Syekh Ali Jaber Meninggal

Syekh Ali Jaber Berpulang, Sempat Beredar Video Sedang Terbaring dengan Alat Bantu Pernapasan

Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Syekh Ali Jaber memberikan keterangan pers di Kafe Baba Rayan, Jl Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).

TRIBUN-BALI.COM - Ulama besar Syekh Ali Jaber berpulang pagi ini, Kamis (14/1/2021).

Pengurus Yayasan Syekh Ali Jaber diselimuti duka mendalam atas kepergian Syekh Ali Jaber.

Pihak yayasan menyebut Syekh Ali Jaber meninggal dunia sekitar pukul 08.38 WIB di RS Yarsi Jakarta.

"Innalillahi wa inna ilaihi Rajiuun, kami berduka atas wafatnya Syaikh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber, Guru dan Dai Ilallah, Kamis, Pukul 08.30 WIB, 1 Jumadil Akhir 1442/14 Januari 2021. Semoga Allah merahmati dan meninggikan derajat beliau, Aamiin..." demikian informasi dari pihak Yayasan.

Terbaring dengan Alat Bantu Pernapasan
Sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber sempat terlihat terbaring dengan alat bantu pernapasan.

Hal itu terungkap dalam sebuah unggahan video IGTV di Instagram @yayasan.syekhalijaber yang diunggah pada Selasa (29/12/2020).

Dalam video tersebut, tampak Syekh Ali Jaber terbaring di tempat tidur rumah sakit dengan menggunakan alat bantu pernapasan.

Mengenakan kaus berwarna merah, Syekh Ali Zaber mengaku dirinya tidak menyangka dirinya positif Covid-19.

Ulama Syekh Ali Jaber (Fahdi Fahlevi/Tribunnews.com)

"Alhamdullilah, Innalillahi waa innailaihi rojiun. Subhanaloh. Nggak nyangka, padahal sering swab, sudah berkali-kali dan selalu negatif," kata Syekh Ali Jaber dilansir dari video.

Ia pun mengungkap kronologi dirinya dinyatakan positif Covid-19.

Beberapa hari sebelum dinyatakan positif Covid-19, Syekh Ali Jaber mengalami demam dan batuk.

Namun, ia menganggap saat itu hanya demam biasa.

"Saya minum obat untuk mengurangi panas, kemudian obat batuk. Saya juga minum madu dan lain sebagainya," katanya.

Kemudian, ia pun diminta untuk melakukan swab test kembali.

"Tapi Subhanallah, Qadarullah saya disuruh swab lagi . saya tidak merasa sama sekali akan positif. Maka saya diswab saja, datang ke rumah, kemudian ternyata hasilnya positif," katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Syekh Ali Jaber Berpulang, Sosok Pendakwah Asal Madinah yang Menjadi WNI

Setelah dinyatakan positif Covid-19 dirinya menjalani karantina mandiri.

Namun, saat menjalani karantina mandiri, ia merasakan demam naik turun disertai batuk dan sesak nafas.

"Semenjak itu mulai demam lagi, panas naik turun, kemudian batuk, sampai sesak nafas. Ketika sudah sesak nafas, sudah tidak kuat lagi untuk karantina mandiri, saya langsung dibawa ke rumah sakit," katanya.

Saat ini dirinya masih menjalani perawatan di rumah sakit dan keadaannya sudah cukup stabil, meskipun ia masih mengeluhkan sesak nafas.

Baca juga: Kabar Duka, Innalillahi Wa Innailahi Raajiuun, Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia

Ia mengaku selama ini dirinya sudah disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk menghindari penularan virus corona.

"Coba bayangkan, saya jarang ketemu siapa-siapa, kalau pun ketemu saya selalu mematuhi protokol jaga 3M, kemudian menjauh dari kerumunan dan keramaian. Tapi Subhanallah kalau sudah Qadarullah wal hadhr ia yunji minal qadar. Kalau sudah ditakdirkan oleh allah pasti datang ujian," ujarnya.

Ia pun berdoa semoga apa yang dialaminya menjadi penghapus dosa untuk dirinya dan menjadi hikmah.

"Mudah-mudahan melalui ujian ini saya dapat diampuni segala dosa dan dinaikan derajan dan menjadi hikmah serta pelajaran," ujarnya.

Ia pun meminta keluarga termasuk jemaah untuk mendokan dirinya agar cepat sembuh.

"Saya harap semua keluarga dan sahabat, jemaah tolong doakan agar Allah berikan yang terbai dan mudah-mudahan ujian ini berlalu," katanya

Sosok Pendakwah Asal Madinah yang Menjadi WNI
Dilansir dari Kompas.com, Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976.

Di usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghapal 30 juz Alquran.

Bahkan di umur 13 tahun, Syekh Ali mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu Masjid Kota Madinah.

Sebelum berdakwah di Indonesia, Syekh Ali Jaber menjalani pendidikan Ibtidaiyah (dasar) hingga Aliyah (menengah atas) di Madinah.

Selepas dari pendidikan menengah atas, Syekh Ali Jaber melanjutkan pelajarannya dengan berguru kepada sejumlah ulama ternama di Arab Saudi.

Baca juga: Selamat Jalan Syekh Ali Jaber, Berawal dari Demam dan Batuk, Tak Menyangka Bakal Positif Covid-19

Ia mempelajari dan mendalami ilmu tafsir kepada para ulama tersebut.

Dilansir dari Tribunnews.com, Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia pada 2008 dan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 2012.

Syekh Ali Jaber sempat menjadi juri pada acara Hafiz Indonesia dan menjadi da'i dalam berbagai kajian di beberapa stasiun televisi nasional.

Pada 2008, Syekh Ali Jaber menikah dengan Umi Nadia, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Keduanya dikaruniai seorang anak yang diberi nama Hasan. (*).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul  Yayasan Mengabarkan, Syekh Ali Jaber Meninggal Pukul 08.38 WIB Pagi Tadi | Beredar Kabar Syekh Ali Jaber Kritis, Masuk ICU karena Covid-19, Begini Kondisinya Pagi Ini | dan Kompas.com dengan judul Profil Syekh Ali Jaber, Pendakwah Asal Madinah yang Berkewarganegaraan Indonesia

Berita Terkini