Populer di Tribun Bali

POPULER Gisel Tak Hadiri Pemeriksaan di Kepolisian | Pria di Denpasar Meninggal Usai Berkencan

Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Gisella Anastasia dan Michael Yukinobu de Fretes. Inilah populer di Tribun Bali, mulai dari Gisel Tak Hadiri Pemeriksaan di Kepolisian hingga pria di Denpasar meninggal usai berkencan.

TRIBUN-BALI.COM - Inilah berita populer di Tribun Bali, Senin (4/1/2021)

Tiga berita populer ini mungkin belum sempat Anda baca sehingga terlewatkan.

Mulai dari Gisella Anastasia alias Gisel yang berhalangan hadir untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus penyebaran konten pornografi atas video syur; seorang pria di Gatsu Denpasar meninggal seusai berkencan; hingga Harga Kedelai Meroket, Produsen Tahu dan Tempe Menjerit.

1. Gisel Tak Hadiri Pemeriksaan di Kepolisian

Kolase Gisella Anastasia dan Michael Yukinobu de Fretes. (Tribunnews)

Penyanyi Gisella Anastasia alias Gisel hari ini berhalangan hadir untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus penyebaran konten pornografi atas video syur. 

Oleh sebab itu, mantan istri Gading Marten tersebut akan dijadwalkan ulang untk diperiksa pada Jumat (8/1/2021) besok.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunud menyampaikan terkait penjadwalan ulang tersebut di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

"Kita jadwalkan untuk bisa (diperiksa) hari Jumat. Kita lakukan pemeriksaan sebagai tersangka," ujar Kombes Pol Yusri Yunus, Senin (4/1/2021).

"Saudari GA belum lama pengacaranya memberikan surat yang bersangkutan hari ini gak bisa hadir," tuturnya.

Jemput Anak Liburan

Gisel mangkir dari panggilan kepolisian dengan alasan dirinya harus menjemput putrinya yang baru pulang liburan dari Bali.

"Alasan yang bersangkutan itu menjemput anaknya yang pulang dari Bali," jelas Yusri Yunus.

"Dan juga ada beberapa hal yang disampaikan dalam surat tersebut," lanjutnya.

Hari ini hanya Michael Yukinobu de Fretes alias MYD yang menjalani pemeriksaan atas kasus dugaan penyebaran video syur di Polda Metro Jaya.

Nobu sudah diperiksa sejak pukul 10.30 WIB setelah ia menjalani protokol kesehatan tes rapid dan SWAB antigen.

Sejatinya Gisel dan Nobu dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka bersama, namun hanya Nobu yang memenuhi panggilan pihak kepolisian.

Michael Yukinobu de Fretes alias MYD tiba di Polda Metro Jaya.

Pria yang akrab disapa Nobu ini tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sekira pukul 10.10 WIB.

Ia mengenakan kemeja putih dan celana bahan coklat.

Namin kehadiran Nobu tak disadari awak media lantara wajahnya yang tertutup masker.

Ia bahkan sempat mencuci tangannya di sekitaran Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Barulah ketika ia masuk ke Diteskrimsus Polda Metro Jaya awak media baru menyadari bahwa sosoknya adalah Michael Yukinobu.

Setelah di dalam, Nobu langsung menjalani rapid tes sebelum diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Hari ini Nobu menjalani pemeriksaan setelah kasusnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penyebaran video syur bersam Gisella Anastasia.

Keduanya mengakui bahwa video tersebut dibuat oleh mereka pada tahun 2017 di kota Medan.

2. Pria di Gatsu Denpasar Meninggal Seusai Berkencan

BPBD Kota Denpasar bersama petugas kepolisian saat melakukan evakuasi jasad laki-laki yang ditemukan meninggal dunia di Jalan Gatot Subroto, Denpasar pada Sabtu (2/1/2020) siang. Menurut saksi, pria tersebut jatuh tersungkur kemudian terdengar suara dengkuran. (dok istimewa/Tribun Bali)

Warga di Jalan Gatot Subroto VI, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, pada Sabtu (2/1/2021) dihebohkan oleh laporan seorang pria berusia 65 tahun tiba-tiba meninggal dunia. 

Pria tersebut dilaporkan meninggal sekira pukul 14.00 Wita. 

Menurut laporan, pria yang dikabarkan meninggal dunia tersebut beridentitas I Made Tarka asal Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali. 

Ketika ditemukan, korban dalam posisi telungkup di atas tempat tidur, tanpa menggunakan pakaian dan kaki mengarah ke selatan.

Sementara kepala di utara, menggunakan masker dilipat ke bawah dagu tangan kanan lurus ke samping, tangan kiri di atas pantat dan mulut menganga.

Temuan jenazah laki-laki di Jalan Gatot Subroto, Kota Denpasar ini turut dibenarkan oleh Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag) Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi. 

"Iya benar, tadi siang informasi yang kita dapatkan. Saat ditemukan dalam kondisi telungkup diatas kasur tanpa sehelai pakaian," ujarnya, Sabtu (2/1/2021) malam.

