Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

UPDATE SUBANG: Yosef Punya Hubungan Dekat Dengan Bupati Subang? Ada Pejabat di Lingkungan Yayasan

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra
Editor: Karsiani Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yosef, saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ternyata punya hubungan dekat dengan Bupati Subang, Suhimat.

TRIBUN-BALI.COMKasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang hingga kini terus bergulir.

Kasus Subang ini pun telah bergulir selama lebih dari enam bulan.

Dalam kasus Subang nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) pun menjadi korban.

Lebih lanjut, salah satu saksi kunci Subang yang sekaligus keluarga dari korban, Yosef Hidayat pun dikabarkan memiliki hubungan penting dengan pejabat tinggi.

Adapun pejabat tersebut diketahui adalah Bupati Subang, Suhimat.

Baca juga: UPDATE SUBANG: dr Hastry Tanggapi Kasus Subang yang Belum Ada Titik Terang, Sebut Butuh Waktu

Baca juga: ARTI MIMPI Memeluk Kakek, Pertanda Kamu Siap Belajar Tentang Arti Hidup

Baca juga: Pemerintah Catat Sebanyak 22 Bayi Lahir Pada Tanggal Cantik 22 Februari 2022 di 7 Provinsi Berbeda

Belum lama ini, beredar foto Yosef tengah bersama Bupati Subang, Ruhimat di sebuah acara.

Di foto itu tampak Yosef berada di belakang Bupati yang tengah memotong tumpeng.

Kuasa hukum Yosef, Fajar Sidik, mengatakan, Yosef mengenal baik sejak dulu dengan Bupati Subang.

"Betul, itu foto Pak Yosef bersama dengan Bupati Subang Ruhimat, Pak Yosef emang kenal baik yah sama Bupati," ucap Fajar dikutip Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id pada Rabu, 23 Februari 2022 dalam artikel berjudul Kasus Subang Punya Hubungan Dekat dengan Bupati Ruhimat.

Namun, menurut Fajar, didalam foto yang beredar tersebut Yosef hadir karena diundang saat acara ulang tahun Kecamatan Jalancagak yang ke-41 pada Rabu, 16 Februari 2022 kemarin.

Pada perayaan ulang tahun Kecamatan Jalancagak tersebut memang turut hadir Bupati Subang Ruhimat yang juga didampingi oleh Camat Jalancagak.

Baca juga: UPDATE SUBANG: dr Hastry Beri Tanggapannya Soal Kasus Subang yang Seperti Es, Sebut Butuh Waktu

"Tidak ada sangkut pautnya sama kasus kematian Bu Tuti sama Amalia tentunya, Pak Yosef hanya diundang dalam perayaan ulang tahun Kecamatan Jalancagak, dan memang juga di momen itu ada Bupati," katanya.

Polda Jabar Optimistis

Polda Jabar optimistis bakal bisa mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang karena hingga saat ini polisi masih terus melakukan penyidikan.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, sejak awal pihaknya intens dan maraton untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut supaya bisa memberikan keadilan bagi korban dan pihak keluarga.

"Jadi namanya suatu kasus itu tidak akan mungkin bisa ditutupi selamanya, kita sangat optimistis dan berharap bisa diungkap segera. Intinya progres penyidikan berjalan intens, kita maraton dan betul-betul berusaha mengungkap kasus ini," ujarnya saat ditemui di Mapolres Cimahi, Senin, 21 Februari 2022.

Dalam melakukan penyidikan kasus tersebut pihaknya sudah memeriksa 106 saksi yang berasal dari kalangan masyarakat maupun pihak keluarga korban itu sendiri.

Jumlah saksi yang diperiksa memang terus bertambah.

Namun siapa saja saksi tersebut tak disebutkan secara pasti.

"Untuk proses penyidik sampai saat ini terus berjalan, tapi untuk materinya apa tidak kami publikasi," kata Ibrahim dilansir Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id pada Rabu, 23 Februari 2022 dalam artikel berjudul KASUS Subang Terbaru, Diam-diam Polisi Kembali Perika Yosef, Tanyakan Tiga Hal Ini Terkait TKP.

Ibrahim mengatakan, ratusan saksi yang selama ini sudah diperiksa dalam kasus pembunuhan tersebut tentunya yang ada kaitannya dengan kasus ini.

"Untuk saksi ini macam-macam, dari berbagai kalangan yang mungkin ada kaitan dengan kasus ini," ucapnya.

Baca juga: UPDATE SUBANG: dr Hastry Beri Tanggapannya Soal Kasus Subang yang Seperti Es, Sebut Butuh Waktu

Sementara terkait hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), alat bukti, dan petunjuk dalam kasus ini memang sudah ada, tetapi terkait hal tersebut belum bisa diekspos kepada publik karena masuk materi penyidikan.

Disinyalir Ada Pejabat di Yayasan

Sementara itu, belum terungkapnya pelaku dan dalang pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, membuat kasus ini semakin melebar.

Kini, Yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikan Yosef Hidayah disorot banyak pihak bahkan menjadi petisi di platform change.org.

Pengakuan Yoris soal gaji yang didapat dari yayasan Bina Prestasi Nasional menjadi sorotan khusus.

Seperti diketahui, saat diwawancara di acara Aiman yang tayang di Kompas TV empat bulan lalu, Yoris mengungkapkan jika selama ini Yosef tidak mendapat apapun dari yayasan.

"Sudah di cut sama mama, karena papa itu boros. Cuma kalau papa minta uang sedikit untuk transport dan baju, dari mama," katanya dikutip Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id pada Rabu, 23 Februari 2022 dalam artikel berjudul UPDATE KASUS SUBANG, Diam-diam Yosef Didatangi Polisi di Rumah, Punya Hubungan dengan Orang Nomor 1.

Untuk biaya hidup Yosef dengan istri muda, Yoris mengaku tak tahu menahu.

Sementara saat disinggung pendapatannya di yayasan, tanpa ragu-ragu Yoris mengaku setiap bulannya mendapat gaji Rp 12 juta karena dia sebagai ketuanya.

Sedangkan Tuti dan Amel masing-masing digaji Rp 10 juta.

Baca juga: UPDATE KASUS SUBANG: dr Hastry Sebut Tugasnya Telah Selesai: Memang Butuh Waktu untuk Terungkap

Pengakuan Yoris tentang gaji pengurus yayasan ini akhirnya berbuntut panjang.

Petisi yang dibuat Hilda Mursid ini menyoroti pengelolaan yayasan ini.

Disebutkan selain Yosef, Yoris, Tuti dan Amel, ada lagi 3 pendiri yayasan dari pihak luar, yang memiliki posisi pendiri sekaligus sebagai pengawas.

Baca juga: UPDATE SUBANG: dr Hastry Beri Tanggapannya Soal Kasus Subang yang Seperti Es, Sebut Butuh Waktu

Baca juga: ARTI MIMPI Memeluk Kakek, Pertanda Kamu Siap Belajar Tentang Arti Hidup

Baca juga: Pemerintah Catat Sebanyak 22 Bayi Lahir Pada Tanggal Cantik 22 Februari 2022 di 7 Provinsi Berbeda

"2 dari 3 orang eksternal ini diketahui adalah birokrat yang memiliki jabatan strategis di Pemda Subang," tulis petisi ini.

(*) 

Berita Terkini