Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memperpanjang gelaran Pameran Bali Bangkit di Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center) Denpasar.
Pameran untuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) itu diperpanjang karena melihat animo masyarakat yang cukup bagus.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta mengungkapkan, pameran di tengah pandemi Covid-19 ini dilakukan tetap dengan menjaga protokol kesehatan.
Bahkan para peserta dari pameran wajib mengikuti rapid test antigen.
Baca juga: Pemprov Bali Perpanjangan Pameran UMKM Bali Bangkit di Taman Budaya hingga 15 Januari 2021
"Para tenant-tenant yang baru masuk itu kita rapid test kemarin semua.
Jadi supaya jangan ini menjadi klaster," kata Jarta saat dihubungi Tribun Bali melalui sambungan telepon, Minggu (3/1/2021).
Berdasarkan hasil rapid test tersebut, ada sekitar empat orang dinyatakan reaktif dan langsung dilakukan tes swab.
Hasil swab dari para tenant yang reaktif tersebut rencananya bakal keluar besok, Senin (4/1/2021).
"Itu upaya kita memperketat (protokol kesehatan). Yang reaktif kita suruh karantina mandiri dulu," kata mantan Kelala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali itu.
Jarta menegaskan, di tengah pandemi Covid-19 protokol kesehatan terus diperhatikan, mengingat orientasi dari Pameran UMKM Bali Bangkit tidak hanya berorientasi pada keuntungan.
"Semuanya kita perhatikan. Orientasi kita tidak full ramai orang berjualan.
Banyak hal yang kita perhatikan dalam pameran ini. Nah kalau berbicara omzet bukan itu tujuan akhirnya," jelas Jarta.
Sebelum diperpanjang, Pameran UMKM Bali Bangkit dilaksanakan dari sampai 31 Desember 2020 yang dibagi menjadi dua tahap.
Tahap pertama dari 4 sampai 16 Desember 2020 dan tahap kedua dilaksanakan pada 17 sampai 31 Desember 2020.
Baca juga: Tawarkan Produk Berkualitas dengan Harga Kompetitif, Pemprov Bali Gelar Pameran IKM dan UMKM
Masing-masing tahap tersebut diikuti oleh 10 UMKM/IKM kuliner dan 83 UMKM/IKM lainnya.
Jarta menuturkan, yang disajikan atau ditawarkan dalam pameran ini adalah produk yang berkualitas dengan harga yang sangat kompetitif/wajar.
Selama pameran berlangsung juga diselingi dengan kegiatan lomba pementasan hiburan.
"Untuk itu kami mengundang seluruh masyarakat, khsususnya ASN dan karyawan BUMD/BUMN untuk mengunjungi dan berbelanja di pameran UMKM Bali Bangkit 2020," kata Jarta saat pembukaan pameran tersebut, Jum'at (4/12/2020).
Jarta mengaku terus berupaya membina dan memfasilitasi agar UMKM dan IKM di Bali dapat bangkit, tetap optimis, produktif, kreatif, inovatif untuk menghasilkan produk unggul berbasis budaya branding Bali.
Selain itu, UMKM dan IKM juga diharapkan dapat melihat semua peluang yang ada untuk dapat menggerakkan kembali perekonomian di Pulau Dewata.
Pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang menuntut semua pihak untuk secara cepat dan tepat mencari solusi pada kondisi sulit menjadikan UMKM dan IKM Bali semakin tangguh dan berdaya saing tinggi.
"Sebaliknya pandemi COVID-19 tidak menjadi alasan untuk tidak bergerak atau diam," terangnya.
Namun, UMKM di Bali dalam masa pandemi Covid-19 tentu harus tetap ketat dan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan bagi pengelola, peserta pameran dan pengunjung dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam pameran tersebut.
Oleh karena itu, UMKM dan IKM Bali harus bisa memanfaatkan strategi menciptakan branding produk dan pemasaran menggunakan platform digital e-commerce atau e-marketplace.
Baca juga: Bantu UMKM di Tengah Pandemi Covid-19, Dekranasda Bali Hadirkan Pameran Virtual
Dalam pameran UMKM Bali Bangkit ini, selain dilaksanakan secara offline melalui di Taman Budaya Provinsi Bali, juga diterapkan dengan pola hybrid yang dilaksanakan secara online melalui e-marketplace Balimall.id.
Cara pembayarannya juga bisa dilakukan secara non-tunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali. (*)