Bali Kekurangan Guru Berstatus PNS, Sekda Bali Titip Pesan Via Billy Mambrasar

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana
Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra menerima kunjungan Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden RI, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar atau yang lebih akrab disapa Billy Mambrasar di Kantor Gubernur Bali, Minggu (29/11/2020)

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bali masih kekurangan guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

Selama ini, kebanyakan sekolah masih mengandalkan guru dengan status tenaga kontrak.

Padahal, kementerian selalu mengalokasikan dana untuk peningkatan mutu pendidikan guru bagi PNS, sehingga guru tenaga kontrak tidak bisa mengikutinya.

Demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra saat menerima kunjungan Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden RI, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar atau yang lebih akrab disapa Billy Mambrasar di Kantor Gubernur Bali, Minggu (29/11/2020).

Dalam pertemuan tersebut, Dewa Indra menekankan perhatian pada bidang pendidikan agar bisa disampaikan kepada Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

"Alokasi guru PNS di Bali masih sedikit, kebanyakan guru kontrak. Pendidikan ini kan menjadi nasib masa depan bangsa kita, jadi harus mendapat perhatian. Terlebih gaji tenaga kontrak guru juga masih kecil," jelas Dewa Indra.

Baca juga: Ortu dan Guru Sambut Antusias Belajar Tatap Muka, Komang Mega: Kangen Suasana Sekolah & Teman-teman

"Data yang disampaikan oleh Menpan-RB mengatakan jika PNS sudah banyak. ASN yang paling banyak itu ada di Kementerian. Tapi di daerah, seperti halnya PNS guru masih kurang," imbuhnya.

Selain itu, guru dengan pendidikan khusus untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) di Bali juga terbatas.

Bahkan tidak jarang guru umum harus bertugas di SLB yang secara pendidikan tidak nyambung.

Untuk itu, Dewa Indra berharap hal tersebut menjadi perhatian pemerintah.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Mulai Januari 2021? Kepala Disdikpora Bali: Secara Prinsip Kita Siap

Selain di bidang pendidikan, birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini juga menyampaikan aspirasi terkait dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diperuntukkan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Bali.

"Saya berharap intensif kepada UMKM oleh pemerintah pusat bisa ditingkatkan lagi. Negara harus berpihak kepada UMKM. Kita tahu daya serap KUR untuk UMKM sangat tinggi selama ini. Untuk itu penyaluran KUR sangat membantu pelaku UMKM bisa tetap bertahan di tengah guncangan ekonomi akibat dampak Covid-19," ungkap Dewa Indra.

Dewa Indra juga menitipkan pesan agar akses UMKM terhadap KUR bisa lebih luas lagi.

Ia mengatakan, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang dekat dengan masyarakat bisa diberikan perhatian agar juga bisa menyalurkan KUR.

Selama ini dikatakan Dewa Indra, hanya bank besar yang menyalurkan KUR.

Tak hanya itu, Dewa Indra menitipkan masukan terkait dengan sektor pariwisata Bali yang mengalami dampak luar biasa akibat adanya pandemi Covid-19.

Hal ini mengingat sektor pariwisata menjadi denyut nadi perekonomian masyarakat Bali selama ini. 

Ia menuturkan, bahwa selama ini pariwisata Bali telah menyumbang 41 persen devisa kepada negara. Dimana 54 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali merupakan dari sektor pariwisata.

Dengan terjadinya pandemi Covid-19 saat ini, membuat kunjungan wisatawan ke Bali turun drastis, terlebih hingga saat ini pintu penerbangan internasional masih ditutup.

"Setelah pandemi banyak pegawai yang dirumahkan atau di putus kerja. Meski saat ini wisatawan domestik telah dibuka, namun masih terbatas. Tiket pesawat ke Bali kalau bisa lebih murah. Saat ini tiket ke Bali masih cukup tinggi harganya. Sehingga hal ini juga menjadi kendala wisatawan domestik. Dengan harga tiket yang murah, kedatangan wisatawan ke Bali bisa terus meningkat," terangnya.

Meski demikian sepanjang tidak ada wisatawan mancanegara uang berkunjung, maka akan sangat sulit untuk membangkitkan ekonomi Bali.

Untuk itu dirinya berharap kegiatan kementerian atau lembaga bisa diarahkan ke Bali untuk pelaksanannya. Dengan demikian, sedikit tidaknya akan membantu perekonomian masyarakat Bali.

Pada kesempatan tersebut, Dewa Indra mengucapkan terima kasih atas kunjungan stafsus millenial Billy Mambrasar ke Bali.

Baginya, kedatangan stafsus presiden asal Papua sekaligus Pendiri Yayasan Kitong Bisa, yang bergerak dalam bidang pendidikan informal, menyediakan pendidikan untuk anak-anak kurang mampu dengan fokus di Papua dan Papua Barat ini bisa dijadikan kesempatan untuk menitipkan beberapa masukan kepada Presiden.

Menanggapi hal tersebut, Stafsus Presiden RI, Billy Mambrasar mengatakan sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Sekda Dewa Indra.

Ia mengatakan akan menyampaikan hal tersebut kepada Menteri terkait serta Presiden langsung agar mendapat perhatian.

"Sesuai dengan tugas pokok Saya sebagai staf khusus presiden, yakni Pendidikan, Pembangunan SDM, Enterpreneurship serta Komprehensif, maka apa yang disampaikan tadi akan Saya laporkan kepada Menteri terkait dan juga akan Saya laporkan kepada pak Presiden," tegasnya.

Billy mengatakan, kedatangannya ke Pulau Dewata dalam rangka mengunjungi mahasiswa Papua yang sedang melaksanakan kuliah di Bali.

Selain itu juga bertemu dengan petani milenial Bali dalam rangka program food estate serta berkunjung ke komunitas untuk memberikan motivasi.

Pada kesempatan ini, hadir pula Kadis Koperasi dan UMKM Provinsi Bali Wayan Mardiana, Kadis Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa, Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa. (*)

Berita Terkini