TRIBUN-BALI.COM, PAPUA - Ancaman KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) Papua terhadap warga sipil, tak mempan lagi.
Kini warga Kabupaten Intan Jaya sudah bersedia menjalin komunikasi dengan TNI.
Warga Intan Jaya sebelumnya sangat takut menjalin komunikasi dengan TNI lantaran diancam oleh KKB.
Namun ketakutan tersebut perlahan sirna, berkat ketekunan prajurit TNI melakukan pendekatan.
Ancaman KKB Papua kepada warga kini sudah tak digubris lagi.
Warga Intan Jaya justru semakin erat menjalin komunikasi dengan TNI.
Hal ini terbukti dalam acara Peresmian Salib Pesaudaraan baru-baru ini.
Melansir dari rilis Penerangan Kostrad, Peresmian Salib Pesaudaraan ini adalah suatu pertanda perubahan yang signifikan secara kasat mata terhadap kondisi keamanan di wilayah Intan Jaya.
Semula masyarakat yang takut berhubungan dengan TNI dikarenakan adanya ancaman dari KKB Papua.
Namun dengan adanya pendekatan yang dilaksanakan oleh Satgas Kodim Yonif Para Raider 328/Dirgahayu, masyarakat merasa yakin dan berani untuk menjalin komunikasi yang baik.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Kodim Yonif Para Raider 328/Dirgahayu Kostrad
Letkol Inf Vicky Heru Harsanto dalam rilis tertulisnya di Intan Jaya, Papua, Jumat (31/12/2021).
Rangkaian acara peresmian berlangsung dengan tetap mengutamakan faktor keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Diselingi dengan pemberian Alkitab sebagai penyerahan simbolis Salib Persaudaraan kepada Bapak Yakubus Sondegau selaku Gembala Gereja Santo Petrus Agapa, dan juga pemberian Baju cinta NKRI, Paket Natal, Alat tulis, Permen Lolypop dan nasi bungkus kepada masyarakat yang hadir pada acara peresmian ini.
Dalam sambutannya, Letkol Inf Vicky Heru Harsanto selaku Dansatgas Kodim Yonif Para Raider 328/Dirgahayu Kostrad menyampaikan, bahwa Salib Persaudaraan ini dibangun atas dasar kebersamaan antara Satgas Kodim Yonif PR 328/Dirgahayu Kostrad dengan Masyarakat Kampung Wandoga dimana kita semua saling membutuhkan untuk membangun sebuah kehidupan yang kuat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Satgas Kodim Yonif Para Raider 328/Dirgahayu Kostrad atas bantuan pembuatan Salib Persaudaraan ini.
Semoga dapat mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan serta kedamaian di wilayah Intan Jaya,” ucap Agus Sondegau selaku Pengurus Gereja Santo Petrus Agapa.
KKB Papua Siap Perang
Sementara itu, bendera bintang kejora yang merupakan ciri khas Organisasi Papua Merdeka atau OPM mendadak berkibar di tiga titik di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Tentara pembebasan nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kodap VIII Intan Jaya mengibarkan bendera bintang kejora dengan diiringi suara tembakan.
Aksi ini dilakukan oleh KKB Papua di awal tahun 2022 yakni pada tanggal 1 Januari kemarin.
Pengibaran bendera bintang kejora ini merupakan tanda bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sudah siap melanjutkan perang di tahun 2022.
Juru bicara komando nasional Tentara Pembebasan Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka, Sabby Sambon, mengatakan pengibaran tersebut sebagai bentuk perang terus berlanjut.
“Itu merupakan signal untuk perang berlanjut,” bebernya dalam pesan singkat, Minggu (2/12/2022) pagi.
Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Awal Tahun 2022 OPM di Papua Kibarkan Bintang Kejora Sebagai Tanda Perang Berlanjut'.
Kata dia usai pengibaran tersebut diawali dengan tembakan peringatan perang di tahun 2022.
Dirinya pun membeberkan pengibaran bendera bangsa Papua yaitu bintang fajar (morning Star the flag of Papua Nation) di komandai oleh Ruben kobogau, Oni Kobogau, Enos Tipagau, Abeni Kobogau dan Undius Kogoya komandan operasi KODAP VIII Intan Jaya.
Bahkan ada dua pesan yang ditegaskan oleh Undius Kogeya yakni:
1. Di tahun 2022 dirinya bersama pasukan akan memperluas daerah operasi perang TPNPB dan minta kodap -kodap lain dari 34 kodap sorong sampai Merauke terus melakukan perjuangan hingga titik darah penghabisan.
2. Pasukan Nasional TPNPB dari Ilaga koalisi dengan kodap VIII Intan Jaya dengan pasukan Undius Kogoya untuk memperluas daerah operasi TPNPB di wilayah Intan Jaya.
Di akhir laporannya Undius Kogeya menambahkan bahwa pihaknya tetap lawan sampai TNI Polri sampai akhir Kemerdekaan bangsa Papua, dan juga tidak takut pasukan yaitu TNI-Polri.
“Kami masih memiliki hukum perang secara adat dan kami percaya bahwa Tuhan dan roh-roh leluhur bangsa Papua dipihak kami, "ujar Sebby menyampaikan pesan Undius.
Situasi Intan Jaya
Sementara itu, situasi Intan Jaya saat ini sudah terbilang aman dan kondusif.
Selain itu, Satgas Nemangkawi juga memberikan peringatan kepada para Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) agar segera menyerah dan kembali ke NKRI.
Hal ini diungkapkan Kepala Satgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, baru-baru ini.
"Pascakontak tembak situasi di Kabupaten Intan Jaya aman dan kondusif," kata Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, melansir dari ANTARA, Selasa (14/12/2021).
Lebih detail, kata dia, kontak tembak antara personel Satgas Nemangkawi dengan KKB Papua itu terjadi di Kampung Pisiga Kabupaten Intan Jaya.
Diketahui, kronologi kejadian berawal saat personel Satgas Nemangkawi menyelidiki keberadaan KKB Papua.
Pada saat bersamaan terjadi kontak tembak kedua belah pihak.
Dalam kontak tembak itu Satgas Nemangkawi melumpuhkan satu orang anggota KKB Papua, yang diketahui bernama Marten Belau.
Selepas kontak tembak para personel kembali ke posko.
Setelah kejadian itu, aparat keamanan terus berpatroli dan meningkatkan penjagaan di tempat-tempat rawan.
Peningkatan pengamanan oleh personel gabungan TNI dan Polri untuk mempersempit ruang gerak para pelaku beraksi.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas di Kabupaten Intan Jaya agar tetap aman dan kondusif," ujar dia.
Ia juga mengingatkan kelompok-kelompok yang belum sepaham agar segera menyerahkan diri.
Sebab jika tidak maka aparat keamanan akan terus menindak tegas dan terukur para pelaku. (*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Ancaman KKB Papua Tak Mempan Lagi, Warga Intan Jaya Kini Bersedia Jalin Komunikasi dengan TNI,