TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali baru yakni I Nyoman Gede Anom imbau masyarakat Bali juga waspadai wabah Cikungunya yang sempat terjadi di Karangasem beberapa waktu lalu.
Ia juga turut memberikan bagaimana perkembangan terbaru dari kondisi warga yang terkena wabah Cikungunya tersebut.
"Cikungunya barusan saya bertemu Kadiskes (Kepala Dinas Kesehatan) Karangasem itu baru 64 orang saja yang betul-betul terdiagnosa.
Dan mereka sudah melakukan gerakan serentak dan bukan hanya di Banjar itu saja.
Semua Desa serentak lakukan abatisasi lalu pemberantasan sarang nyamuk 3M dan fogging. Terakhir belum ada kasus lagi disana," kata dia pada, Senin 13 Juni 2022.
Lebih lanjutnya ia mengatakan, karena masih terdapat musim hujan yang menyebabkan DBD dan Cikungunya mewabah, jadi secara umum masyarakat diminta untuk lakukan PSM.
Lalu pada Juru Pemantau Jentik (jumantik) agar melakukan abatisasi kerumah warga dan masyarakat ketika tidur agar menggunakan obat nyamuk atau klambu.
"Yang kalau memang ada kasus DBD atau Cikungunya silahkan fogging untuk memberantas nyamuk dewasa.
Kalau Rumah Sakit tidak masalah. Kalau DBD memang sudah musiman dan pasti akan dirawat begitu ada gejala demam dan musim hujan pasti mengarah ke DBD agar segera dibawa cek laboratorium dan dibawa ke RS pasti ditangani dengan cepat dan semua RS siap," imbuhnya.
Gejala cikungunya sendiri seperti demam, pegal-pegal, kaki lemas dua atau tiga hari namun kondisi tersebut akan berangsur normal kembali dan sebetulnya tidak perlu sampai dirawat di Rumah Sakit. (*)