Corona di Bali

Kadispar Bali Sebut Zona Bebas Covid di 3 Wilayah Akan Dievaluasi Tiap 2 Minggu Sekali,Ini Alasannya

Penulis: Ragil Armando
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, Putu Astawa

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali, Putu Astawa mengatakan bahwa penerapan Free Covid Corridor atau FCC (Zona Bebas Covid) di tiga wilayah yakni Sanur, Nusa Dua, dan Ubud nantinya akan dilakukan evaluasi setiap dua minggu sekali.

Evaluasi itu sendiri dilakukan sebagai bagian dari langkah pemerintah untuk meninjau apakah kebijakan tersebut dapat diperluas kembali ke kawasan destinasi wisata lain di Bali.

“Cuma kan harus ada tahapan secara selektif. Karena ini kan koridor yang sangat dinamis.

Karena bicara soal kesehatan. Nanti dua minggu sekali dievaluasi supaya bisa diperluas lagi,” katanya Kamis 18 Maret 2021.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Massal untuk Kawasan Zona Hijau di Sanur Bali Dilaksanakan Mulai 22 Maret 2021

Apalagi, kebijakan FCC sendiri menurutnya masih merupakan pilot project.

Ia juga menyebut apabila seluruh kawasan destinasi di Bali dibuka secara serentak menurutnya harus memiliki kesiapan yang benar-benar optimal.

Ini karena kebijakan tersebut mempertaruhkan nama Bali di dunia internasional.

“Ini semacam pilot project lah. Karena masalahnya ada kesehatan. Kalau terjadi apa-apa, bukan kita meminta kan nggak enak Bali,” terangnya.

Astawa mengatakan juga tidak menutup kemungkinan bahwa pada akhirnya pihaknya menargetkan untuk membuka semua kawasan destinasi wisata di Bali.

Bahkan, Pemprov Bali sendiri bertekad untuk membuat semua wilayah di Bali menjadi green zone Covid atau zona bebas Covid.

“Ya saya sama lah, sama harapannya. Ini kan masih berkembang. Karena pada prinsipnya semua harus green zone untuk Bali.” Tegasnya.

Salah satu langkahnya adalah mendorong masyarakat, khususnya yang berada di kawasan destinasi wisata menerapkan CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan).

Selain itu, pihaknya juga mendorong untuk mempercepat proses vaksinasi kepada masyarakat Bali sebagai langkah untuk membuka seluruh kawasan di Bali bagi pariwisata.

“Kan CHSE dulu, nanti protokol kesehatan, divaksin.

Baca juga: Guna Mendukung & Menstimulasi Perekonomian Khususnya Pariwisata Bali,Biztrips Events Gelar CCME2021

Kan kita targetnya dipercepat ini vaksinya 2 juta atau 3 juta vaksin.

 Intinya semua kita pikirkan, hanya perlu ada pentahapan, ini adalah masalah travel kesehatan, sabar dulu lah,” ungkapnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Berita Terkini