TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Ni Wayan Wandani, 30 tahun, meninggal dunia dalam peristiwa tragis kecelakaan beruntun di Banjar Pacung Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, Sabtu 18 Juni 2022 kemarin siang.
Kejadian sekitar pukul 12.20 Wita itu meninggalkan cerita pilu.
Ternyata mendiang Wandani mengorbankan diri untuk menyelamatkan anak pertamanya, Ni Luh Putu Octa, siswi kelas 4 SD.
Paribahasa kasih ibu sepanjang masa terbukti pada kejadian memilukan kemarin.
Baca juga: Tabrakan Beruntun Baturiti Tabanan, Warga Inisiatif Siram Air Supaya Tak Terjadi Kebakaran
Hal di atas diungkapkan, Made Armawan yang masih keluarga korban.
Saat kejadian kemarin, dirinya berada di dalam rumah selesai sembahyang di merajan gede.
Korban meninggal Ni Wayan Wandani juga maturan di Merajan Gede yang sama dengannya.
Kemudian selesai ngelungsur, korban bermaksud untuk pulang dengan memakai pakaian adat Bali.
Saat itu, korban juga bersama dengan seorang anaknya.
Baca juga: Tabrakan Beruntun Baturiti Tabanan, Seluruh Siswa SMP Asal Surabaya Selamat
Anak pertamanya diajak untuk mengambil banten atau ngelungsur.
“Yang anak pertamanya sepertinya yang diajak. Jadi didorong oleh korban supaya tidak tertabrak bus. Cuma korban saja yang tertabrak."
"Lukanya korban parah dan dibawa ke rumah sakit Semara Ratih,” ucapnya Minggu 19 Juni 2022.
Hal senada juga dinyatakan kakak sepupu korban, Wayan Suadarma, bahwa benar anak pertama korban ialah Ni Luh Putu Octa, yang saat ini naik ke kelas empat SD, didorong oleh korban untuk menyelamatkannya dari tabrakan.
Dari informasinya korban memang sedang mengambil banten atau ngelungsur.
Namun, dirinya tidak mengetahui persis peristiwa karena sedang ada acara di Kebun Raya Bedugul.
“Dari kabarnya memang seperti itu, jadi didorong oleh adik (mendiang korban),” jelasnya. (*)
Berita lainnya di Kecelakaan di Baturiti