TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pengamat Ekonomi memprediksi Gojek akan terus maju dan berkembang memasuki usia satu dekade. Gojek dianggap mampu dan berhasil mempertahankan bisnisnya di masa pandemi Covid-19.
"Salah satu layanan barunya Paylater secara implisit merupakan fintech, di mana orang bisa menikmati layanan sekarang dan membayarnya nanti," ujar Pengamat Ekonomi dari Universitas Airlangga, Rumayya Batubara dalam keterangannya yang diterima Tribun Bali, Senin (16/11/2020).
"Sebagai aplikasi penyedia berbagai layanan (omni channel, red) yang inovatif saya optimistis Gojek akan bertahan dan terus maju di industri ini," sambung dia.
Kata dia, industri di mana Gojek berada merupakan industri yang sangat kompetitif. Ini lantaran meski sekarang hanya ada satu pesaing berat, namun pesaing ini memaksa Gojek untuk terus berinovasi.
"Di usianya yang memasuki satu dekade Gojek sudah cukup mapan. Sangat sulit bagi kompetitor untuk mengejar Gojek," tandas Rumayya Batubara.
Dengan kondisi fundamental bisnis Gojek yang semakin kuat, memungkinkan bagi Gojek untuk menarik investor dan mengembangkan bisnisnya ke bidang yang belum dijangkau kompetitor.
"Investor startup tidak mengejar profit tapi nilai valuasi perusahaan. Selama Gojek dapat menunjukkan sinyal sebagai bisnis yang prospektif, maka investor akan tetap tertarik. Indikasi bisnis ini terus tumbuh adalah pangsa pasar yang terus meluas," kata Rumayya Batubara.