Sponsored Content

Sambut Nyepi Tahun Saka 1944, Ketua DPRD Buleleng Imbau Implementasi Prokes di Catur Brata Penyepian

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani
Editor: Harun Ar Rasyid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sambut Nyepi Tahun Saka 1944, Ketua DPRD Buleleng Imbau Implementasi Prokes di Catur Brata Penyepian

TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah memberikan kelonggaran perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1994 tahun ini. Mulai dari izin pengarakan ogoh-ogoh hingga pelaksanaan upacara melasti dan tawur kesanga. Namun kelonggaran dalam perayaan Nyepi pada masa pandemi tetap diharapkan menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dengan ketat.

Ketua DPRD Buleleng I Gede Supriatna Selasa (1/3) mengatakan kelonggaran perayaan hari raya Nyepi yang jatuh pada Wraspati Pon Wayang, Kamis (3/3) mendatang, merupakan momentum introspeksi diri. Pergantian tahun saka diharapkan Supriatna dapat memberikan renungan dan semangat baru.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Buleleng ini pun berharap seluruh masyarakat Buleleng, tetap mengontrol diri dalam penerapan protokol kesehatan covid-19. Meskipun saat ini kasus penularan sudah menurun drastis. “Tahun ini kembali masih dalam situasi pandemi covid-19. Mari tetap menjaga kebijakan yang telah diberikan pemerintah dalam perayaan Nyepi. Tetap menjadi prokes dalam penerapan catur brata penyepian,” ucap politisi asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Hari Raya Nyepi yang diawali dengan tawur kesanga, menurutnya sangat tepat dan berkaitan langsung dengan sejumlah upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19. Nyepi dengan catur brata penyepian menurutnya sangat relevan dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Seperti tidak bepergian (amati lelungan) tidak berapi-api (amati gni), tidak bekerja (amati karya), tidak bersenang-senang (amati lelanguan) dapat memaksimalkan upaya menghindari kerumunan dan interaksi sosial. Meskipun hanya sehari, namun diyakini dapat berdampak signifikan pada pencegahan penularan Covid-19.

Baca juga: Satgas Covid-19, Damakesmas dan TRC Kota Denpasar Siaga 24 Jam Saat Nyepi

Baca juga: Sopir Mengantuk, Mobil Terios Tabrak Pohon Perindang di Gilimanuk Jembrana

Baca juga: Paket Nyepi di Kawasan The Nusa Dua Bali Ditawarkan Mulai Rp 1 Juta hingga Rp 2,7 Juta

Meski demikian Supriatna tetap menekankan prokes dalam pengarakan ogoh-ogoh saat pengerupukan. Seluruh krama desa adat dan juga seka truna yang terlibat dalam pengarakan ogoh-ogoh diwanti-wanti untuk tetap mentaati aturan. Mulai dari pembatasan jumlah peserta, menggunakan masker, mengikuti rapid test antigen dan hanya melakukan pengarakan di wilayah banjar saja.

“Masyarakat agar penuh kesadaran bisa ikuti imbauan pemerintah tetap menerapkan prokes walaupun tahun ini ada sejumlah kelonggaran yang diberikan pemerintah. Dalam pelaksanaan bakti tawur kesanga mari mendoakan agar kita semua cepat terbebas dari wabah Covid-19 da kehidupan berjalan normal dan ekonomi bisa bangkit lagi,” kata Supriatna.

Kader partai banteng moncong putih ini juga mengucapkan selamat menyambut Hari Raya Nyepi untuk seluruh umat Hindu di Bali. “Semoga apa yang menjadi harapan Hari Raya Nyepi yang kita yakini di Bali, melalui catur brata penyepian dapat mendatangkan keharmonisan dan kebahagiaan bagi seluruh umat,” kata dia. (adv/rtu)

 BERITA LAINNYA

Berita Terkini