukan setiap hari.
Baca juga: Para Pemain Persib Stres, Penundaan Liga 1 Mulai Berdampak
Baca juga: Pemain Persib Dedi Kusnandar Melihat Sisi Positif Terkait Penundaan Liga I Indonesia
"Sudah pasti. Saya selalu menghubungi anak dan istri di Pekanbaru setiap hari. Tentu itu bisa menjadi satu kebahagiaan dan relaksasi tersendiri bagi saya," ujar Supardi dikutip dari laman resmi Persib, Selasa (20/10/2020).
Tak hanya dalam situasi tertentu, Supardi juga menjadikan keluarga sebagai penyemangat dalam menjalankan aktivitasnya sebagai pemain Maung Bandung.
"Menghubungi keluarga itu menjadi satu kewajiban bagi saya. Hal itu akan saya lakukan terus menerus dalam situasi apapun," ujarnya.
Mental Pemain Persib Drop
Seperti diketahui, kondisi mental para pemain Persib Bandung mengalami penurunan diduga karena jadwal lanjutan Liga 1 Indonesia tidak jelas.
Hal itu dikatakan Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts setelah melihat gim internal skuat Maung Bandung, pekan lalu.
Soal kondisi mental itu, dikatakan Robert, sempat anjlok lantaran Liga 1 2020 mengalami penundaan.
Padahal menurut Robert, Supardi Nasir dkk sudah dalam kondisi yang siap tempur sebelum akhirnya dibatalkan tiga hari sebelum kick off.
Penundaan ini berimbas kepada motivasi pemain yang mulai memudar untuk menghadapi Liga 1.
"Ya, itu benar, kami melihat game internal pada Sabtu lalu, kualitas menurun, intensitas menurun dan motivasi menurun. Karena kami harus memulai lagi (persiapan) dan mengawalinya dengan hanya bermain di antara tim kami saja," ujar Robert Alberts dalam wawancara virtual setelah berlatih di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin (12/10/2020).
Meskipun secara mental menurun, arsitek tim asal Belanda ini merasa senang karena kondisi fisik pemainnya bisa kembali pulih seusai diliburkan selama satu pekan.
Sehingga secara kondisi, pemainnya, kata Robert, tetap dalam level seperti yang diinginkan.
"Tapi secara motivasi belum kembali ke kondisi normal karena situasi yang tidak menentu ini," katanya.
Robert menambahkan, ada beberapa klub yang membayar gaji pemainnya hanya 25 persen saja.
Padahal dalam aturan dari PSSI, klub harus membayar gaji pemain 50 persen.
"Ada beberapa klub yang membayar gaji pemain dengan 25 persen gajinya. Menurut saya, itu adalah kejahatan. Itu seharusnya tidak terjadi. Dan juga belum ada surat dari PSSI. Jadi itu ilegal," katanya.
Dia menambahkan, pemain terlihat sangat kebingungan dengan kondisi yang terjadi pada saat ini.
Selain itu, intensitas, gairah saat menuju pertandingan, dan tekad, diakui Robert tidak seperti pada saat Liga 1 diumumkan ditunda.
"Jadi kami harus bisa memotivasi pemain sebisa mungkin dan menstimulasi mereka. Kami senang bisa tetap berada di atas lapangan dan melakukan apa yang kami senangi. Tapi memang situasi ini sangat sulit," ucapnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Cara Supardi Nasir Jaga Semangat dan Motivasi Saat Kompetisi Liga 1 Belum Ada Kejelasan