TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memutuskan akan kembali melanjutkan megaproyek pembangunan shortcut Singaraja-Mengwitani.
Kali ini, yang akan dibangun oleh pemerintah dalam megaproyek tersebut adalah di titik 7A, 7B, 7C serta titik 8 serta Rest Area.
Menariknya, khusus untuk rest area sendiri, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bali Nusakti Yasa Weda mengatakan bahwa pembuatan rest area atau anjung pandang ini berawal dari kunjungan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di titik 3,4,5 dan 6 shortcut itu beberapa waktu lalu.
Menteri Basuki sendiri, lanjut Nusakti sempat mengarahkan untuk membangun view point sebagai rest area.
Baca juga: Megaproyek Shortcut Singaraja-Mengwitani Akhirnya Segera Dilanjutkan Lagi
Diharapkan, view point itu akan menjadi destinasi pariwisata baru di Bali yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Anjung pandang nantinya bisa menjadi destinasi pariwasata yang baru dan kedepannya akan diintegrasikan dengan konsep rest area, pada area sekitar anjung pandang
Sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar," ujarnya di Denpasar, Rabu 1 September 2021.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa sesuai keputusan bersama antara Gubernur Bali Wayan Koster dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, maka untuk patung yang akan dipasang pada lokasi anjung pandang nantinya adalah patung Ki Barak Panji Sakti.
Seperti diketahui, Ki Barak Panji Sakti merupakan tokoh seorang raja yang menjadi kebanggaan warga Buleleng karena tokoh di tersebut terkenal arif, bijaksana dan sangat merakyat dalam memimpin kerajaannya.
Konsep patung dari Ki Barak Panji Sakti adalah menghadap ke arah barat bersama Ayahnya yang menunjukan daerah kekuasaan beliau yang terlihat pada tanah blambangan (Banyuwangi).
Lebih lanjut, Nusakti mengatakan jika pembangunan shortcut atau jalan baru ini menjadi salah satu upaya Kementerian PUPR untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata Bali, khususnya di wilayah Bali bagian utara seperti Kabupaten Buleleng yang memiliki potensi pariwisata yang diharapkan dapat terus berkembang.
“Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PUPR tetap memberikan prioritas anggaran untuk pembangunan serta pengembangan infrastruktur di Bali meski saat ini tengah menghadapi pandemi Covid-19.
Saya pastikan jika semua rencana proyek infrastruktur strategis di Bali akan tetap berjalan seperti halnya Shortcut atau jalan baru batas kota Singaraja-Mengwitani, Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung serta Pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Pura Besakih di Karangasem,” imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Kominfos Provinsi Bali Gede Pramana menambahkan acara peletakan batu pertama ini dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19 dimana semua peserta yang hadir di lokasi menjalani rapid test antigen terlebih dahulu.
Baca juga: Megaproyek Shortcut Singaraja-Mengwitani Bakal Dilanjutkan Lagi, Besok Ground Breaking Titik 7 dan 8
Peserta yang hadir dikatakan Pramana sangat dibatasi. Bagi masyarakata serta media yang ingin meliput diarahkan agar mengikuti melalui live streaming di akun YouTube Pemerintah Provinsi Bali mulai pukul 09.00 wita. (*)
Artikel lainnya di Berita Bali