TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Objek Wisata Monkey Forest Ubud akhirnya kembali dibuka setelah berbulan-bulan tutup akibat pandemi Covid-19.
Pembukaan yang diawali dengan kegiatan jalan santai mengelilingi objek ini dilakukan oleh Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, Kamis (5/11/2020).
Cok Ace berharap, hutan kera ekor panjang yang berada di Desa Padang Tegal, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali ini kembali eksis dan menjadi penunjang kebangkitan sektor ekonomi di Ubud.
Cok Ace mengaku sangat terpukul dan sedih melihat Ubud saat ini.
Baca juga: 4 Zodiak Ini Dikenal Punya Cara Unik dalam Menghadapi Haters, Apa Saja Itu?
Baca juga: Maulid Nabi Muhammad 1442 H, Pangdam IX/Udayana Sebut Momentum Teladani Rassulullah Hadapi Wabah
Baca juga: Operasi Zebra Lempuyang 2020 di Klungkung, Fokus Edukasi Protokol Kesehatan
Sebelum pamdemi, Ubud tak pernah sepi.
Selalu terdengar riuh wisatawan berbelanja di artshop sepanjang jalan di Ubud, keriuhan di pasar tradisional Ubud, dan ketika malam hari Ubud dimeriahkan pentas seni di panggung yang dikelola desa adat dan keceriaan wisatawan di bar.
Namun selama pandemi, hal tersebut hilang, Ubud seperti kota mati.
"Sangat menyedihkan melihat Ubud saat ini. Semuanya sepi. Restoran tutup, artshop tutup. Maka itu kita sambut baik dibukanya kembali Monkey Forest. Agar yang lain bisa buka, mari bersama bangkit kembali," ujarnya.
Menurut tokoh Puri Agung Ubud ini, saat ini adalah waktu yang tepat untuk membangkitkan pariwisata di Bali.
Meskipun perkembangan kasus Covid-19 di Bali belum sepenuhnya melandai, namun hal tersebut tidak boleh putus asa.
Terlebih lagi pemerintah telah memberikan cara pada masyarakat, agar tetap bisa terhindar dari Covid-19 saat beraktivitas di luar rumah.
"Memang masih ada kasus Covid-19, berkembang dan meredup. Tapi berdasarkan data, bahwa Provinsi Bali tingkat penyembuhannya terbaik. Ini luar biasa berkat ketaatan masyarakat menerapkan protokol kesehatan," tandasnya.
Mantan Bupati Gianyar satu periode ini mengatakan, dirinya yakin kunjungan wisata akan segera melonjak setelah objek-objek wisata mulai buka.
Masih populernya Bali di mata wisatawan, kata dia, bisa dilihat selama libur panjang kemarin.
"Agustus memang masih kecil, tapi September-Oktober mulai meningkat. Terutama wisatawan domestik. Saya berpikir lebih baik bersiap-siap dulu lah, buka dulu (objek wisata). Agar artshop juga bisa buka. Ini toh juga untuk saudara-saudara kita di Bali. Ketika objek wisata sudah buka, daya tarik Bali diyakini akan mampu menarik wisatawan domestik untuk berlibur lagi ke Bali," tandasnya.
General Manajer Monkey Forest Ubud, I Nyoman Sutarjana, tak menampik selama ini objek wisata yang dikelolanya, menjadi salah satu ikon pariwisata di Ubud.
Tak hanya itu, masyarakat yang menggantungkan perekonomian dari bukanya Monkey Forest relatif banyak.
Mulai dari penyedia transportasi lokal dan sebagainya.
"Semoga dengan ini, kunjungan wisatawan meningkat dan perekonomian Ubud bisa kembali menggeliat," tandasnya.
Pasien Sembuh 102
Dibukanya sejumlah objek wisata di Bali ini, tidak terlepas dari mulai meredanya kasus Covid-19 di Pulau Dewata akhir-akhir ini.
Hal ini bisa dilihat dari tingkat kesembuhan yang terus meningkat, melebihi kasus positif.
Seperti dilaporkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Provinsi Bali, Kamis (5/11/2020), total pasien yang sembuh sebanyak 11.026 orang yang artinya bertambah 102 orang.
Sedang jumlah kumulatif pasien positif 12.039 atau bertambah 60 orang.
Sementara kasus meninggal bertambah 3 orang. Diketahui dari Gianyar 2 orang, WNA 1 orang.
Data mencatat total meninggal 396 pasien Covid-19 di Bali.
Sebanyak 396 kasus meninggal di antaranya berasal dari Jembrana 11 orang, Tabanan 34 orang, Badung 45 orang, Denpasar 78 orang, Gianyar 70 orang, Bangli 33 orang, Klungkung 16 orang, Karangasem 50 orang, Buleleng 54 orang, dan WNA 3 orang.
Pasien dalam perawatan berkurang 45 orang saat ini masih sebanyak 617 orang dirawat.
Untuk pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) berada di 17 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering).
Meskipun data kesembuhan pasien Covid-19 mengalami peningkatan, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali tetap mengajak semua lapisan masyarakat untuk tetap menjaga diri dan kesehatannya, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Krama Bali diminta tetap disiplin menerapkan 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran Covid-19.
(Tribun Bali/ I Wayan Eri Gunarta/Noviana Windri)
Tribun Network mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat Pesan Ibu, 3M (mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak).