TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Target sapu bersih yang dicanangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pilkada Serentak yang digelar di 5 kabupaten dan 1 kota di Bali, Rabu (9/12/2020), bisa jadi meleset.
Berdasarkan hasil sementara penghitungan suara Pilkada Serentak di Bali hingga tadi malam, partai berlambang banteng moncong putih itu baru mampu unggul di lima daerah.
Untuk satu daerah yakni Kabupaten Jembrana, jagoan PDIP masih tertinggal dalam perolehan suara sementara.
Dari hasil perhitungan cepat berdasarkan formulir C1 Plano yang dilakukan Badan Saksi dan Pemilu Nasional (BSPN) DPD PDIP Bali hingga pukul 20.00 Wita pada Rabu (9/12/2020), PDIP mengaku baru unggul di lima daerah, yakni Kota Denpasar, Bangli, Tabanan, Badung, dan Karangasem.
“Dari hasil ini, kita ungul di Karangasem, Bangli, Denpasar, Tabanan, dan Badung,” kata seorang petinggi DPD PDIP Bali di Kantor DPD PDIP Bali, Denpasar, Rabu (9/12) malam.
Secara rinci, berdasarkan formular C1 Plano tersebut, di Pilkada Denpasar, dari 53 persen data yang masuk, paslon usungan PDIP yakni IGN Jayanegara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) sementara unggul telak dengan suara 192.031 suara setara 80,97 persen.
Sedangkan pasangan lawannya yakni Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta) meraih sementara 36.238 suara sekitar 19 persen.
Selanjutnya, di Pilkada Badung dari data yang masuk pasangan Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa (Giriasa) mendapat 279.190 setara 95 persen. Sedangkan, kolom kosong meraih suara 15.653 suara setara 5 persen.
Di Pilkada Tabanan, berdasarkan formulir C1 Plano itu juga, pasangan usungan PDIP yakni Komang Gede Sanjaya-Made Edi Wirawan (Jaya-Wira) sementara meraih 94.025 suara atau setara 71 persen.
Sedangkan pasangan Anak Agung Ngurah Panji Astika-Dewa Nyoman Budiasa (Padi) meraih 37.589 suara atau setara 29 persen.
Untuk sementara PDIP juga unggul dalam persaingan ketat di Pilkada Karangasem.
Pasangan usungan PDIP yakni Gede Dana-Wayan Artha Dipa (Nadi) memperoleh 148.516 suara setara 56,7 persen.
Sedangkan pasangan petahana yakni IGA Mas Sumantri-Made Sukerana (Massker) 113.636 suara setara 43,3 persen.
Sementara di Pilkada Bangli, PDIP mengaku telah menyelesaikan penghitungan suara sebanyak 100 persen.
Di sana pasangan PDIP Sang Nyoman Sedana Arta-Wayan Diar unggul sementara dengan 88.708 suara setara dengan 57,92 persen.
Sedangkan pasangan Made Subrata-Ngakan Kutha Parwatha (Bagus) meraih suara sementara 64.461 suara setara dengan 42,05 persen.
Hal “mengejutkan” justru terjadi di Pilkada Jembrana. Pasangan usungan PDIP yang berstatus petahana yakni Made Kembang Hartawan-Ketut Sugiasa (Bangsa) sementara tertinggal dengan hanya meraih 62.353 suara atau 47,22 persen.
Sedangkan, lawannya yakni Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna (Tepat) meraih 68.202 suara atau 51,65 persen.
Mengenai tertinggalnya suara di Jembrana, petinggi PDIP pun tak menampik. Namun, pihaknya masih berharap bisa mengejar di penghitungan suara oleh KPU yang masih berjalan.
“Jembrana masih tertinggal, harapan kita masih bisa terkejar untuk di sana, karena belum masuk semua,” paparnya.
Bahkan ia mengaku menargetkan tabulasi suara tersebut akan terkejar pada tengah malam tadi. Sehingga, pihaknya bisa segera meng-update kembali terkait hal tersebut.
“Belum masuk semua. BSPN masih kerja, mudah-mudahan malam sudah, sehingga kita bisa punya data terbaru yang diumumkan,” tegasnya.
Hasil Sementara KPU
Hasil penghitungan suara yang dilakukan oleh PDIP mirip dengan rekapitulasi sementara yang dilakukan KPU dan diunggah di situs pilkada2020.kpu.go.id pada pukul 21.00 Wita.
Menurut situs KPU itu, pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Jembrana nomor urut 2 yang diusung partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PKB, dan PPP yakni I Nengah Tamba dan I Gede Ngurah Patriana Krisna unggul dengan persentase 52,3 persen atau 17.652 suara.
Sementara paslon yang diusung PDIP dan Hanura yakni I Made Kembang Hartawan dan I Ketut Sugiasa memperoleh 16.086 suara 47,7 persen.
