Berita Denpasar

Extreme Park Lumintang Denpasar Dicoret 'Ngakunya Skate N Destroy Ketemu Pol PP Letoy'

Penulis: Putu Supartika
Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Extreme Park Lumintang, Denpasar, Bali, yang biasanya digunakan bermain skateboard dicoret oknum tak bertanggungjawab, Sabtu 21 Agustus 2021. Di sisi barat tertulis: Ngakunya Skate N Destroy Ketemu Pol PP Letoy!!!

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Extreme Park Lumintang, Denpasar, Bali, yang biasanya digunakan bermain skateboard dicoret oknum tak bertanggungjawab.

Aksi vandalisme ini diduga dilakukan dini hari tadi.

Pasalnya setiap harinya tempat ini selalu ramai oleh penghobi skateboard bahkan hingga tengah malam.

Di sisi barat tertulis: Ngakunya Skate N Destroy Ketemu Pol PP Letoy!!!

Bahkan di kiri dan kanan tulisan itu juga ada gambar yang tidak senonoh.

Tak hanya itu, di sisi selatan juga ada coretan: Satpol PP Harga Mati.

Salah seorang pemain skateboard, Aldi mengaku tak mengetahui kejadian tersebut.

“Kemarin belum ada coretan ini, tapi pas saya ke sini sudah dicoret,” katanya, Sabtu 21 Agustus 2021.

Extreme Park Lumintang, Denpasar, Bali, yang biasanya digunakan bermain skateboard dicoret oknum tak bertanggungjawab, Sabtu 21 Agustus 2021. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Terkait aksi corat-coret tempat umum tersebut, Satpol PP Kota Denpasar mengaku akan menelusuri siapa oknum tak bertanggungjawab yang melakukan aksi vandalisme tersebut.

“Kami akan telusuri siapa pelakunya. Kalau ketemu akan kami kenakan sidang tindak pidana ringan,” kata Kasatpol PP Kota Denpasar, I Dewa Gede Anom Sayoga saat diwawancarai Sabtu, 21 Agustus 2021.

Sayoga mengatakan dalam Perda Ketertiban Umum ada satu pasal yang mengatur terkait perusakan tempat atau fasilitas umum termasuk corat-coret.

Pihaknya pun sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab tersebut.

“Kalau misalnya diisi mural itu kan bagus, sementara ini corat-coret tidak jelas bahkan ada gambar tidak senonoh juga,” katanya.

Sementara itu, terkait tulisan tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkim).

“Kami koordinasikan dengan Dinas Perkim yang menangani ini, apa nanti ditumpuk atau bagaimana,” katanya.

Penghapusan Mural
Masih soal corat-coret di ruang publik.

Jika di Denpasar ada aksi corat-coret taman skateboard, belum lama ini publik Indonesia juga dihebohkan dengan adanya mural yang diduga bergambar wajah Presiden Jokowi bertuliskan "404 Not Found".

Mural itu pun ramai dan memantik pembicaraan publik.

Mural tersebut menjadi polemik lantaran aparat kepolisian dan TNI menghapus salah satu bagian dari karya seni dan ekspresi masyarakat tersebut.

Aparat menimpa mural itu dengan cat warna hitam karena dinilai melecehkan presiden. Tak sampai di situ, polisi juga mencari pelaku pembuatan mural tersebut.

Mural yang diduga gambar wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sebuah dinding di kawasan Batujaya, Batuceper, Kota Tangerang. (istimewa via Kompas.com)

Dilansir dari Kompas.com pada Sabtu 21 Agustus 2021, hingga kini, dua orang telah diperiksa untuk dimintai keterangannya soal pembuatan mural yang diketahui berada di daerah Batu Ceper, Kota Tangerang.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam pidato Sidang Tahunan MPR memang mengakui, pada masa pandemi Covid-19 ini banyak kritik yang dialamatkan kepada pemerintah.

"Saya menyadari, begitu banyak kritikan kepada pemerintah, terutama terhadap hal-hal yang belum bisa kita selesaikan," ujar Jokowi dalam pidatonya, Senin.

Jokowi mengatakan, kritik yang membangun sangat penting bagi berbangsa dan bernegara.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah selalu menjawab seluruh kritikan itu dengan memenuhi tanggung jawab sesuai harapan rakyat.

"Terima kasih untuk seluruh anak bangsa yang telah menjadi bagian dari warga negara yang aktif dan terus ikut membangun budaya demokrasi," ucap dia. (*)

(Tribun Bali/sup | Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jokowi Diminta Perintahkan Aparat Tak Kejar Pembuat Mural yang Kritik Pemerintah

Berita Terkini