Mendaki Gunung Agung untuk Kepentingan Spiritual, Ngurah Anom Tak Berdaya Tanpa Siapapun di Puncak

Penulis: Saiful Rohim
Editor: Aloisius H Manggol
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Agung dilihat dari Desa Bugbug, Karangasem, Jumat (15/6/2018)

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Pendaki asal Jalan Gunung Lawu, Denpasar, A.A. Ngurah Anom kelelahan saat melakukan pendakian Gunung Agung, Rabu (21/10/2020).

Kondisi badan pendaki lemas, dan tak bisa lanjutkan perjalanan.

Bekal makanan serta minuman habis, tanpa ada sisa apapun.

Koordinator Pos Pencarian dan Prtolongan Basarnas Karangasem, Gusti Ngurah Eka Widnyana, menjelaskan, Ngurah Anom mendaki gunung tertinggi di Pulau Dewata untuk keperluan spiritual.

Korban mendaki seorang diri pada Senin (19/10/2020) pagi.

Yang bersangkutan melakukan pendakian melalui jalur di Pura Kiduling, Desa Besakih, Kec. Rendang, Senin sekitar pukul 07.20 wita.

Korban sampai di Puncak Gunung Agung, sekitar pukul 18.00 wita.

Untuk sampai di puncak, korban harus menempuh waktu sekitar 8 jam.

Menurut keterangan saksi, pedagang dari alamat Kiduling Kreteg, Besakih mengatakan jika korban sempat belanja diwarungnya sebelum naik keatas.

Ditempat berdagang saksi, bersangkutan menitipkan kendaraan roda 4 Suzuki Splash DK 5112 IY yang diparkir di depan Pura Kiduling Kreteg, Desa Besakih.

"Ngurah Anom sempat menginformasikn ke keluarga bahwa dirinya sampai di Puncak Guunung Agung, Selasa (20/10/2020) sekitar pukul 01.00 wita.

Saat itu kondisi bersangkutan masih sehat, tak lelah. Dia naik ke Gunung untuk kepentingan spiritual," ungkap Widnyana, Rabu (21/10/2020) sore.

Ngurah Anom sempat menginap di Gunung Agung sehari.

Saat akan turun, Ngurah Anom mulai kelelahan lantaran bebannya cukup berat.

"Korban sempat dihubungi oleh keluarga lewat handphone tapi tidak aktif. Basarnas baru mendapat laporan siang tadi, jika yang bersangkutaan kelelahan. Tak bisa lanjutkan perjalanan ke bawah," jelas Widnyana.

Ditambahkan, Kantor Pencarian & Pertolongan (Basarnas Bali) mendapat info sekitar pukul 13.20 wita dari BPBD.

Menurut pernyataan dari keluarga ketika berkomunikasi, jika Ngurah Anom dalam keadaan lemas.

Perkiraan posisi target berada sekitar titik koordinat 8°21'50.02"S - 115°28'13.79"E.

"Perkirakan posisi target yakni pada ketinggian 1.469 MDPL. Perkiraan lokasi target dengan basecampnya sekitar 1,7 kilometer. 9 personil dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem langsung ke lokasi melakukan pencarian," akui Widnyana.

Petugas tiba di sekitar Gunung Agung pukul 14.40 Wita.

Selanjutnya koordinasi dengan aparat setempat dan unsur SAR lainnya sebelum naik melakukan pencarian.

Proses pencarian hingga terevakuasi berlangsung sampai dengan pukul 16.07 wita.

Tim gabungan langsung bergerak menuju ke atas dan melakukan evakuasi terhadap korban.

Korban ditemukan sekitar pukul 15.29 wita.

Selanjutnya, korban kita bawa ke bawah ke Pura Pengubengan, Desa Besakih.

Korban dalam kondisi selamat, kondisinya lemas akibt bekal habis.

"Kondisi target sedikit lemas saat ditemukan. Ketika itu langsung diberikan minuman dan makanan, sehingga jadinya bisa jalan untuk kebawah pelan-pelan.

Tak ada luka apapun, hanya kelelahan karena kehabisan makanan minuman," tambah I Gusti Eka Widnyana.

Basarnas menghimbau kepada masyarakat agar memahami prosedur pendakian, sehingga tak membahayakan keselamatan diri.

Ia pun menegaskan jika pendakian harus dilakukan bersama, bukan perorangan.

Harus siap dengan perbekalan yang cukup dan peralatan medis yang memadai.

"Setidaknya harus ada teman dan membawa makanan serta minum cukup, cadangan makanan, dan juga kelengkapan medis. Baju yang dipakai juga harus mampu melindungi tubuh dari udara dingin," kata Gusti Eka Widnyana.(*)

Berita Terkini