Baca tanpa iklan
TRIBUN-BALI.COM - Penggemar musik pop Bali pastinya sudah tak asing lagi dengan nama penyanyi pop Bali, Dek Ulik.
Penyanyi legendaris asli Bali ini baru saja merilis single yang bertajuk 'Selamat Tinggal Masa Lalu' dan single duet dengan Widi-Widiana yang berjudul 'Sing Mecaling' pada Sabtu 2 Juli 2022.
"Jadi kedua lagu ini ciptaan dari Dewa Mayura dan aransemennya digarap DVA Studio. Persiapan single ini dilakukan sebentar saja dari penggarapan lagu sampai video klip nunggu waktunya hanya dua bulan," kata Dek Ulik.
Ia juga menjelaskan bagaimana konsep dari kedua singlenya.
Pertama untuk lagu 'Selamat Tinggal Masa Lalu' jika ditarik benang merahnya itu putus cinta dijoged-in saja, jadi irama lagu tersebut ada sensasi koplonya.
Sementara, untuk lagu duetnya bercerita soal seorang suami yang nurut dengan istrinya seperti istilah suami-suami takut istri.
Kalau syuting video klipnya untuk lagu duet di Green Kubu Cafe Tegalalang, sementara untuk lagu Selamat Tinggal Masa lalu di Pitaloka, Sanur, Bali.
Beberapa judul lagu pop Bali yang ia nyanyikan, dimulai dari Somahe Bobotoh, Lebian Gaya, Tresna Kanti Pawah dan masih banyak lainnya.
Berikut ini adalah profil Dek Ulik seperti yang telah ditayangkan Tribun Bali dalam artikel berjudul "Mengenal Sosok Dek Ulik, Penyanyi Pop Bali yang Mulai Berkarier Sejak Tahun 2000".
Baca juga: Penyanyi Bali Dek Ulik Merilis Single Baru, Duet dengan Widi-widiana
Profil Dek Ulik
Perempuan yang bernama lengkap Ni Made Suastini ini telah memulai kariernya di dunia tarik suara sejak awal tahun 2000.
Kepada Tribun Bali pada 7 Juni 2021 lalu, ia pun menuturkan perjalanan kariernya sebagai seorang penyanyi pop Bali yang tetap eksis hingga saat ini.
Memiliki orangtua yang berprofesi sebagai seniman menjadikan Dek Ulik kecil gemar menari dan bernyanyi.
Sejak masih duduk di bangku kelas 4 SD, Dek Ulik sudah mulai pentas dari panggung ke panggung untuk menampilkan bakatnya dalam menari Bali.
"Tapi, terpikir menjadi seorang penyanyi ini di luar ekspektasi saya karena yang dulu saya pikirkan adalah menjadi seorang penari," ucap Dek Ulik.
Ketika duduk di bangku SMP barulah ia mulai menyeriusi menyanyi dengan mengikuti lomba-lomba, namun karena terkendala biaya, dirinya pun tidak dapat melanjutkannya.
"Ketika SMA, saya menyalurkan hobi saya di radio Gelora Pemkab Gianyar. Waktu itu ada produser yang mendengarkan suara saya dan mengajak saya rekaman," jelasnya.
Adapun lagu yang membuat namanya langsung meroket di masyarakat, yakni lagu yang berjudul Somahe Bobotoh pada tahun 2004.
Menurutnya, lagu tersebut merupakan lagu yang memiliki lirik yang dapat menggambarkan kehidupan masyarakat.
Baca juga: UPDATE Prakiraan Cuaca Bali Hari Ini Senin 4 Juli 2022: Angin Kencang Masih Berpotensi Terjadi
"Kalau secara keseluruhan saya punya 10 album solo, tapi kalau album kompilasi sudah tidak kehitung lagi. Soalnya dari awal berkarir sampai tahun 2004 saya ikut rekaman di mana-mana dan hampir seluruh studio rekaman di Bali sudah pernah saya masuki. Hampir semua penyanyi laki-laki di Bali juga sudah pernah saya ajak duet," ungkapnya.
Dirinya mengaku bahwa baginya lagu ibaratnya jodoh.
"Kalau memang sudah waktunya kita yang bawain, akan ada orang yang datang bawain lagu itu. Tapi, kalau memang bukan kita, pasti lagu itu sampainya ke orang lain."
"Nah, terkadang ada beberapa orang yang juga ngasi demonya, tapi harus didengarkan secara cermat," ujar Dek Ulik.
