TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi DKI Jakarta cukup mendongkrak kenaikan pergerakan penumpang domestik di Bandara Ngurah Rai Bali.
Sekarang rata-rata pergerakan penumpang domestik di bandara tersibuk kedua di Indonesia ini mencapai 6 ribu orang per hari.
Selama libur panjang cuti bersama pekan ini diprediksi meningkat 10 persen dan puncak kedatangan penumpang terjadi Selasa (27/10) ini,
Demikian Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Andanina Dyah Permata Megasari kepada Tribun Bali, Senin (26/10).
Andanina mengatakan, mengantisipasi peningkatan penumpang para libur masa cuti bersama 28 dan 30 Oktober 2020, pemangku kepentingan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menggelar rapat koordinasi, Sabtu (24/10).
Rapat dihadiri PT Angkasa Pura I (Persero), Otoritas Bandara Wilayah IV, AirNav Indonesia Cabang Denpasar, Bea Cukai Ngurah Rai, Imigrasi Ngurah Rai, Polsek KP3 Bandara, Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar dan perwakilan sejumlah Maskapai.
"Sabtu kemarin kita rapat antisipasi peningkatan penumpang pada libur cuti bersama. Membahas kesiapan dan langkah-Iangkah untuk mengantisipasi peningkatan atau lonjakan jumlah pesawat dan penumpang di periode tersebut," ujar Andanina Megasari.
Beberapa hal yang menjadi perhatian khusus antara lain penerapan protokol kesehatan sesuai peraturan yang berlaku dan memastikan terpenuhinya level of service.
Mencegah terjadinya antrean atau penumpukan penumpang di area keberangkatan dan kedatangan dengan mengoptimalkan fasilitas dan jumlah personel.
"Antisipasi terhadap terjadinya delay dan cancel flight serta kondisi cuaca buruk. Peningkatan keamanan di lingkungan bandara serta pengawasan terhadap pergerakan kendaraan di sisi udara dan di sisi darat," kata Andanina.
"Pembersihan dengan disinfektan di area terminal kami lakukan secara berkala dan selalu berkoordinasi intensif antar instansi di lingkungan bandara untuk mempercepat operasional dan mengatasi permasalahan di lapangan," tambahnya.
Menurutnya, peningkatan pergerakan penumpang akan terlihat di terminal kedatangan maupun keberangkatan,
"Karena cukup panjang liburnya, kami prediksi pesismis mungkin peningkatan mencapai 10 persen (dari rata-rata harian saat ini), tapi kita lihat nanti," imbuhnya.
Andanina mengatakan, prediksi puncak kedatangan penumpang akan terjadi Selasa (27/10) dan keberangkatan penumpang kembali ke kota asal terjadi pada Minggu (1/11).
45 Penerbangan
Andanina Megasari menyebut PSBB transisi DKI Jakarta cukup mendongkrak kenaikan pergerakan penumpang domestik di Bandara Ngurah Rai.
"Rata-rata sekarang domestik per hari mencapai 6 ribu penumpang dipengaruhi PSBB transisi di Jakarta, dan 40 persen itu daily rute Cengkareng dan Halim Perdanakusuma," ujarnya.
Menurut dia, rata-rata 6 ribu penumpang per hari rute domestik itu dilayani sekira 42 sampai 45 penerbangan untuk berangkat dan datang atau 90 penerbangan per hari.
Andanina Megasari memprediksi terjadi peningkatan pada cuti bersama 28, 29 dan 30 Oktober 2020 baik itu di terminal kedatangan maupun keberangkatan.
"Rute dari dan menuju Jakarta paling banyak sampai 40 persen itu masih dominasi, baru kota-kota lainnya." ungkap Andanina,
Sejauh ini, kata dia, penumpang cukup baik menerapkan protokol kesehatan mencegah penularan Covid-19 di bandara. Diakuinya, ada juga yang memakai masker tidak benar.
"Tapi kami punya tim yang mengawasi setiap saat di lapangan jadi ada yang mengingatkan dari kami untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan baik," tambahnya.
Seorang penumpang yang baru tiba kemarin, Tengku Reza Saputra mengatakan ia bersama istri ke Bali untuk urusan pekerjaan serta liburan.
"Kita jauh-jauh dari Kepulauan Riau dan ini pertama kali kami ke Bali," kata Reza.
Mengenai penerapan protokol kesehatan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, ia menilai sangat baik.
"Prosedur protokol kesehatan di sini sudah sangat baik ya ada petugas yang keliling selalu mengingatkan kita untuk menjaga protokol kesehatan," kata Reza.
Diwartakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 4253 Tahun 2020 tentang Kewaspadaan Kegiatan Libur Panjang dan Cuti Bersama Bulan Oktober 2020 dalam Rangka Menekan Kasus Penularan Covid-19 di Provinsi Bali.
Dalam SE ini Pemprov Bali memberlakukan pembatasan kunjungan wisatawan maksimal 50 persen dari kapasitas objek wisata.
Akhir pekan ini, yakni mulai 28 Oktober hingga 1 November 2020, masyarakat memang berkesempatan menikmati libur cukup panjang.
Pada 28 dan 30 Oktober 2020, pemerintah memberikan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad Saw yang jatuh pada 29 Oktober 2020. Sementara 30 Oktober dan 1 November bertepatan dengan libur akhir pekan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menilai peningkatan pergerakan orang sejalan dengan libur panjang dan cuti bersama akhir Oktober 2020 berpotensi menyebabkan peningkatan penularan virus Corona.
Berkaitan dengan upaya Pemprov Bali untuk menekan terjadinya peningkatan kasus penularan Covid-19 tersebut maka pihaknya meminta kepada pemerintah kabupaten/kota, para pengelola dan pemangku kepentingan di tempat-tempat wisata serta masyarakat wajib meningkatkan kewaspadaan dalam penegakan disiplin protokol kesehatan. (zae)