Berita Jembrana

Kasus Rabies di Jembrana, Petugas Temukan 4 Gigitan Berisiko, Sampel Otak Dikirim ke BBVet Denpasar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas saat mengambil salah satu sampel otak anjing yang gigitannya berisiko di wilayah Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Selasa 10 Januari 2023 - Kasus Rabies di Jembrana, Petugas Temukan 4 Gigitan Berisiko, Sampel Otak Dikirim ke BBVet Denpasar

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Awal tahun atau sepanjang bulan Januari 2023 terjadi sejumlah gigitan anjing di Kabupaten Jembrana.

Dari beberapa gigitan tersebut, terdapat sejumlah gigitan yang berisiko.

Total, ada empat otak sampel anjing yang diambil petugas Kesean-Kesmavet Jembrana untuk dilakukan uji laboratorium.

Hasilnya masih menunggu uji dari BBVet Denpasar.

Baca juga: Rabies Melonjak 3 Kali Lipat Jadi Pukulan Berat untuk Jembrana, Vaksinasi Massal Dimulai Tahun Ini

Kepala Bidang Kesehatan Hewan-Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa mengungkapkan, sepanjang awal tahun 2023 ini ditemukan sejumlah gigitan anjing.

Namun, dari gigitan tersebut ada yang berisiko dan ada yang tidak berisiko.

"Ada beberapa gigitan, tapi yang berisiko kita ambil langkah dengan pengambilan sampel otak anjing," kata Widarsa saat dikonfirmasi, Selasa 10 Januari 2023.

Dia melanjutkan, selama 10 hari berjalan di bulan Januari, sedikitnya ada empat sampel otak yang diambil.

Lokasinya tersebar di sejumlah wilayah Jembrana.

Empat sampel diambil lantaran dianggap berisiko.

"Kalau untuk gigitan yang berisiko, yang kita ambil sampelnya empat ekor," sebutnya.

Selanjutnya, kata dia, sampel otak anjing tersebut bakal dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar untuk dilakukan uji laboratorium.

Sehingga, hanya tinggal menunggu hasil uji apakah positif maupun negatif.

"Besok kita akan kirim sampelnya ke BBVer," tandasnya.

Untuk diketahui, kasus anjing rabies di Jembrana tahun 2022 lalu tercatat sangat tinggi, yakni sebanyak 201 kasus.

Halaman
12

Berita Terkini