TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Badung, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung, Putu Parwata akan memberikan lima jaminan sosial kepada petani di Gumi Keris.
Lima jaminan sosial yang diberikan yakni Jaminan Kesehatan, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian, Jaminan Beasiswa dan Jaminan Kecelakaan Kerja.
Hal itu pun diungkapkan Parwata saat melakukan peluncuran beras C-PAR di Desa Canggu, Badung, Bali, Minggu 8 Mei 2022.
Lima jaminan sosial tersebut kata Parwata, akan dibayarkan oleh PT. Padi Alam Semesta (PAS) yang akan diajak kerjasama oleh petani, sehingga petani tidak ragu-ragu dalam bertani.
Baca juga: Musnahkan 485 liter Arak Gula Pasir Sitaan, Pemprov Bali: Berbahaya dan Rugikan Petani Lokal
"PT PAS inilah yang menjamin petani itu termasuk gagal panen mereka. Nah ini desain yang akan kita buat untuk membangkitkan petani. Sehingga petani bangkit masyarakat itu bisa sejahtera," katanya.
Dirinya pun mencontohkan seperti peluncuran beras C-PAR tersebut.
Kata Parwata, beras itu merupakan hasil kerja kerasnya bersama para petani di Desa Canggu.
Produksi padi yang diperoleh pun kualitasnya baik.
Termasuk harganya pun dibandrol dengan nilai yang kompetitif yang bisa dijangkau masyarakat.
Politisi asal Kwanji Dalung itu mengatakan, peluncuran beras C-PAR ini adalah bagian dari komitmennya dalam memajukan pertanian di Kabupaten Badung.
Semua itu, katanya, sesuai dengan visi dan misi Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) Pemerintah Kabupaten Badung, yakni salah satunya berdaulat di bidang pangan.
"Kami mulai dari Subak Uma Desa Canggu. Jadi Subak Uma desa ini adalah salah satu percontohan yang kita ambil di Kuta Utara. Padi dari C-PAR ini, mengambil objek pekaseh yang ada di Subak Uma Desa Canggu dengan jumlah luas sawah 78 hektar," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, hasil panen gabah yang sudah di demplot dengan pupuk green Parwata dibeli oleh PT. PAS serta diolah untuk dijadikan beras C-PAR.
Setelah menjadi beras, dikembalikan lagi untuk masyarakat.
"Pada demplot sawah kita menggunakan pupuk green parwata, sehingga produksi petani disini meningkat hampir 80 sampai 100 persen. Setelah itu hasil gabahnya kita beli melalui PT PAS berasnya kita berikan ke masyarakat dengan harga yang kompetitif bahkan dibawah harga Bulog," terangnya sembari mengatakan namun kualitasnya kita jamin beras ini baik.