Sandiaga Uno Ajak Pengusaha Berkantor di Bali, Rancang Paket Work From Bali hingga Study From Bali

Penulis: Zaenal Nur Arifin
Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno di Jendela Bali The Pandramic Resto, GWK Cultural Park, Minggu (27/12). - Sandiaga Uno Ajak Pengusaha Berkantor di Bali, Rancang Paket Work From Bali hingga Study From Bali

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, merancang paket “Work From Bali” atau bekerja dari Bali di tengah masa pandemi Covid-19.

Sandi mengajak para pengusaha dan profesional untuk bisa bekerja sambil berwisata di Bali.

Menurut Sandi, para pengusaha dan kalangan profesional bisa “berkantor” di Bali untuk membantu perekonomian sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Pulau Dewata. 

"Saya mengajak kalangan pengusaha dan para profesional mulai mempertimbangkan untuk bekerja dari Bali. Karena ada dua fungsi, yang pertama kita bisa lebih efisien dan bisa menikmati keindahan alam Bali, juga kita membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Bali, Jumat 29 Januari 2021.

Sandi berharap, para pengusaha dan profesional yang bekerja dari Bali dapat membantu membangkitkan perekonomian Bali yang terdampak akibat pandemi. 

Terlebih sebanyak 80 persen masyarakat Bali bergantung dari sektor parekraf. 

Sandi juga sudah berkoordinasi dengan Pemprov Bali untuk menyiapkan paket-paket 'Work From Bali' yang akan dipasarkan dalam waktu dekat. 

Sejumlah wisatawan menanti sunset di penghujung tahun 2020 di Objek Wisata Tanah Lot, Tabanan, Kamis (31/12/2020). (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Selain Work From Bali, Sandi juga menyiapkan paket-paket 'Study From Bali' yang ditujukan kepada pelajar atau mahasiswa yang selama ini belajar dengan sistem daring atau online.

"Para ekspatriat baik yang ada di Jakarta atau wilayah lainnya, kita akan tawarkan paket-paket bekerja dari Bali. Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," katanya. 

Meskipun bekerja dari Bali, Menparekraf mengingatkan wisatawan untuk mematuhi protokol kesehatan 3M secara disiplin agar bisa lebih aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas. 

Sandi sendiri secara resmi sudah mulai berkantor di Bali sejak Kamis 28 Januari 2021. Politisi dan pengusaha ini akan berkantor di Pulau Dewata hingga Sabtu 30 Januari 2021 hari ini.

"Hari pertama saya berkantor di Bali sudah ada beberapa kegiatan yang saya lakukan dan sangat efisien sejak pagi. Namun penerapan protokol kesehatan 3M harus diterapkan secara ketat dan disiplin," ungkapnya.

Rencana berkantor di Bali ini sudah disampaikan Sandi sejak 23 Januari lalu.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para pengusaha dan kalangan profesional bekerja dari Bali (Biro Humas Kemenparekraf)

“Berkantor di Bali paling tidak sebulan sekali beberapa hari. Ini berkantor benar, bukan berkunjung, tapi berkantor," kata Sandi ketika itu.

Ia mengungkapkan, salah satu alasannya bekerja di Pulau Dewata adalah untuk mendengar langsung dan memberi motivasi kepada para pelaku parekraf agar tetap semangat dan dapat kembali bangkit.

Seperti diketahui, sektor ekonomi di Bali terguncang akibat pandemi. Pada kuartal ke 3 tahun 2020 bahkan minus 12 persen. 

"Saya harus hadir sendiri mendengarkan langsung dari pelakunya. Karena saat ini seperti kita ketahui banyak pelaku parekraf yang terdampak, kita ingin bergandengan tangan untuk kerja dari Bali dan berwisata di Indonesia saja agar kita bisa segera bangkit," imbuh Sandi.

Bukan Pertama
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), mengatakan kehadiran Sandiaga akan memberi pengaruh besar terhadap Bali, terlebih dengan latar belakangnya sebagai pengusaha.

Hal ini akan menginspirasi pengusaha lainnya untuk bekerja dari Bali.

"Tadi pagi (kemarin, red) saya ngobrol sama beliau jadi ya ini tentu juga menginspirasi teman-teman sesama pengusaha untuk datang ke Bali dan ini sangat baik sekali buat Bali ke depan," terangnya, kemarin.

Namun menurut Cok Ace, Sandi bukanlah Menparekraf RI pertama yang bekerja dari Bali saat pariwisata kolaps.

Arif Yahya saat menjadi Menparekraf RI juga sempat bekerja dari Bali ketika bencana Gunung Agung meletus beberapa tahun lalu.

