Pengemis di Gianyar Punya Pos Masing-masing, Ajak Anak-anak dan Bayi Cari Empati  

Penulis: I Wayan Eri Gunarta
Editor: I Putu Darmendra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandangan Dan Pengemis (Gepeng) di Gianyar, Bali

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sejak Ubud sepi wisatawan karena pandemi, gelendangan dan pengemis (gepeng) berpindah ke Kota Gianyar.

Mereka bisa dibilang nekat. Para gepeng tersebut kerap mangkal di areal dekat Kantor Satpol PP Gianyar.

Mereka pun dijaring petugas dengan mudah tanpa harus kejar-kejaran ke semak-semak.

Sebanyak 33 gepeng diamankan, Selasa 11 Mei 2021. Semuanya berasal dari Tianyar, Karangasem.

Dari total tersebut, 20 orang masih anak-anak, termasuk balita yang selalu diajak untuk memancing simpati warga.

Kapala Dinas Satpol PP Gianyar, I Made Watha mengatakan, para gepeng ini merupakan wajah lama yang sebelumnya beroperasi di Ubud.

Ia sampai hafal karena sering menertibkannya.

"Hari ini kami tertibkan 30-an gepeng, dan sudah langsung kami angkut dengan truk untuk ditindaklanjuti oleh Dinas Sosial," ungkapnya.  

Dalam catatannya, dari sekian kali penertiban gepeng wajah baru jumlahnya sedikit dan kebanyakan sudah berulangkali ditertibkan.

“Beberapa kami identifikasi sudah lebih dari lima kali ditertibkan namun datang lagi. Tidak kapok-kapok,” ujarnya.

Di kawasan Kota Gianyar ini, para gepeng telah memiliki pos masing-masing.

Gepeng dewasa beroperasi di toko-toko modern ataupun fasilitas umum yang ramai pengunjung.

Setiap gepeng dewasa mengajak dua hingga tiga anak-anak.

Ia mengontrol dari emper toko sembari berpura-pura sebagai pedagang keliling yang sedang beristirahat.

Berita Terkini