Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

DALANG Pembunuhan di Subang Tak Kunjung Terungkap, Begini Perasaan Mengganjal dan Rencana Yoris

Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yoris saat ditemui di rumahnya.

TRIBUN-BALI.COM - Sebulan lebih kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat tak kunjung menemukan titik terang.

Bahkan, hingga keluarga menggelar pengajian 40 hari kematian kedua korban, dalang dibalik pembunuhan di Subang itu belum juga terungkap.

Hal itu membuat keluarga Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu kesal dan belum lega.

Seperti diakui Kakak Amalia, Yoris dalam wawancara yang dikutip Tribunjabar.id dari KompasTV, (30/9/2021).

Yoris mengaku belum lega dan masih ada perasaan yang mengganjal dalam hatinya terkait lambannya pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.

“(setelah 40 harian) ya merasa lega, enggak juga sih ya,”

“Yang belum lega itu karena pelaku itu belum tertangkap,” ungkap Yoris.

Baca juga: TERKINI Kasus Subang: Yoris dan Danu Diperiksa Paling Lama, Terungkap Yosef Sempat Telepon Yoris

Yoris mengatakan, keluarganya berharap tanpa henti agar pelaku segera tertangkap.

Ia juga berharap nantinya pelaku harus bertanggung jawab dengan dihukum setimpal.

Meski masih proses, Yoris juga mengaku keluarga Tuti akan terus berjuang sampai pelaku itu tertangkap.

Rencana Yoris ke Depan setelah Pelaku Diungkap

Selama menjalani pemeriksaan kerap terlihat baik Yosef dan istri mudanya didampingi kuasa hukum.

Sementara itu Yoris, kakak Amalia atau anak sulung dari Yosef itu sendiri tak menggunakan jasa kuasa hukum tersebut.

Ternyata Yoris, mengaku tak membutuhkan kuasa hukum sementara ini karena mempunyai rencana ke depan.

Sebelumnya, Yoris menolak tawaran menggunakan kuasa hukum karena merasa tidak perlu bertindak lebih jauh seperti menggunakan jasa kuasa hukum.

Yoris juga memiliki pandangan tak butuh kuasa hukum karena merasa tak bersalah sehingga tak butuh perlindungan atau intervensi dari pihak manapun.

“Karena kita gak salah ya, yang meninggal kan mamah sama adik saya,” jelas Yoris.

Yoris anak tertua Tuti Suhartini korban pembunuhan di Subang saat diwawancari di 40 hari kematian dua korban kasus Subang (KompasTV)

Ketimbang menyewa jasa kuasa hukum yang harus dibayar, menurutnya uang tersebut bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih diperlukan.

Lebih daripada itu ternyata Yoris, tak membutuhkan kuasa hukum sementara ini karena mempunyai rencana ke depan.

Hal ini diungkapkan Yoris saat wawancara yang dikutip dari tvOneNews, Sabtu (25/9/2021).

Ia menerangkan sementara penyidikan berlangsung ia belum membutuhkan kuasa hukum.

Namun, ia sudah mempunyai rencana ke depan akan menyewa kuasa hukum jika pelaku sudah diungkap dan didapatkan.

“Ya, nanti kalau misalnya sudah ditetapkan, ada tersangka, nah baru kita pakai jasa kuasa hukum,” jelas Yoris.

Yoris mengatakan kelak kuasa hukum itu dibutuhkan untuk pihak keluarga Tuti dan Amalia menuntut pelaku.

Yoris kemudian menegaskan apapun hasilnya dan siapa pun pelakunya ia berharap pelaku segera diungkap dan ditangkap.

Meski penyidikan dan pengungkpakan pelaku berjalan alot, Yoris akan mempercayakan kasus sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

Dari pihak keluarganya, dikatakan Yoris tentunya selalu menantikan siapa pelaku yang bertanggungjawab atas kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia di Subang tersebut.

“Kami dari keluarga, kami percayain semuanya ke kepolisian, kami selalu menanti-nanti siapa pelaku yang sebenarnya,” tandasnya.

Yoris pun menegaskan pelaku yang tega melenyapkan nyawa ibu dan adiknya itu harus dihukum dengan setimpal.

Di sisi lain, lamanya kasus Subang itu belum terungkap membuat keluarga korban kesal.

Seperti yang diungkap oleh kakak dari Tuti, Yeti Mulyati (60) saat ditemui Tirbunjabar.id, beberapa waktu lalu.