Kepada polisi, saksi Sutiyah (41) menuturkan, sekira pukul 14.00 Wita korban datang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk berkencan dengan seorang wanita. 

Setelah berhubungan, tak berapa lama kemudian korban keluar dan dalam kondisi masih berkeringat, lalu kemudian tiba-tiba korban jatuh tersungkur. 

Saat didekati, saksi mendengar suara dengkuran keras, diduga korban telah menghembuskan napas terakhir karena saat dipanggil tidak ada tanda-tanda merespon.

Saksi yang ketakutan kemudian memanggil warga lainnya, bahwa ada laki-laki yang terjatuh dan tidak ada tanda-tanda respon dari si korban.

Selanjutnya saksi dan warga yang ada di TKP menghubungi petugas medis dan kepolisian untuk diperiksa lebih lanjut.

Dalam keterangan tambahan, Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi mengungkapkan bahwa Unit Inafis Polresta Denpasar sudah melakukan pemeriksaan.

Tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan diduga korban mengalami serangan jantung.

"Saat diperiksa tidak ada bekas kekerasan, diduga korban meninggal dunia akibat terkena serangan jantung," lanjutnya.

"Selanjutnya sekitar pukul 16.30 Wita, jenazah korban dievakuasi oleh petugas BPBD Kota Denpasar ke RSUP Sanglah," tambah Iptu I Ketut Sukadi, Sabtu (2/1/2020) malam.

3. Harga Kedelai Meroket, Produsen Tahu dan Tempe Menjerit

Aktivitas usaha pembuatan tahu dan tempe di Desa Sulang, Klungkung, Senin (4/1/2021). (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

Tingginya harga kedelai membuat para pengusaha tahu dan tempe menjerit.

Seperti dirasakan produsen tempe dan tahu di Desa Sulang, Klungkung.

Mereka bahkan harus mengurangi ukuran tahu dan tempe, karena harga bahan baku yang terus meningkat.

Seperti diungkapkan seorang produsen tahu dan tempe asal Banjar Grombong, Desa Sulang, Klungkung, I Nengah Sondra.

Ia mengatakan, kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe dalam beberapa hari terkahir mengalami kenaikan dari Rp 7.000 per kilogram, menjadi Rp 92 00 per kilogram.

"Harga bahan baku sekarang sangat tinggi. Para pengusaha seperti kami sangat merasa berat," keluh Sondra, Senin (4/1/2021).

Akibatnya, ia harus mengurangi ukuran tahu dan tempe yang ia produksi. Termasuk mengurangi jumlah produksinya.

Jika harga kedelai normal, dalam sehari pihaknya mampu memproduksi tahun dan tempe sampai 500 Kilogram perhari.

Namun saat ini, hanya memproduksi rata-rata 250 kilogram per hari. 

Untuk menekan biaya, ia harus menekan jumlah produksi. Walaupun menurutnya permintaan tahu dan tempe masih tinggi di pasaran.

"Usaha kami sekarang asal usaha bisa jalan saja. Kalau naikan harga kami tidak bisa, terpaksa kami kecilkan ukurannya," jelasnya.

Hal yang sama dilakukan pengusaha tahu dan tempe di Buleleng, Bali.

Ditemui Senin (4/1/2021), salah satu produsen tempe di Lingkungan Taman Sari, Kecamatan Buleleng, Said (48) mengaku terpaksa menurunkan produksi tempenya.

"Sebelum ada kenaikan ini, sehari itu bisa menghabiskan 160 kilo kedelai. Tapi karena harganya naik, sekarang hanya mencapai 130 kilo per hari," terangnya. 

Jumlah produksi tempe ini terpaksa ia turunkan karena jumlah pembeli juga mulai berkurang.

Said pun berharap kenaikan ini tidak berlangsung lama. Sebab, untuk membuat tempe, Said hanya menggunakan kedelai import.

"Jumlah pembeli juga berkurang, karena harga tempe terpaksa saya naikan Rp 1000. Jadi mereka yang biasanya ngambil langsung 50 lonjor, sekarang hanya 30 lonjor. Selama 25 tahun menjadi pengusaha tempe, saya hanya pakai yang import. Karena kedelai lokal sulit didapat," keluhnya. 

Sebelumnya, produsen tahu dan tempe di Jabodetabek bahkan sempat mogok produksi selama tiga hari.

Mogok produksi dilakukan karena naiknya harga kedelai yang merupakan bahan baku pembuatan tempe dan tahu.

Pardi (41), seorang produsen pabrik tempe di wilayah Kota Bambu Utara, Jakarta Barat, mengaku akan kembali mulai memasok tempe ke para pedagang yang menjadi pelanggannya.

"Iya mogok dari hari Jumat, Sabtu sudah mulai produksi lagi, Senin sudah jualan, ini sudah dibikin stok tempe buat besok dipasok ke pasar," ujar Pardi, saat ditemui Tribun di pabriknya, Minggu (3/1/2021).

Berita Terkini