Menurutnya, dalam pemilihan sebuah lagu dirinya sangat mengutamakan tema dari lagu tersebut.
Tema tersebut haruslah dapat menggambarkan sesuatu yang sedang tren di masyarakat saat ini, baik dari kisah percintaan maupun kehidupan sosial.
Selanjutnya, adalah bagaimana sebuah lagu bisa menjadikan si pendengarnya terus terngiang-ngiang akan lagu tersebut.
Dek Ulik mengaku bahwa dirinya banyak belajar dari banyak musisi serta sangat menyukai mendengarkan lagu.
"Idola sih pasti sudah ada tapi untuk menjadi diri sendiri itu lebih penting. Memiliki karakter sendiri pastinya akan bertahan lama karena kalau kita terlalu mengidolakan seseorang dan sampai menjiplak idola kita, pastinya orang-orang akan tahu. Jadi, penting banget untuk menemukan karakter kita sendiri," jelasnya.
Baca juga: Mengenal Sosok dan Profil Dek Artha, Penata Musik Asal Gerokgak Buleleng Bali
Dirinya pun menyampaikan bahwa dengan giat belajar akan membuat seseorang berproses sehingga dapat terus bertahan dan eksis dalam hal apapun.
Dalam kesempatan tersebut, Dek Ulik menuturkan bahwa bayaran pertama yang pernah di dapatkan, yakni Rp25 ribu.
Selain itu, dirinya pun mengatakan bahwa selama berkarrir sebagai seorang penyanyi berbagai pengalaman baik suka maupun duka pernah ia rasakan.
Berbagai pengalaman suka yang dirinya raih di antaranya memiliki banyak teman dan bisa travelling ke berbagai daerah.
Sedangkan pengalaman duka yang Ia pernah rasakan seperti kesalahan pada sound system ketika dirinya tengah bernyanyi dan masih banyak lainnya.
Selama berkarier, hampir seluruh daerah Bali pernah Ia datangi untuk pentas.
Sementara untuk di luar Bali, dirinya sudah pernah pentas di daerah Palembang, Lampung, Sulawesi dan beberapa daerah lainnya.
Ketika disinggung mengenai kunci suksesnya agar bisa tetap eksis di belantika musik pop Bali, dirinya pun mengaku ia tidak pernah lelah dalam berkarya, guna tetap mengobati rasa kangen para fansnya.
"Musik sudah menjadi jiwa dan kebutuhan saya. Saya tidak bisa hidup tanpa berkarya. Saya juga selalu ingin menampilkan yang terbaik, terbaru dan sesuatu yang belum pernah ada," ungkapnya.
Tersadar dengan banyaknya pembajakan yang membuat musisi tidak lagi memproduksi karya secara fisik, Dek Ulik pun memilih untuk membuat akun YouTube pribadinya yang diberi nama Dek Ulik Official.
Akun YouTubenya ini pun telah ia mulai sejak tahun 2007 akhir.
"Syukurnya kemarin-kemarin itu, saya investasinya di lagu. Sebelum pandemi saya sudah membeli beberapa lagu dan sudah mulai menggarap itu. Akhirnya, pada saat pandemi ini saya keluarkan lagu satu-satu. Dari situlah ada penghasilan tetap, walaupun sedikit tapi astungkara selalu ada," tuturnya.
Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, dirinya mengaku bahwa undangan untuk bernyanyi masih tetap ada meskipun tidak sebanyak sebelum pandemi Covid-19.
Ia kerap kali diundang dalam acara pembukaan tempat makan seperti cafe serta dalam acara pernikahan.
"Kesibukan saya saat ini endorsmen, visit endors, dan masih menyanyi di acara-acara, tapi dengan tetap mengikuti prokes," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dek Ulik juga berpesan agar para seniman khususnya musisi Bali dapat selalu menjaga kesehatan mengingat tanpa jiwa dan raga yang sehat akan sangat sulit untuk bisa berkarya.
"Saya sangat mewanti-wanti sekali pada teman-teman untuk jaga kesehatan karena itu yang paling penting untuk saat ini," sebutnya.
Menurutnya, dalam hal produktivitas di masa pandemi ini, para seniman harus berkreasi dengan media apapun, misalnya YouTube.
"Saya sarankan teman-teman musisi untuk bersiap-siap dari sekarang karena itu penting kita lakukan. Nantinya di masa tua atau di saat kita sakit, akan ada yang kita wariskan untuk anak dan diri kita sendiri," jelasnya. (*)