Di Denpasar, paslon yang diusung PDIP, Gerindra, PSI, dan Hanura yakni I Gusti Ngurah Jaya Negara dan I Kadek Agus Arya Wibawa juga unggul 55.704 suara atau 80 persen suara.
Sementara, I Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara yang diusung Golkar, Nasdem, dan Demokrat memperoleh 13.933 suara atau 20,2 persen suara.
Di Tabanan, paslon nomor urut 1 I Komang Gede Sanjaya dan I Made Edi Wirawan unggul dengan perolehan 69.185 suara atau 73,7.
Sementara itu, paslon urut 2 Anak Agung Ngurah Panji Astika dan I Dewa Nyoman Budiasa yang diusung Golkar, Nasdem, Demokrat memperoleh 24.706 suara atau 26,3 persen.
Di Badung, paslon besutan PDIP, Golkar, dan Demokrat yakni I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa unggul dengan perolehan 112.092 suara atau 94,2 persen melawan kolom kosong yang meraih 6.868 suara atau 5,8 persen.
Paslon PDIP untuk Pilkada Bangli yakni Sang Nyoman Sedana Arta dan I Wayan Diar juga unggul 12.020 suara atau setara 52,7 persen melawan I Made Subrata dan Ngakan Made Kutha Parwata yang diusung Golkar dan Nasdem 10.809 dengan 47,3 persen suara.
Paslon nomor 1 di Pilkada Karangasem yakni I Gede Dana dan I Wayan Artha Dipa (PDIP) unggul 49.236 suara atau 58,9 persen suara sementara. Sedangkan I Gusti Ayu Mas Sumatri dan I Made Sukarena yang diusung Nasdem, Golkar, Gerindra, Demokrat, Perindo dan PKS memperoleh 34.422 suara atau 41,1 persen suara.
Adapun data yang ditampilkan pada laman tersebut merupakan data hasil foto formulir Model C Hasil-KWK yang dikirim oleh KPPS melalui Sirekap.
Apabila terdapat kekeliruan data pada formulir Model C Hasil-KWK, akan dilakukan perbaikan pada Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi di tingkat kecamatan.
Apabila terdapat perbedaan data yang terbaca oleh Sirekap dengan data yang tertulis pada Formulir C Hasil-KWK, akan dilakukan koreksi pada Sirekap Web Tingkat Kecamatan.
Data yang ditampilkan pada menu Hitung Suara bukan merupakan hasil resmi penghitungan perolehan suara.
Penetapan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dilakukan secara berjenjang sesuai tingkatannya dalam Rapat Pleno terbuka.
Mudarta Lapor AHY
Sementara itu, keunggulan sementara pasangan Tamba-Ipat di Jembrana disambut gembira oleh Demokrat. Tamba sendiri merupakan kader partai berlambang bintang mercy tersebut.
Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, menyebutkan keunggulan sementara ini merupakan prestasi besar bagi partainya. Ia menyebut bahwa keunggulan ini adalah kemenangan masyarakat Jembrana.
“Ini adalah kemenangan kita semua, ini kerja keras semua pihak, bukan cuma parpol, tapi relawan, dan seluruh masyarakat Jembrana. Ini kemenangan rakyat. Jembrana yang rindu perubahan,” katanya, Rabu (9/12/2020) malam.
Bahkan, ia mengaku sudah langsung melapor ke Ketua Umum DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.
Dalam laporannya tersebut, Mudarta mengaku diberi pesan oleh AHY untuk menjaga keunggulan tersebut, salah satunya dengan mengamankan formulir C1.
“Kami sudah laporkan ke ketua umum, pesan beliau adalah menjaga kemenangan ini dengan mengamankan C1 agar tidak terjadi permainan di belakang,” tegasnya.
Ia juga mengaku bahwa berdasarkan data yang diterima oleh pihaknya dari tim Koalisi Jembrana Maju dan DPC Demokrat Jembrana berdasarkan data formulir C1 plano pasangan Tepat meraih 93.154 suara atau 52,19 persen.
Sementara pasangan Bangsa meraih 85.344 suara atau 47,81 persen.
Sedangkan untuk Pilkada Denpasar, Mudarta mengakui jagoannya tertinggal dari pasangan Jaya-Wibawa. Ia berdalih persiapan kampanye paslon yang diusungnya cukup mepet hanya selama kurang lebih tiga bulan.
“Ya bagaimana lagi, waktu sosialisasi yang pendek. Jadi ya kita sosialisasi secara maksimal saja, kami akui tertinggal tapi tunggu hasil KPU saja,” jelasnya.
Pun di Karangasem, ia mengakui bahwa pihaknya tertinggal secara suara di Pilkada Karangasem. Mudarta mengaku kaget dengan hal tersebut.
Meski demikian, pihaknya masih menunggu hasil dari KPU sebagai hasil resmi Pilkada. “Kalau Karangasem kita tunggu hasil resmi saja,” ucapnya. (gil)