"Menteri sebelum-sebelumnya juga. Ketika Bali ada musibah jadi kebanyakan pariwisata biasaya walaupun tidak menyebut berkantor di Bali, tapi dia memberikan perhatian yang lebih. Tidak hanya sehari, tidak hanya dua (sampai) tiga hari, sebagaimana Pak Sandi lakukan sekarang di sini," tuturnya.

Koster dan Cok Ace Berikan Komentar Soal Rencana Sandiaga Uno Berkantor di Bali

Menparekraf Sandiaga Uno Berkantor di Bali Sampai Beberapa Hari Ke Depan, Ini Kegiatannya 

Cok Ace menilai, dengan berkantornya Sandiaga di Bali dipastikan bisa berpengaruh besar, meskipun dirinya tak bisa menyebutkan perkiraan persentase pengaruh tersebut.

"Beliau kan rajin posting (di media sosial) ya, ke mana, dari pagi ke mana itu diposting, kemudian teman-teman beliau sendiri ketertarikan juga ada ke Bali, (ini) tidak lepas dari pribadi Pak Sandi selaku pengusaha itu. Jadi menarik," terang Cok Ace, yang juga sebagai Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali.

Gubernur Bali I Wayan Koster juga menyambut baik keputusan Menparekraf berkantor di Bali.

Namun menurutnya, saat ini urusan yang lebih penting mengenai bagaimana pandemi Covid-19 berakhir dan ekonomi Bali dapat bangkit kembali melalui sektor pariwisata.

"Urusannya bukan ngantor di Bali apa enggak, tapi bagaimana pandemi ini berakhir, gitu saja. Pariwisata akan pulih sendiri kalau pandemi sudah selesai," kata Koster usai peresmian gedung Ombudsman RI Perwakilan Bali, Jumat 29 Januari 2021.

Sejauh ini, kata Koster, belum ada koordinasi mengenai keputusan Sandiaga berkantor di Bali.

"Enggak ada, belum ada. Tapi kan saya kira niatnya bagus, perhatian artinya. (Tapi) sudah Pak Wagub mulai koordinasi," kata dia.

Pantau 5 DSP
Selain memberi perhatian khusus terhadap pemulihan pariwisata Bali, Menparekraf Sandiaga juga fokus pada pengembangan pariwisata di lima Destinasi Super Prioritas (DSP).

Sandi akan memantau 5 DSP secara periodik melalui kartu penilaian atau scorecard yang dilaporkan setiap bulan. Ia pun mendorong jajarannya di Kemenparekraf bergerak cepat dan menerapkan upaya tersebut. 

Ia menjelaskan, sesuai arahan Presiden Jokowi, dirinya diberi waktu satu tahun untuk menyiapkan 5 DSP yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. 

“Genap satu bulan saya dilantik Presiden menjadi Menparekraf, dimana arahannya untuk menyiapkan 5 DSP dalam satu tahun ini. Untuk itu, saya ingin agar disiapkan scorecard perkembangan pembangunan di sana agar bisa kita pantau terus secara periodik," paparnya.

Scorecard 'Hijau’ untuk ontrack, ‘Kuning’ yang sedang progres dan perlu didorong, kemudian ‘Merah’ tidak berjalan atau slow progres.

 "Kita hanya diberikan satu tahun untuk menyiapkan ini,” tambahnya.

Sandi juga menjelaskan scorecard tersebut yang dilaporkan tiap bulan mencakup aspek infrastruktur utama, kedua aspek infrastruktur penunjang, dan ketiga aspek interkoneksi termasuk sisi-sisi konektivitas di 5 DSP.

“Kemudian aspek jaringan sinyal, karena kita sekarang di zaman now, semua harus segera tayang cepat. Kemudian aspek penyelenggaraan events termasuk MICE, dan produk ekonomi kreatif baik dari kuliner, fashion, maupun kriya," jelasnya.

Menparekraf juga ingin program unggulan Kemenparekraf di tahun 2021 terus bisa didorong untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terpuruk akibat pandemi. 

Program tersebut adalah Desa Wisata yang ditargetkan hingga 2024 mencapai 244 desa wisata maju, mandiri, dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan, sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional RPJMN 2020-2024. 

“Kemudian ada Gerakan BISA, Hibah Pariwisata, dan program lainnya. Dan yang perlu diperhatikan adalah toilet bersih di tiap destinasi wisata. Karena antusiasme masyarakat terhadap toilet bersih sangat besar di tingkat kecamatan, hingga tingkat kabupaten/kota. Karena ini bentuknya movement yang dibangun oleh masyarakat,” ujarnya. (zae/sui)

Berita Terkini