Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Pada hari Senin, 1 November 2021 pukul 18.27.02 WITA, wilayah Tejakula diguncang gempa bumi tektonik.
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=2,3. Episenter terletak pada koordinat 8,13° LS; 115,33° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 26 km Tenggara Buleleng, Bali pada kedalaman 13 km," ujar Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo dalam keterangan tertulisnya.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat.
Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Tejakula II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Baca juga: Kerugian Akibat Gempa 4,8 SR di Karangasem Capai Rp 66 Miliar
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
"Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," imbuhnya.
Hingga pukul 18.43 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Kepada Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangungan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.(*)
Artikel lainnya di Berita Bali