TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Setelah seorang bule membuat ulah dengan telanjang di Gunung Batur, kini seorang bule kembali membuat ulah di sebuah pohon berusia ratusan tahun yang berada di kawasan Pura Babakan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali.
Bule perempuan tersebut berpose telanjang bulat di pohon tersebut.
Di mana, pohon yang ditaksir sudah berusia 700 tahun tersebut disucikan dan disakralkan oleh masyarakat setempat.
Atas kejadian tersebut, banyak warganet yang menyayangkan hal tersebut.
Baca juga: Viral Foto Bule Tanpa Busana di Kayu Putih Tabanan, Terjadi Tahun Lalu Saat Belum Ada Penjagaan
Ketua PHDI Bali, Nyoman Kenak yang baru terpilih beberapa waktu lalu ini pun terkejut dengan hal tersebut.
“Saya kaget saat sampai di kantor di Jalan Ratna ada pemberitahuan video tak senonoh yang dilakukan bule. Saya langsung menghubungi Ketua PHDI Tabanan dan beliau juga kaget,” kata Kenak saat dihubungi Rabu 4 April 2022.
Kenak menambahkan, PHDI Tabanan pun langsung turun tangan untuk memastikan hal tersebut.
“Tadi saya juga dapat informasi lanjutan dari Pak Tontra (Ketua PHDI Tabanan, I Wayan Tontra) bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan PHDI Kecamatan termasuk bendesa setempat,” imbuhnya.
Pihaknya pun kini masih menelusuri kapan video tersebut dibuat.
Namun kejadian tersebut membuat leteh atau cemer atau kotor kawasan suci tersebut.
“Ini membuat cemer dan leteh, dan harus ada pembersihan secara sekala niskala. Nanti kami minta untuk membuatkan upacara pembersihan sejenis upacara guru piduka atau bendu piduka,” katanya.
Ia mengatakan, entah itu disengaja ataupun tidak disengaja, upacara tersebut harus dilakukan.
Pihaknya pun mengaku itu juga merupakan kelalaian umat yang kurang melakukan control.
“Ini juga merupakan kelalian kita sebagai umat. Berarti kurang kontrol sampai bisa ada bule yang nyeleneh,” katanya.
Untuk selanjutnya pihaknya mengaku akan membawa hal ini ke dalam rapat pengurus harian untuk antisipasi agar kejadian ini tak terulang.
“Kebetulan kita akan ada rapat dengan pengurus harian, dan ini akan kita jadikan pembahasan, paling tidak ada announcement atau pemberitahuan oleh pihak berwenang kepada bule yang datang ke Bali,” katanya.
Baca juga: Bule Rusia yang Jual HP Bodong di Kuta Utara Tak Ditahan, Kapolsek: Pelaku dan Korban Sudah Berdamai
Apalagi menurutnya budaya di Bali dengan di barat sangat berbeda jauh.
Sehingga saat bule atau wisatawan tersebut sampai di Bali mereka mendapat pemahaman mana yang boleh dan mana yang tidak.
“Nantinya mereka harus tahu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan terkait agama dan budaya Bali, agar tidak terulang kembali. Intinya bule atau siapapun yang ada di Bali nanti harus tahu apa yang boleh dan apa yang tidak,” katanya. (*)
Kumpulan Artikel Bali