"Kesel aja, pengen cepet-cepet terungkap,” ujar Yeti Mulyati.

Saat ditanya wartawan andai kasus Subang penyebab dan pelaku Tuti dan Amalia itu tak terungkap, keluarga Tuti bereaksi.

Yeti memberikan tanggapan kasus Subang andai tak terungkap menurutnya keterlaluan.

“Ah, itu mah keterlaluan, harus terus, sampai kapanpun, harus gitu, gak ada istilah mundur,”

“Dengan cara lain pun, pokoknya jadi aja, apapun itu, yang penting harus ketemu,” tegasnya.

Baca juga: LAGI, Yosef dan Mimin Diperiksa Soal Kasus Pembunuhan di Subang, Terungkap Fakta Terkait HP Amalia

Yeti menambahkan pihaknya akan bersabar meski penyidikan berjalan alot dan lamban.

Yeti mengatakan, dirinya sangat emosi ketika mengingat kembali apa yang sudah terjadi kepada adik serta keponakannya tersebut.

"Kalo diingat-ingat benci aku dendam sekali sama yang ngebunuh itu, keji banget pokonya itu," kata Yeti sambil menahan tangis.

Telusuri Jejak Digital

Sulitnya kasus Subang untuk diungkap karena kepolisian mendapat kendala. Selain tak adanya saksi saat kejadian, menurut penyidik Bareskrim, kasus Subang tersebut tak sederhana.

Terkendalanya proses penyidikan itu akhirnya membuat kepolisian berhati-hati untuk mengungkap tersangka.

Saat ini, polisi masih melakukan pengembangan dari penyidikan, seperti yang terungkap baru-baru ini.

Berbagai upaya telah dilakukan polisi untuk mengungkap pelaku perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.

Kasus kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang ditemukan dalam bagasi mobil Alpahard, (18/8/2021) masih ditelisik polisi.

Sebulan lebih kasus Subang polisi sudah mengantongi sejumlah barang bukti, termasuk jejak digital.

Satu di antara barang bukti yang harus dipecahkan polisi yaitu handphone dari korban, Amalia.

Sejak penemuan mayat Tuti dan Amalia, tak ada materi yang hilang di rumah korban.

Ironinya, hanya handphone dari korban Amalia yang hilang.

Suasana lokasi kejadian pembunuhan yang berlokasi di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (30/8/2021). (Tribun Jabar / Dwiki Maulana)

Demikian, dari temuan di TKP itulah polisi pun menelusuri jejak HP Amalia dan melakukan perkembangan kasus Subang tersebut.

Sebagai lanjutan dari pemeriksaan barang bukti HP Amalia yang hilang tersebut, polisi telah minta data HP Amalia ke provider.

Selain itu, sebagai dari pemeriksaan DVI jejak digital, polisi membuka blokir rekening Amalia.

Dikutip dari Kompas.TV, polisi meminta data ke pihak provider beberapa hari lalu.

Diketahui, data dari provider tersebut guna melacak jejak digitar dari nomor HP Amalia.

Hal ini pun diungkap oleh Yoris, saksi sekaligus kakak dari Amalia.

“Tambahan kemarin, polisi melacak HP Amel ke provider,” ujar Yoris.

Baca juga: LAGI, Yosef dan Mimin Diperiksa Soal Kasus Pembunuhan di Subang, Terungkap Fakta Terkait HP Amalia

Pihak penyidik polisi melakukan analisis digital selain terhadap ponsel milik korban dan juga pihak keluarga.

Hal ini diungkap oleh Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago, beberapa waktu lalu.

"Itu masalah hilang atau tidaknya (HP korban) saya belum monitor, tapi hasil-hasil tersebut menjadi konsumsi penyidik, kami tidak bisa menyampaikan kepada umum hasil-hasilnya, tapi penyidik masih mendalami, menganalisa hasil-hasil yang didapat," ujar Kombes Erdi A Chaniago.

Selain HP Amalia, ponsel milik beberapa saksi turut diperiksa.

Namun, Erdi tidak merinci ponsel milik siapa saja yang dianalisis penyidik untuk mengungkap pelaku.

"Ya, semuanya sedang dianalisa dari hape yang diminta oleh penyidik ada beberapa orang," katanya.

(TribunJabar.id/Hilda Rubiah)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Yoris Ungkap Perasaanya Masih Mengganjal, Keluarga Belum Lega hingga Polisi Berhasil Tangkap Pelaku

Berita Terkini