BWF World Tour Finals

Stamina Menurun dan Cedera Menghantui Lima Wakil Indonesia di BWF World Tour Finals

Editor: DionDBPutra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada babak pertama Thailand Open I 2021 di Impact Arena, Bangkok, Rabu 13 Januari 2021. Cedera menghantui pasangan senior Indonesia tersebut.

TRIBUN-BALI.COM, BANGKOK - Cedera dan stamina yang menurun menghantui lima wakil Indonesia yang berlaga pada turnamen BWF World Tour Finals 2020.

Gara-gara pandemi Covid-19, turnamen pamungkas tahun 2020 tersebut baru akan berlangsung di Impact Arena Bangkok, Thailand tanggal 27 hingga 31 Januari 2021.

Indonesia menempatkan wakilnya di nomor tunggal putra, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Tak seorangpun pemain Indonesia yang lolos di nomor tunggal putri.

Turnamen Super 1.000 tersebut hanya menurunkan delapan pemain terbaik di setiap nomor berdasarkan kinerjanya selama tahun 2020.

Baca juga: Gagal di Thailand Open, Greysia/Apriyani dan Ahsan/Hendra Fokus BWF World Tour Finals

Baca juga: Termasuk Kevin/Marcus, Ini Daftar Pebulutangkis Top BWF yang Absen di Thailand Open 2021, Live TVRI

Di nomor ganda campuran Indonesia memiliki dua wakil yakni pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di nomor ganda putri dan ganda putra diwakili pasangan senior Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Nasib beruntung memihak tunggal Anthony Sinisuka Ginting yang lolos ke ajang BWF World Tour Finals paling akhir.

Masalah yang dihadapi lima wakil Indonesia tersebut hampir sama yakni stamina yang kurang bugar, konsistensi kinerja di lapangan dan cedera.

Istirahat selama 10 bulan tanpa pertandingan karena pandemi Covid-19 sangat berpengaruh bagi mental maupun permainan pebulutangkis Indonesia.

Baca juga: Lagi, Wakil Indonesia Ahsan/Hendra Lolos ke Semifinal Usai Hancurkan Wakil Inggris

Namun, soal stamina semua peserta BWF World Tour Finals 2020 mengalami nasib yang sama, yakni berjuang secara marathon dalam tiga turnamen beruntun.

Para pemain umumnya sudah berada di Bangkok mengikuti turnamen Thailand Open I dan Thailand Open II.

Mental Anthony Sinisuka Ginting

Anthony Sinisuka Ginting memang rbebas dari yang namanya cedera. Tetapi mental pebulu tangkis 24 tahun itu perlu jadi perhatian.

Anthony Ginting sangat rawan kalah ketika harus bermain rubber game atau tiga gim.

Pada dua turnamen Thailand Open 2021 sebelumnya, Anthony Ginting gugur karena bermain tiga gim.

Pertama, ketika menghadapi unggulan keempat Yonex Thailand Open 2021, Viktor Axelsen (Denmark). Dia lemas tak berdaya pada gim ketiga. Adapun skornya 19-21, 21-13, 13-21.

Kemudian pada Toyota Thailand Open 2021, Anthony Ginting kembali menelan pil pahit ketika bermain tiga gim melawan non-unggulan, Lee Cheuk Yiu (Hong Kong). Saat itu, dia kalah 19-21, 21-13, dan 12-21.

Cedera Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan

Cedera betis yang menimpa Mohammad Ahsan tentu sangat mengganggu permainan The Daddies, julukan pasangan Ahsan/Hendra.

Akan tetapi, libur empat hari seharusnya cukup untuk membantu dalam recovery Ahsan.

"Cederanya Ahsan ada pengaruhnya, tetapi lebih besar pengaruh karena stamina, karena usia tidak bisa dibohongi," kata pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi.

"Kalau memang tadi mau menang, kan seharusnya bisa dua gim. Yang gim kedua itu kan sudah setting," ujar Herry dikutip dari laman PBSI.

Sementara soal permainan, mental, skill, dan semangat Ahsan/Hendra masih bagus. Namun, keduanya masih kerap melakukan kesalahan pribadi.

Tampil Ogah-ogahan

Di nomor ganda campuranp asangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mengawali Toyota Thailand Open 2021 dengan permainan yang tidak menyenangkan.

Praveen/Melati tampak terlihat ogah-ogahan meladeni lawan non-unggulan asal Perancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue.

Bukan hanya soal permainan, komunikasi antara Praveen Jordan dengan Melati juga seperti saling buang muka di lapangan.

Padahal, pada ajang Thailand Open 2021 tampil menjanjikan dengan kerap menang dua gim untuk melaju ke final meski anti-klimaks di partai puncak.

Sementara pasangan Hafiz/Gloria, mereka belum pernah melawan ganda campuran unggulan di dua turnamen sebelumnya.

Meski demikian, mereka gagal melaju ke empat besar. Parahnya, pada Thailand Open 2021 jilid pertama, Hafiz/Gloria langsung gugur pada hari pertama.

Hafiz/Gloria masih angin-anginan dalam dua turnamen Thailand Open 2021.

Stamina Greysia Polii/Apriyani Rahayu

Masalah fisik dan stamina mulai terasa bagi pasangan andalan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Tekanan besar juga tampaknya mulai terasa di pundak mereka. Status jawara Thailand Open 2021 edisi pertama membuat harapan juara BWF World Tour Finals 2020 ada pada mereka.

Namun, Greysia/Apriyani terpeleset ketika bermain di Thailand Open 2021 edisi kedua.

Mereka kalah di partai semifinal melawan wakil Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan.

Jeda empat hari usai kalah seharusnya bisa membuat fisik dan stamina Greysia/Apriyani kembali bugar.

Setelah itu, kecerdasan permainan dan pengalaman Greysia/Apriyani akan berbicara.

Tanpa wakil dari China, potensi mereka juara BWF World Tour Finals 2020 cukup lebar.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul PR Besar 5 Wakil Indonesia di BWF World Tour Finals 2020

Berita Terkini