Persib

Sosok Gelandang Lokal Persib Bandung Abdul Aziz, Punya Talenta, Siap Bersaing dengan Klok dan Rashid

Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang lokal Persib Bandung, Abdul Aziz.

TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG – Pemain gelandang Persib Bandung, Abdul Aziz punya pengalaman tak mudah saat memperkuat Maung Bandung.

Abdul Aziz diketahui berkelana ke sejumlah klub lain sebelum akhirnya bergabung memperkuat Persib Bandung, tim yang dulu menggemblengnya menjadi pemain profesional.

Bahkan Abdul Aziz sempat banting setir jadi pemain futsal profesional.

Bernama lengkap Abdul Aziz Lutfi Akbar dan tiba di Persib Bandung pada 2019 silam, membuat fans dan suporter Maung Bandung senang.

Pasalnya, Abdul Aziz merupakan pemain yang sudah diinginkan bobotoh sejak namanya mencuat bersama Persiba Balikpapan di ISC A 2016.

Aziz merupakan pemain yang besar di lingkungan Persib. Dia lahir di Bandung 14 Februari 1994 dan memulai karier sepak bola di SSB Produta.

Baca juga: Inilah Starting XI Mewah Persib Bandung, Diperkuat 8 Pemain Impor, 3 Termahal di Liga 1

Kemampuannya selama di SSB membawanya masuk ke Diklat Persib pada 2012. Kala itu, Aziz merupakan angkatan pertama dari Diklat Persib.

Di Diklat Persib, kemampuannya semakin terasah sehingga mampu menjadi pemain inti. Bahkan, pelatih Diklat Persib kala itu, Jaino Matos mempercayakan kapten tim kepada Aziz pada ISL U-21 2014. 

Hal ini membuat Aziz digadang-gadang akan menjadi pemain yang bakal mengisi satu slot di lini tengah Persib senior.

Dengan segala kemampuan dan dedikasinya untuk Persib, Aziz kala itu diharapkan menjadi suksesor Firman Utina yang sudah termakan usia.

Namun jalan untuk menuju Persib senior tidak pernah mudah bagi Aziz. Masalah berat pertama dalam karier sepak bola yang menimpanya adalah saat bersitegang dengan Jaino Matos.

Dia kala itu berselisih paham sehingga sempat tak diajak bicara selama bertahun-tahun oleh pelatih asal Brasil itu.

Hal itu dikatakan Aziz sempat membuatnya frustasi karena orang penting dalam karier sepak bolanya sangat marah kepadanya.

Baca juga: Robert Rene Alberts Beri Komentar Soal Bergabungnya Marc Klok ke Persib, Singgung Soal Kesuksesan

Lalu pada tahun 2015, Aziz sempat memutuskan hengkang ke Semen Padang U-21. Hanya saja kompetisi harus dibatalkan akibat sanksi dari FIFA untuk PSSI.

Aziz yang kala itu tidak memiliki klub memilih menyebrang ke olahraga futsal. Sebenarnya, futsal bagi Aziz bukan sesuatu yang baru.

Sebab pada tahun 2012, Aziz bergabung dengan Futsal Kota Bandung (FKB) dan mampu meraih posisi runner-up pada kompetisi futsal nasional musim 2012 dan 2013.

Pada saat kompetisi dihentikan, Aziz sempat bermain di Liga Futsal Indonesia bersama Libido FC. Di sana, Aziz tampil cemerlang sehingga namanya dipanggil oleh Timnas Futsal.

Hanya saja panggilan itu akhirnya tak diambil oleh Aziz karena di saat yang bersamaan, kesempatan untuk bermain kembali di sepak bola kembali terbuka.

Aziz kala itu mendapat telepon dari mantan pelatihnya di Diklat Persib yang sempat bersitegang dengannya, Jaino Matos.

"Saya enggak nyangka juga karena sudah lama juga tidak komunikasi dengan coach Jaino pada saat itu. Saya bilang coach saya sudah enggak main bola, saya ini lagi liga futsal profesional, enggak apa-apa kamu berangkat saja saya percaya dengan potensi kamu. Dia bilang gitu," ujar Aziz.

Baca juga: Robert Alberts Jalankan Program Latihan Mandiri Pemain Persib di Tengah PPMK Darurat, Ini Harapannya

Pemilik nomor punggung 8 di Persib itu akhirnya kembali ke lapangan hijau dengan memperkuat Persiba Balikpapan pada 2016.

Bersama Beruang Madu, Aziz menjadi pemain kunci dengan catatan 31 kali penampilan dari 32 pertandingan yang bisa dijalani.

Masih di tahun yang sama, Aziz terpilih sebagai pemain sepak bola PON Jawa Barat. Bersama tim PON Jabar, Aziz meraih medali emas.

Aziz pun kala itu menjadi kapten tim yang diisi oleh para pemain Persib seperti Febri Hariyadi, Henhen Herdiana, hingga Muhammad Natshir.

Penampilan ciamiknya membuat banyak klub mulai tertarik mendatangkan Aziz.

Akhirnya pada musim 2017, Aziz mendatatangani kontrak dengan tim kontestan Liga 1, Borneo FC.

Di Borneo FC, Aziz kembali merajut mimpi untuk bisa dipanggil pulang ke Persib. Namun harapan besar itu kembali menemui kendala karena Aziz tak banyak tampil.

Aziz hanya merumput 9 kali dan di pertengahan musim dipinjamkan ke klub Liga 2, 757 Kepri Jaya.

Setelah namanya tenggelam, Aziz mendapat tawaran dari PSMS Medan pada musim 2018.

Kala itu, mantan pemain dan pelatih Persib, Djajang Nudjaman yang membawanya ke tim berjuluk Ayam Kinantan itu.

Di PSMS, Aziz kembali menemukan performa terbaiknya. Selama berseragam PSMS, Aziz tampil sebanyak 33 kali.

Catatan itu membuat bobotoh meminta kepada manajemen Persib untuk membawa pulang Aziz ke Bandung.

Permintaan itu akhirnya dikabulkan dan Aziz mencapai cita-citanya untuk menjadi pemain Persib senior.

Kepulangannya ini membuat Aziz sangat bahagia karena perjuangannya selama ini berbuah hasil.

Di musim perdananya, Aziz tercatat tampil sebanyak 25 kali. Pada musim tersebut juga, Aziz menjadi pendatang baru terbaik versi Persib.

Pada musim 2020, Aziz tidak tampil karena Liga 1 terpaksa dihentikan di pekan ketiga lantaran pandemi virus corona.

Sehingga pada musim ini, Aziz memiliki ambisi besar untuk bisa lebih berkontribusi lagi untuk Maung Bandung.

Untuk mendapatkan menit bermain, di musim ini Abdul Aziz harus bersaing dengan pemain seperti Marc Klok dan Mohammed Rashid.

Update terkini kabar Persib

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Profil Pemain Persib, Pernah Disebut Sebagai Suksesor Firman Utina, Kini Bakal Bersaing dengan Klok

Berita Terkini