TRIBUN-BALI, AMLAPURA - Hampir sebagian besar hotel serta restauran di Karangasem belum berani memperkerjakan pegawainya kembali lantaran tingkat hunian hotel masih sepi.
Pengusaha hanya memanggil 1 - 2 orang pegawai untuk membersihkan dan mempersiapkan proses pembukaan hotel.
Ketua PHRI Kab. Karangasem, Wayan Kariasa, mengaku, sebagian besar pegawai masih dirumahkan karena belum ada wisatawan luar negeri yang menginap.
Rata - rata wisatawan yang menginap yakni domestik. Dan jumlahnya tidak begitu banyak, sekitar 1 sampai 5 orang tiap pekan.
"Pegawai hotel belum kita kerjakan semuanya. Beberapa hotel belum dibuka karena belum ada tamu. Masih di tahapan bersih dan mempersiapkan hotel," kata Kariasa, Jumat (15/10) siang. Kemungkinan pegawai akan diperkerjakan lagi setelah wisatawan dari luar negeri mulai datang & menginap.
Baca juga: BPBD Karangasem Distribusikan 65 Ribu Liter Air Bersih
Kabid Hubungan Industrial, Dinas Tanaga kerja dan Transmigrasi (Disnaketran)Kab. Karangasem, Nyoman Alex Merta Edi, utarakan hal sama. Beberapa pegawai sudah dipanggil untuk dipekerjakan, tapi tidak semua.
Pegawai yang dipanggil hanya untuk open serta mempersiapkan.
Ditambahkan, tenaga kerja di Kab. Karangasem dirumahkan sebanyak 3.636 orang.
Tersebar di 8 Kecamatan di Karangasem.
Baca juga: Harumkan Nama Bali, Andre Surya Sumbangkan Emas pada PON XX Papua untuk Almarhum Ayah
Terbanyak yakni disektor pariwisata. Seperti hotel serta restoran.
Disusul UMKM, Perdagangan dan Industri. Perusahaan yang terdampak sekitar 333 badan usaha.
Sedangkan pegawai yang mengalami PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sekitar 202.
Terbanyak sektor Pariwisata dan sisanya bagian UMKM, perdagangan, dan koperasi.
Akibat banyak pekerja dirumahkan, otomatis jumlah pengangguran di Kab. Karangasem alami peningkatan drastis.
Baca juga: Antisipasi Kesulitan Air Saat Musim Kemarau, Pemda Karangasem Bangun Sumur Bor dan Reservoar
Mantan pegawai di BPKAD mengungkapkan, ratusan pegawai di PHK karena tempat kerjanya (hotel dan restoran) tutup sementara lantaran pandemi COVID - 19.
Beberapa hotel tak beroperasi, mengingat pemasukan setiap hari tak sebanding dengan biaya operasional hotel restoran.
Jumlah perusahaan di Kab. Karangasem sekitar 4 ribu lebih. Dari jumlah itu, perusahaan yang melaporkan ke Dinas sebanyak 333 usaha. Terbanyak disektor pariwisata.
Seperti hotel dan restoran, serta UMKM. Pihaknya berharap pandemi segera hilang, sehingga aktivitas kembali normal lagi.(*)
Berita terkait Karangasem