TRIBUN-BALI.COM - Kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) belum juga terungkap meski proses penyelidikan dan penyidikan Polisi telah berlangsung nyaris mencapai 100 hari.
Disisi lain, hubungan keluarga korban pun nampak merenggang pasca kasus pembunuhan pada 18 Agustus 2021 itu.
Kini pihak Yoris kembali mengungkap kesaksiannya, sehari setelah pembunuhan.
Yoris mengaku diminta polisi untuk datang ke TKP yakni pada 19 Agustus 2021.
Tak sendirian, Yoris diminta datang ke TKP pembunuhan bersama ayahnya, Yosef dan sang paman, Mulyana.
Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Kapolda Irjen Suntana Turun Tangan: Menyangkut Integritas Polri
Usai datang ke TKP pembunuhan, Yoris melihat gelagat aneh dari Yosef.
Seperti diketahui, Yoris adalah anak sulung dari korban pembunuhan, Tuti Suhartini.
Sementara Yosef adalah suami dari Tuti sekaligus ayah dari mendiang Amalia.
Yoris dan Yosef adalah dua saksi kunci yang intens diperiksa polisi terkait kasus pembunuhan di Subang.
Hingga kini dalang di balik kasus tersebut belum juga terungkap.
Yang terbaru, saling klaim dan tuding justru terjadi di antara Yoris dan Yosef.
Yoris pun akhirnya mengurai fakta versinya.
Baca juga: UPDATE KASUS SUBANG: Keluarga Yoris Kunjungi Makam Tuti dan Amalia, Sang Cucu Tersenyum
Dilansir TribunnewsBogor.com dari kanal Youtube Misteri Mbak Suci, Yoris melalui kuasa hukumnya, Achmad Taufan menjelaskan kronologi dirinya diminta datang ke TKP pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Pada tanggal 19 Agustus, Yoris diminta datang ke Polsek untuk diambil keterangan. Selesai sekitar jam 4. Pada saat selesai diambil keterangan, Yoris diminta ikut dengan Yosef dan Mul menuju ke TKP untuk mengambil mobil Yaris," pungkas Achmad Taufan dikutip pada Selasa (16/11/2021).
Tiba di TKP, tak hanya ada Yoris, melainkan juga ada Yosef, Mulyana, dan Arif keponakan Pak Yosef yang merupakan seorang polisi.
"Di TKP sudah ada Pak Rizwan (polisi di Polsek) dan Kanit Taryono (Polsek Subang)," ujar Achmad Taufan.
Saat tiba di TKP, Yoris diminta mengamankan paket milik Amalia.
Tak masuk ke TKP, Yoris menunggu di luar rumah.
Sementara Yosef justru memaksa masuk ke rumah lewat pintu belakang.
"Yosef mau masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang, saat itu Pak Mul menghentikannya dan berkata 'A jangan masuk, kita tunggu di luar saja'. Tapi Pak Yosef memaksa masuk seperti ingin mengambil sesuatu barang di dalam TKP saat itu," ungkap Achmad Taufan.
Kala itu, Yoris yakin melihat ayahnya, Yosef masuk ke TKP pembunuhan.
Namun saat itu, tidak ada polisi yang melihat atau sadar Yosef masuk ke dalam rumah TKP pembunuhan.
"Yoris melihat dan sangat yakin melihat Yosef dan Mul masuk ke dalam TKP. Tidak lama mereka keluar dari pintu belakang, tak berselang lama petugas juga keluar dari depan membawa kucing dari Amel," ujar Achmad Taufan.
Lebih lanjut, Yoris mengurai pengakuan mengejutkan.
Yoris mengaku tak curiga saat Yosef memberikan barang dari TKP pembunuhan itu kepadanya.
Barang tersebut adalah peralatan golf milik Yosef.
"Bukan cuma kucing, tapi yang diambil Pak Yosef itu juga pul golf, diserahkan oleh Yoris. Dimasukkan ke tas Yoris. Saat itu Yoris dengan polosnya menerima pemberian Pak Yosef tanpa ada kecurigaan apapun. Karena Yoris takut," pungkas Achmad Taufan.
"Saat itu polisi tidak ada yang tahu Yosef dan Mul masuk ke rumah," sambungnya.
Pulang dari TKP, Yoris melihat hal aneh pada Yosef. Diakui Yoris, Yosef terlihat seperti orang kesambet atau kesurupan.
"Setelah dari TKP, Yosef aneh kayak orang kesambet. Karena menyebut-nyebut nama Amel terus saat pulang dari TKP," ungkap Achmad Taufan.
Baru tersadar setelah pulang, Yoris pun akhirnya menyerahkan pul golf milik Yosef ke polisi dan langsung diterima oleh tim Inafis Polsek Jalan Cagak.
Hingga akhirnya, Yoris kembali bertemu dengan Yosef saat ayahnya itu datang ke rumah Lilis, kakak almarhum Tuti.
"Maghrib, Yosef dan Yoris datang ke rumah Lilis. Di rumah Ua Lilis saat itu mendengar dan melihat Yosef sakit di kepala sambil tiduran dan memeluk angin sambil menyebut-nyebut nama Amel,"
"Tak lama pak Yosef menanyakan pul golfnya pada Yoris, didengar juga oleh Ua lilis dan istri Yoris, namun keburu pak mul yang ingin mengajak ke gurunya untuk disembuhin," kata Achmad Taufan.
Kapolda Jabar Angkat Bicara
Lamanya pengungkapan kasus Subang turut jadi sorotan Kapolda Jabar, Irjen Suntana.
Irjen Suntana kini turut berkomentar mengenai kasus pembunuhan ibu dan anak di subang yang menimpa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
"Dari hasil tempat kejadian perkara (TKP), kita masih memerlukan waktu, tapi saya minta ke reserse untuk cepat mengungkap karena itu menyangkut integritas Polri juga," ucap Irjen Suntana di Mapolda Jabar, Senin (15/11/2021).
Irjen Suntana ingin anak buahnya, termasuk Kapolres Subang AKBP Sumarni bekerja keras agar bisa mengungkap pelaku perampasan nyawa itu.
Dikatakan Irjen Suntana, hingga saat ini anggota di lapangan masih melakukan proses untuk mengungkap pelaku.
Kapolda Jabar Irjen Suntana di Mapolda Jabar, Senin (15/11/2021) (Tribun Jabar / Nazmi)
"Karena mengungkap kasus itu kadang bisa satu hari, kadang lama" ujar Irjen Suntana.
Ia mencontohkan, kasus yang pernah ditanganinya saat menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya.
"Sebagai contoh, ada kasus di Pulomas Jakarta, ada beberapa jenazah yang dikurung di dalam WC, dan itu bisa diungkap dalam beberapa hari," kata Irjen Suntana.
Namun ada juga kasus-kasus tertentu yang membutuhkan waktu berhari-hari karena tingkat kesulitannya.
"Ada kasus tertentu juga yang pembuktiannya harus hati-hati, karena konsekuensi dalam menetapkan tersangka itu hati-hati," tambah Irjen Suntana.
Untuk kasus Pulo Mas sendiri polisi cepat mengungkap karena terdapat CCTV di lokasi kejadian.
Bahkan detik-detik perampokan berujung maut itu terekam jelas dari CCTV yang terdapat di dalam rumah.
(TribunnewsBogor, Tribun Jabar)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Gelagat Tak Biasa Yosef Usai dari TKP Pembunuhan Disorot, Yoris Sebut Ayahnya Seperti Orang Kesambet