TRIBUN-BALI.COM – Berikut adalah update data terbaru kasus penambahan Covid-19 di Indonesia per Rabu, 8 Desember 2021.
Dikutip Tribun-Bali.com dari data rilisan laman Peta Sebaran Covid di situs covid19.go.id pada Kamis, 9 Desember 2021.
Per Rabu, 8 Desember 2021 Indonesia tercatat mengalami penambahan kasus baru.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pulang dari Luar Negeri, 4 Warga Jakarta Terpapar Covid-19 Varian Omicron
Baca juga: Wagub Bali Tegaskan Siap Terima Wisman, Cok Ace: Masyarakat Sangat Disiplin Menerapkan Prokes
Jumlah kasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia tercatat ada 264 pasien baru.
Saat ini, tambahan kasus mengalami kenaikan dibanding sebelumnya, yaitu 261 kasus.
Total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 4.258.340 sejak pertama kali teridentifikasi pada 2 Maret 2020 silam.
Sedangkan, terdapat 351 pasien di Indonesia yang dilaporkan sembuh dari Covid-19.
Sehingga, jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 4.108.717 jiwa dari pasien sebelumnya yang sebanyak 4.108.297 jiwa.
sedangkan, jumlah kasus Covid-19 berujung kematian pada hari ini mengalami penurunan.
Pasien yang meninggal akibat Covid-19 pada hari ini bertambah 16 jiwa.
Angka itu menurun dibanding hari sebelumnya, yakni sebanyak 17 jiwa.
Baca juga: Penggunaan Asuransi Kesehatan Manulife Naik 19 Persen di Masa Pandemi Covid-19
Kini total kasus Covid-19 berujung kematian berjumlah menjadi 143.909 orang.
Indonesia Terima 1,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Moderna
DIlansir Tribun-Bali.com dari situs covid-19.go.id pada Kamis, 9 Desember 2021, Indonesia telah menerima kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-148 sebanyak 1,5 juta dosis Moderna.
Kedatangan 1,5 juta dosis vaksin Modern ini merupakan bentuk donasi dari pemerintah Amerika Serikat lewat skema COVAX Facility.
Pemerintah Indonesia saat ini coba meningkatkan vaksinasi untuk wilayah terluar dan terpencil, yang memiliki tantangan tersendiri untuk menjangkaunya.
Kepatuhan masyarakat untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan dan vaksinasi jadi kunci pengendalian pandemi.
Pemerintah Provinsi Bali Lakukan Skrining di Tempat Wisata Jelang Nataru
Pemerintah Indonesia saat ini coba meningkatkan vaksinasi untuk wilayah terluar dan terpencil, yang memiliki tantangan tersendiri untuk menjangkaunya.
Kepatuhan masyarakat untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan dan vaksinasi jadi kunci pengendalian pandemi.
"Kalau misalnya ada mengatur kapasitas dari masing-masing objek, itulah yang ditetapkan, misalnya Pantai Kuta berapa ribu orang," kata Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, Rabu 8 Desember 2021.
Baca juga: UPDATE Virus Corona, Covid-19 di Bali, 5 Desember 2021: Bertambah 5 Kasus Baru dan 9 Sembuh
Ia mengaku bahwa untuk mengawasi tempat-tempat wisata terbuka seperti pantai agak sedikit kesulitan.
Oleh sebab itu, pihaknya bakal menggandeng berbagai stakeholder terkait seperti aparat keamanan, pecalang untuk ikut mengawasi hal tersebut.
"Tentu tidak mudah untuk mengawasi, tapi dengan kerjasama yang baik antara petugas, pecalang, dengan aparat keamanan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga tetap bakal melakukan berbagai penegakan disiplin dan sosialisasi protokol kesehatan (prokes) yang ketat kepada masyarakat.
Satgas kabupaten/kota diharapkan mengawasi ketat dan memastikan pengelola tempat wisata menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Pemda diminta tegas kepada pengelola yang melanggar.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari melindungi masyarakat dari penyebaran Covid-19
"Sosialisasi pakai prokes, saya kira wisatawan berkepentingan untuk hidup sehat," tandasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Pusat membatalkan kebijakan PPKM Level 3 berlaku di semua daerah 24 Desember 2021 – 2 Januari 2022.
Pada kebijakan baru, PPKM disesuaikan dengan kondisi faktual daerah, di mana tempat wisata dibuka dengan kapasitas 75 persen.
Selain itu, hanya orang dengan kategori hijau atau sudah divaksinasi lengkap yang terdeteksi pada aplikasi Pedulilindungi yang diperbolehkan masuk ke tempat-tempat tersebut.
(*)