TRIBUN-BALI.COM – Peristiwa nahas, ular king kobra peliharaan menggigit tuannya, Imam, hingga tewas terjadi di Trenggalek, Jawa Timur.
Imam yang tewas akibat gigitan ular king kobra mengingatkan setiap orang betapa bahaya ular berbisa ini.
Perlu diingat, king kobra bukanlah hewan yang umum untuk dipelihara. Apalagi jika tidak berpengalaman dengan ular.
Apa sesungguhnya yang membuat ular king kobra sangat mematikan dan berbahaya sebagai peliharaan?
Perlu diketahui, ular yang menewaskan Imam adalah jenis king kobra atau Ophiophagus Hannah.
Termasuk salah satu spesies ular dengan bisa paling mematikan di dunia.
Ular berbisa tersebut dapat dikenali dari beberapa ciri fisik, seperti sisik yang besar di bagian kepala dan badannya.
Tak hanya itu, ular yang masuk famili Elapidae ini juga memiliki ciri fisik lain seperti kepalanya yang berukuran besar.
"King kobra juga memiliki postur yang panjang dan ramping," kata Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat, kepada Kompas.com, Selasa 25 Oktober 2022.
Lebih lanjut, Aji juga menyampaikan kalau panjang tubuh king kobra dapat mencapai enam meter.
Dengan tubuh sepanjang itu, ia menyebut king kobra adalah ular berbisa terpanjang di darat.
Baca juga: 2 Ular King Kobra Menggigit Tuannya Hingga Tewas, Setiap Malam Diberi Makan Ular Kecil
"King kobra sangat agresif. Jika marah atau waspada, ular ini berdiri dan mengembangkan lehernya," jelas Aji.
Perbedaan sekilas king kobra dan kobra
Kendati tubuhnya berukuran lebih besar dari spesies ular lain, tidak semua orang memahami perbedaan king kobra dengan kobra (Naja).
Aji menjelaskan, ada beberapa perbedaan di antara kedua ular berbisa tersebut yang wajib diketahui orang.
"Perbedaan (king kobra) dengan kobra adalah sisik kobra lebih kecil," ujar Aji.
"Postur kobra juga lebih pendek. Maksimal hanya 1,2-1,3 meter," tambahnya.
Tak hanya itu, Aji juga menerangkan bahwa perbedaan king kobra dan kobra adalah kemampuan dua spesies ini untuk menyemburkan bisa.
Kobra memiliki kemampuan untuk menyemburkan bisa.
Namun, king kobra yang ukurannya lebih besar tidak dapat melakukan hal ini.
"King kobra itu ular yang sangat agresif," tutur Aji.
Baca juga: TRAGIS, Pawang Ular Digigit King Kobra hingga Tewas di Trenggalek, Korban Sempat Koma Beberapa Jam
Tempat Hidup king kobra
Diingatkannya, king kobra bukanlah hewan yang lazim untuk dipelihara, apalagi bagi orang yang tidak berpengalaman dengan ular.
Aji menyampaikan, king kobra biasanya ditemukan di tepi sungai atau hutan yang kondisinya masih alami.
Daerah persebaran king kobra juga terbatas sehingga ular ini tidak dapat ditemukan di semua lokasi.
Walau bisa dijumpai di habitat yang masih alami, tidak menutup kemungkinan king kobra masuk rumah meski peluangnya kecil.
"King kobra sangat jarang masuk rumah permukiman. King kobra itu pemakan ular," terang Aji.
"Jika ada king kobra yang masuk rumah, jangan ditangkap jika tidak terlatih."
"Jangan disentuh atau diprovokasi karena ular ini akan mengejar," tambahnya.
Aji mengatakan, kalau pun king kobra ditemukan di rumah kemungkinan hewan melata ini mencari tempat bersembunyi yang kering.
Kasus king kobra masuk rumah, lanjut Aji, banyak terjadi di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
"Juga, mencari makanan di sekitar rumah. Makanan king kobra adalah ular yang kecil, biawak, dan kadang unggas," kata dia.
Jika bertemu king kobra
Mengingat king kobra berulang kali merenggut nyawa, orang sebaiknya tidak bermain-main, apalagi sok-sokan menjinakkannya.
Aji menyampaikan, king kobra lebih mematikan ketimbang kobra jawa maupun kobra sumatera.
Nah, apabila ada korban gigitan king kobra, ia menyarankan supaya bekas gigitan ular ini tidak boleh digerakkan.
Ia juga tidak merekomendasikan bagian tubuh tertentu diikat apalagi bekas gigitan king kobra disedot.
"Tidak boleh dibawa pergi dari lokasi sebelum dilakukan pemindaian atau imobilisasi," saran Aji.
"Setelah dipindai, baru dibawa ke RS secepatnya untuk mendapat basic life support."
"Diberi antivenom khusus king kobra. Tapi, Indonesia belum punya, kudu import," cetus dia.
Peristiwa nahas Imam digigit ular king kobra peliharaannya menjadi gambaran.
Meski teolah dipelihara bertahun-tahun, ular king kobra sangat berbahaya meski bagi tuannya.
Imam yang bekerja sebagai pawang ular tewas setelah king kobra sepanjang 2,5 meter yang ia pelihara menyerangnya.
Kronologi bermula ketika ia berencana mengganti air minum untuk ular peliharaannya pada Minggu 23 Oktober 2022 jam 03.00 WIB.
Ketika Imam memasukkan tangan ke dalam kandang, king kobra yang sudah dia pelihara cukup lama itu malah menggigitnya.
Imam langsung dirujuk ke Rumah Sakit Daerah (RSUD) dr. Soedomo, Trenggalek. Namun, nasib berkata lain.
Nyawa Imam tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal pada Minggu 23 Oktober 2022 siang. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal King Kobra, Ular yang Tewaskan Pawangnya di Trenggalek"